"Lagian lo tuh kayak distributor pembalut ajasih." Ejek Jaehyun yang tetap fokus mainin game tembak-tembakan.
Mata gue melotot, "Ah kenapa sih dibahas lagi!"
"Dibahas gimana? Gue kan cuma ngomong." Sahut Jaehyun yang pandangannya belum beralih dari handphonenya itu.
"Pelan - pelan ih, tuh didepan ada sopir terus kalo denger gimana?" Kata gue dengan sedikit berbisik kepada Jaehyun.
Jaehyun tiba - tiba menghentikan gamenya, menekan tombol pause, dia natap ke arah gue. Ikutan ngomong dengan cara berbisik juga, "emang gue peduli?" Lalu dia menjulurkan lidahnya.
Dia ini kenapa sih?
Gue nggak mau berdebat dengan manusia satu ini. Manager oppa juga nggak lagi sama gue, Jaehyun juga lagi sendirian. Pasti nanti nggak ada yang misahin kita kalo berantemnya makin parah.
Tunggu sebentar, memangnya kita ini berantem?
Semalem gue uring - uringan banget gara - gara kantong plastik gue tertukar dengan kantong plastik belanjaannya Jaehyun. Selain karena malu gara - gara gue beli pembalut banyak banget, tapi juga karena semua kebutuhan gue ada disitu. Gue jadi bingung.
Kemudian gue buru - buru nyari nomor telepon dia didalem group chat SM family, sayangnya nggak ketemu. Entah karena memang dia nggak ada didalem group itu atau salah gue sendiri yang kurang teliti sewaktu mencari, makanya nggak ketemu.
Untung ada Mark, dia selalu jadi penyelamat gue. Dapetlah itu nomor hp dari dia. Bukan nomor hp sih sebenernya, lebih tepatnya adalah id line. Apapun itu yang penting bisa untuk menghubungi Jaehyun.
Akhirnya gue telepon Jaehyun melalui Line. Katanya akan diberikan besok pagi, sekalian Jaehyun pergi ke agensi. artinya yaitu sekarang ini baru dikasih. Ribet amat, padahal dorm kita kan deket.
"Ntar gue diturunin dimana deh ini?" Tanya gue ke Jaehyun.
Hari ini gue satu van dengan dia. Singkat ceritanya, manager oppa red velvet lagi nemenin Irene unnie untuk shooting CF, sedangkan manager oppa yang lain bertugas untuk nemenin seulgi unnie ke pemotretan majalah, dan akhirnya berimbas besar ke gue yang hari ini harus ke kampus, nggak ada yang urusin. Kalau Jaehyun, gue nggak tau kenapa dia nggak sama Manajernya.
Gue belum dibolehin untuk nyetir sendiri. Jadi menurut manager oppa, dititipin ke van-nya member NCT adalah solusi terbaik. Padahal kalau menurut gue, nggak terbaik juga sih.
"Ya kita ke kampus dulu nganter lo, gue mau ke SM soalnya." Jawab Jaehyun.
"Lah gue kira lo mau ke kampus dulu?"
"Besok aja gue, hari ini sibuk di agensi." Sahutnya yang nggak beralih dari handphone yang dia pegang.
Gue mengerutkan dahi dan berfikir, "Sibuk ngapain?"
"Kok kepo?"
"Kepo is care."
"Terus care is love? Lo cinta ya sama gue?"
Gue bingung dengan Jaehyun. Gimana bisa dia ini daritadi konsisten menunjukkan wajahnya yang nggak berekspresi itu? Bahkan gue tau kalau dia barusan lagi bercanda, tapi nggak lucu sama sekali.
"Nggak usah salah tingkah gitu, tuh liat muka lo merah." Kata Jaehyun, "gue lanjut main game ya."
"Siapa juga yang salah tingkah!" Gue langsung mengalihkan pandangan darinya.
Van ini melaju menuju kampus gue. Sepanjang jalan kita nggak banyak ngbrol, cuma tanya dan ditanya beberapa hal yang akhirnya cuma dijawab iya atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL BUT NEIGHBOR; Jung Jaehyun
FanfictionSebenernya Jaehyun itu Idol atau Tetangga gue? Cast : Jung Jaehyun x Kim Yerim