Yeri's Side
"Jadi sekarang udah nggak perlu satu mobil sama member nct lagi?" Tanya gue kepada manager oppa yang sedang mengemudikan mobilnya. Kami sedang dalam perjalanan menuju ke SM untuk melakukan beberapa keperluan.
Sebenarnya ini mobil dari agensi. Semua biaya operasionalnya agensi yang menanggung, setahu gue begitu.
"Nggak, semua udah beres." Jawabnya, "Kita semua kembali ke kehidupan awal."
Gue mengangguk, "Oh, baguslah kalo gitu."
Kenapa rasanya aneh? Gue nggak tau alasan spesifik dibalik perasaan gue yang nggak jelas. Mungkin karena gue sudah terbiasa berada didalam van dengan banyak orang dari group lain, dan sekarang kebiasaan itu akan hilang.
Kalau gue boleh jujur, sebenarnya hampir semua member NCT 127 yang pernah semobil dengan gue adalah tipikal orang yang seru. Sayangnya, gue nggak akan satu mobil dengan mereka lagi kecuali ada kepentingan lain. Sedih juga ya.
Setelah gue dan manajer oppa tiba di agensi, kami lamgsung menuju ke salah satu studio yang ada di gedung ini.
Rencananya,gue hari ini akan rekaman lagu yang kemaren diaransemen oleh Mark dan gue. Walaupun lagu itu awalnya cuma asal-asalan ngerjainnya karena gue yang cukup sibuk dengan konser dan Mark yang sering bolak-balik Korea-Amerika, tapi hasilnya bisa dibilang bagus juga.
Salah satu dosen pembimbing mata kuliah gue, merekomendasikan lagu itu untuk dibawakan di acara Dies Natalis Kampus kami dua bulan kedepan. Kemudian gue dan Mark setuju, tentunya dengan izin dari Agensi juga.
Sayangnya waktunya nggak banyak. Sekitar bulan depan, lagu ini harus tuntas. Gue dan Mark memiliki banyak schedule di akhir tahun, di negeri ini maupun di Luar Negeri. Sedangkan agensi menginginkan kami tampil sempurna dalam segala hal karena menyangkut nama baik idol, group maupun agensi. Jadi persiapannya harus benar-benar matang.
"Selamat siang semuanya." Sapa gue setelah masuk studio.
"Sendirian yer?" Tanya Taeyong yang lagi ngotak-atik benda didepannya.
"Iya, lagian mau sama siapa lagi?"
Taeyong memandang gue, kemudian dia melihat kanan dan kiri gue yang kosong, "Harusnya kan bareng Mark, iya nggak? Dimana dia?"
"Mark baru bangun tidur— nih liat anak lo."Johnny muncul, lalu menunjukkan kepada gue dan Taeyong foto Mark yang sedang makan dengan raut wajahnya yang terlihat masih mengantuk.
"Ini serius?" Gue hampir nggak percaya dengan kebenaran foto itu.
Johnny memutar bola matanya, "Gue dikirimin sama Yuta, barusan juga." Kemudian dia memperlihatkan handphone-nya didepan kedua mata gue, "Nih, liat jamnya kalau nggak percaya."
Kemudian gue melihat jam dikirimnya foto itu. Satu menit yang lalu, "Mark Gila! Ini udah jam berapa coba?" Sahut gue.
"Masih jetlag kayaknya dia, kan baru balik dari Amerika," Sahut Johnny.
Gue kesal, "Oppa jangan bela Mark ya, dia udah jelas-jelas salah. Janji ya janji, ga peduli alesannya— lagian balik dari Amerikanya kan udah beberapa hari yang lalu."
"Okay... okay, Sorry." Kata Johnny singkat, semacam dia nggak mau memperpanjang obrolan nggak jelas ini lagi.
"Tau ah, gue nggak ikut-ikutan urusan Mark sama urusan kalian berdua. Bye." Taeyong meninggalkan kami berdua dan memasuki ruang yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL BUT NEIGHBOR; Jung Jaehyun
FanfictionSebenernya Jaehyun itu Idol atau Tetangga gue? Cast : Jung Jaehyun x Kim Yerim