5. Pancake

598 98 16
                                    

Gue mencoba mengubah ke kunci yang lain. Sudah hampir dua jam gue nggak berkutik dari tempat ini. Daritadi pegangin gitar dan nggak ketemu ide baru.

"Yerim... kok gelasnya nggak dicuci sih!?" Irene teriak - teriak dari dapur.

Gue yang lagi konsentrasi penuh jadi terganggu, "Gelas apa sih unnie?"

"Ya gelas kamulah— bekasnya susu tadi pagi" sahut Irene Unnie dari sana, "nih sama mangkok bekas sereal juga belum kamu cuci." Suaranya terdengar jelas banget walaupun jaraknya lumayan jauh

"Iya, nanti ajadeh. Ini masih sibuk." Jawab gue dengan suara yang nggak kalah kenceng dari Irene.

"Yaudah aku yang cuciin aja kalau gitu." Jawabnya.

"Makasih ya unnie!" Sahut gue dengan bahagia, banget malah. Inilah kenapa gue sayang banget sama Irene Unnie. Dia nggak banyak ngomong, tapi selalu memperlihatkan kasih sayang dari tindakannya.




Gue sebenernya benci banget di hari minggu begini harus mikir tugas. Padahal udah bahagia nggak dapet kerjaan weekend ini, eh ternyata masih harus susah payah demi tugas.

Gue kembali membangun konsentrasi dengan gitar ini. Mencoba ngotak - atik kunci yang lain, berharap  bisa pas dengan lagunya. Kalo bisa sih ya hasilnya harus bagus, soalnya ini kan buat tugas. Apalagi temen sekelompok gue adalah Mark Lee, dia pasti punya standard yang tinggi.

Mark lagi di SM sama Taeyong oppa, katanya sih dia lagi ketemu sama beberapa produser di studio rekaman. Kayaknya ada project, jadilah gue sendirian yang ngerjain tugas ini.

Padahal tuh otaknya Mark buat ginian pasti lancar deh, beda banget sama gue. Entah karena otak gue yang pas - pasan atau emang gitarnya rusak?

Di SM entertainment, banyak banget lagu yang masuk setiap harinya. Entah itu dari idol mereka sendiri ataupun dari luar, tapi yang ditolak juga banyak. Yang ditolak itu alesannya beragam, tapi yang paling ngeselin katanya ditolak karena kayak lagu ciptaan anak SMA, nggak berkualitas katanya. Pedih.

Sedangkan Mark emang jenius, dia banyak ciptain lagu dan banyak yang diterima terus akhirnya diproduksi. Udah gitu lagunya Mark juga banyak yang masuk di Album. Walaupun receh gitu, Mark juga keren ternyata.

Kalau lagu ciptaan gue, cuma beberapa aja yang bisa dipublikasikan.

"Ngerjain apaan lu?" Tanya Wendy Unnie yang barusan ikutan nimbrung di ruang keluarga bareng gue. Dia bawa pancake buatannya dan kayaknya mau makan disini.

Gue meletakkan gitar yang tadinya gue gunakan, "Nih ada tugas aransemen, tugas kelompok sih."

Wendy Unnie motong pancake-nya, kemudian dia makan, "Sekelompok sama siapa emang?"

"Sama Mark."

"Lah, kok lu ngerjainnya sendirian?" Tanyanya lagi.

"Dia lagi ada urusan di agensi, sementara gue sendiri dulu yang ngerjain terus nanti diotak - atik lagi sama Mark." Jawab gue sambil ngelirik pancakenya, "Unnie bagi dong, kayaknya enak tuh."

"Nih, lo yang gosong aja yak." Sahutnya sambil memberikan bagian yang gosong ke gue.

"Ih kok gituuu, bagi yang enak dong." Protes gue.

IDOL BUT NEIGHBOR; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang