1. Mini market

1.1K 132 6
                                    

"Ada orangnya nggak?" Tanya gue sambil nunjuk kursi yang kosong, sebelahnya Mark Lee.

Karena denger suara gue, Mark reflek langsung nengok ke arah kanannya, "nggak ada kok, duduk aja."

Akhirnya gue duduk dikursi sebelah kanan Mark, setelah tadi berusaha mencari - cari tempat duduk di dalem auditorium kampus yang udah penuh sesak dengan mahasiswa - mahasiswa peserta seminar kali ini.

Memang seminar kali ini yang dateng banyak banget. Ini seminar tahunan yang wajib dihadiri oleh seluruh angkatan mahasiswa School of Music, dari department apapun itu pokoknya mereka harus datang. Sebenernya sayang juga kalau dilewatkan, karena banyak banget ahli - ahli musik dari dalam maupun luar negeri yang jadi narasumber.

Gue mengeluarkan notebook pink dari dalam sling bag yang nantinya akan gue gunakan buat nyatet point - point penting yang akan disampaikan oleh narasumber. Walaupun gue juga nggak tau, nantinya bakalan nyatet atau malah tidur karena kelelahan, jadwal gue agak sedikit padat. Bisa dibilang begitu.

"Lo nggak ada schedule hari ini?" Tanya Mark sambil mempersiapkan alat tulisnya juga.

"Gue abis off-air, barusan banget selesainya. Terus gue langsung kesini. Lo sendiri nganggur ya hari ini?"

"Enak aja nganggur! Gue kan debut di tiga unit ya sibuklah." Sahut Mark yang nggak terima dengan ucapan gue barusan.

Gue nahan ketawa karena ngeliat Mark yang tiba - tiba kesel karena gue katain nganggur, "Lo kan udah lulus dari dream, dasar pikun."

"Iya juga sih— ah tapi gue ada schedule kok nanti, gue abis dari sini langsung ke SM."

"Ngapain? Abis buat ulah lo ya? Pasti mau diceramahin."

"Suuzon mulu daritadi, gue disuruh siaran langsung di Vlive ntar malem, terus juga ada latihan buat konser di America, eh btw Lo kemaren abis konser disana kan ya? Gimana tuh?"

"Ya sukses lah, siapa coba yang nggak kenal Red Velvet? Tiketnya ludes." Jawab gue bangga. Tidak ada salahnya kan membanggakan grupnya sendiri. Agak narsis dikit sih gue.

"Iye - iye neng, gue percaya."


Nggak lama dari itu, suara lantang dari microphone pun terdengar, tandanya acara ini akan segera dimulai. Kemudian Moderator memasuki ruangan, tepatnya sih berdiri ditengah - tengah stage.

"Selamat siang semuaa." Sapa moderator yang bertubuh tinggi itu. Gue bener - bener kenal sama cowok ini, Johnny Suh. Temen satu grupnya Mark di NCT, sekaligus temen gue semasa Pelatihan dulu.

"Wah gila, kenapa Johnny hyung bisa tiba - tiba jadi moderator gitu?" Kata Mark yang tampaknya juga nggak tau kalau hari ini Johnny suh yang akan jadi moderatornya.

"Yang namanya sibuk tuh begitu, kayak dia."

Dulu memang Johnny Suh dikenal aktif dibeberapa ukm. Dia banyak menggali kemampuannya disitu dan berhasil mengembangkan diri. Nggak banyak idol yang bisa begitu di kampus. Dia memang punya banyak nilai positif yang melekat pada dirinya, dan itu membuat dia jadi sorotan di kampus. Walaupun udah jadi alumni, Johnny oppa tetep aja eksis.

"Yer." Panggil Mark yang matanya tiba - tiba mengarah kepada sosok yang berdiri jauh dibelakang gue, "kok Jaehyun hyung ngeliatin lo terus? Lo Ada urusan sama dia?"

"Hah? Urusan apaan?"

Kemudian mata Mark beralih ke gue, "ya mana gue tau."

Gue jadi penasaran dan balikin badan, ikut - ikutan Mark ngeliat Jung Jaehyun, "Mana? Eh lo boongin gue ya?"

IDOL BUT NEIGHBOR; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang