Apa adanya

68 10 0
                                    

Hubungan mereka berjalan baik, rupanya Engela juga merespon perasaan Erwan, ia sering kali memberikan perhatian padanya, Erwan menyadari itu walaupun Engela tak mengungkapkannya dengan kata, karena memang Erwan tak mengharap balasan, lagi pula ia hanya sekedar mengaku saja.

Selama seminggu setelah pengungkapan rasa, mereka terlihat semakin dekat seolah memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman, mereka seringkali menghabiskan waktu bersama membahas apapun, mulai dari pelajaran sampai hal-hal yang tidak penting sekalipun. teman-temannya sadar akan hal itu, hingga membuat Amanda yang diam-diam menaruh rasa kepada Erwan cemburu, ia merasa bahwa akhir-akhir ini ia tak lagi di perhatikan semenjak kedekatanya dengan Engela.

Ia tak lagi mendapat balasan chat, bahkan ketika bertemu dikampus Erwan tak lagi menyapanya, padahal ia rindu sapaan manis dari Erwan, ia merasa Erwan begitu dingin terhadapnya dan tak ingin sedikit memberikan ruang untuk ia dekati.

hatinya sedih tapi ia tak berputus asa untuk mendapatkan cinta Erwan, karena yang Amanda tau, Erwan dan Engela hanya sekedar teman, dan Erwan hanya menganggap Engela sebagai adiknya. Tidak lebih.

Dan hari ini amanda harus cemburu karena melihat keakraban mereka berdua saat engela meminta erwan untuk belajar bareng, padahal seharusnya yang diposisi itu dia, bukan Engela.

Setelah selesai belajar Engela kembali duduk ke kursinya dengan rasa penasaran dan ingin tahu Amanda menghampiri dan menanyakan kedekatannya dengan Erwan.

"Engela, mau nanya dong"

"ada apa? Kalau mau nanya soal pelajaran gue ngga tau, kan gue ngga pintar"

"ngga kok, mau nanya soal ini"

"apa?"

"kamu sama Erwan ada apa?"

"loh? Kok tiba tiba nanya? Emang kenapa?" Tanya Engela dengan polosnya

"Kamu pacaran"

"iya, emangnya kenapa?"

Dengan perasaan sakit Amanda kembali ke kelasnya. Hatinya remuk, patah mendengar jawaban Engela ia tak melirik lagi ke arah erwan padahal erwan menyapanya dengan senyum, harapannya pupus tak berbentuk dan tak ada lagi kesempatan, dengan berat hati ia mengubur perasaannya dalam-dalam.

Sama dengan hari-hari sebelumnya mereka berjalan kaki berdua, tapi ada yang berbeda ,hari ini Engela menceritakan satu kekurangan yang ia miliki.

Dengan cemas dan sedikit ragu ia mulai bercerita tentang penyakitnya.

"Kak mau dengar cerita ga?"

"Apa?"

Suasana hening sesaat, ia nampak ragu dan menarik nafas panjang.

" kak tau ga? Aku kan penyakitan."

" sakit apa?"

"gabisa di sebutin sih sakitnya. Percaya ga?"

"Trus kenapa"

"bahaya loh"

"Emangnya itu apa"

"Kata dokter sih, mungkin sih ngga punya keturunan, mungkin juga merepotkan kakak"

"Engela, kalau kamu ngga suka sama saya jangan menjatuhkan diri sendiri, ngga baik loh"

Dengan serius Engela menjawab

"Orang beneran, ga boong, kaka ga percaya?"

"saya percaya"

"kok tanggapannya gitu?"

"ya trus saya harus nanggepin gimana lagi engela?"

"ngomong apa gitu kek, ga asik amat cuma gitu doang."

"dengerin saya ya engela, saya ga peduli kamu sakit apa, mau bagaimanapun kondisinya, saya ga peduli, yang penting saya bahagia sama kamu, titik."

Engela terdiam, tak berkutik, terlihat seperti orang yang sedang berfikir keras, dan kembali bertanya.

"Tapi, bukannya tujuan 2 orang yang saling mencintai itu punya penerus dalam sebuah ikatan yang sah?"

"saya ga peduli Engela, satu hal yang perlu kamu tau dan ingat, saya sayang kamu, saya hanya ingin kamu. Kalau masalah itu nanti kita bisa berobat atau mungkin adopsi."

"tapi kakak bakalan ninggalin aku ga?"

"dengar kaka ya engela, saya tetep sama kamu, dalam kondisi apapun bahkan hal buruk sekalipun. Saya ga akan pergi"

Pernyataan Erwan semakin membuat Engela merasa begitu penting dan ini membuatnya jatuh hati kepada Erwan dan sekaligus menerima secara lapang dada Erwan menjadi kekasihnya.

Dengar kata Erwan untuk kekasihnya Engela;

Hari ini aku merubah judul tulisanku tentang dirimu aku menambahkan kata kekasih karena hari ini kita resmi menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman, dan aku ingin mengungkapkan bahwa aku menerima kamu apa adanya dan bukan ada apanya, aku hanya merasakan bahagia yang tak pernah aku dapati sebelumnya, dan ini cukup menjadi alasanku menerima kamu, makasih Engela.

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA :)
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA TEMAN-TEMAN:V

Menemukanmu Di Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang