pengungkapan

112 10 0
                                    

Hari ini kampus mengadakan lomba, Engela menjadi MC bersama Jo di acara itu. Mahasiswa terlihat memenuhi ruangan lomba beserta dewan juri, sesekali Engela melihat ke kursi Audience, hanya untuk mencari Erwan dan memastikan hari ini ia datang dan memberinya semangat karena 3 hari ini ia menghilang dan tak pernah lagi menyapanya. dan Erwan harus membayar mahal itu "seenaknya menghilang dan tak memberi kabar" gumam Engela.

"Jo.., lihat kak Erwan ngga"? sambil mencari Erwan dalam deretan penonton

"Ngga, kenapa?"

Engela hanya diam mendengar jawaban jo.

"santai, dia pasti dateng soalnyakan masuk daftar peserta yang ikut lomba"

"masa sih?, kok gue ngga liat namanya"

"Gimana sih, ini loh namanya Erwan " memperlihatkan susunan acara

"astaga, gue ngga sadar kalo itu nama kak Erwan"

Beberapa menit sebelum acara di mulai, terlihat Erwan masuk ke dalam ruangan lomba, ia tampak lebih rapih dan terlihat lebih ganteng.

"nah, Itu dia" sambil menunjuk

"mana-mana?" tanya Engela

"itu di sana"

Engela terdiam, ia melihat sosok yang berbeda dengan sebelumnya.

"woi, B aja kali liatinnya"

"hahaha, apaansi"

"sono siap-siap, acaranya udah mau mulai"

"lah, ayo siap-siap kan kita berdua jadi MC."

"Lah iya"

Akhirnya lomba dimulai suara tepuk tangan memenuhi ruangan, setelah beberapa peserta menampilkan kemampuan mereka, akhirnya giliran Erwan, suara tepuk tangan audience terdengar keras memberi dukungan kepadanya, ia membawakan puisi Bahasa Arab dengan luar biasa membuat hati yang mendengarnya merinding, pujian terdengar dari para juri hingga membawanya menjadi pemenang.

Selepas acara, Engela meminta untuk berfoto bersama dengan Erwan.

"Kak, ayo foto dulu yuk?"

Erwan berlalu dan pergi dari ruangan lomba tanpa ada kata.

Terlihat raut kekecewaan dari Engela, ia tak tau mengapa Erwan menghindarinya, padahal engela tidak salah, ia semakin kesal ketika orang-orang bersorak sorai memuji nama erwan dan erwan mengubris para wanita itu, sedangkan erwan tak mengubris engela.

" Gila Erwan keren banget" puji Amanda di depan teman-temannya

"iya, aduh".

"makasih ya Amanda, Anna."

Engela yang mendengar hal itu kesal, bagaimana bisa erwan merespon orang lain sedangkan engela diabaikan? engela sendiri tak tau apa sebabnya. Engela hanya bisa bersabar dan menunggu Erwan untuk meminta maaf atas semua perlakuannya hari ini.

Sepulang dari kampus, Hari yang begitu melelahkan bagi Erwan, hari yang banyak menguras tenaga, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur sembari menutup mata dan memikirkan seseorang yang selama ini membuat hatinya tenang dan bahagia, ia sesekali mengecek ponselnya berharap orang itu memberi kabar dan menanyakan keadaanya, akan tetapi tak satupun pesan masuk kedalam ponselnya, "ya iyalah mana mungkin ada pesan masuk, hari ini saja saya menghindarinya, pasti Engela kesel banget sama saya" gumam Erwan. Tapi ia sadar semakin ia menghindari Engela bukannya ia bisa melupakan akan tetapi malah membuatnya bersalah dan semakin rindu, ia tak bisa membohongi perasaanya jika ia mulai mencintai Engela, karena kegelisahan itu akhirnya ia mengungkapkan segala rasa yang ada dalam hatinya kepada Engela.

Malam ini Tanggal 1 oktober 2018, Erwan memutuskan untuk menyampaikan rasa yang ia miliki, walaupun keraguan datang menghampiri akan tetapi itu bukan penghambat untuk menyampaikan perasaanya, kemudian dengan mantap ia mulai mengetikkan sebuah pesan,

"Engela, ngapain?"

"ngga ngapa-ngapain kak, kenapa?"

"saya rindu sama kamu"

"bukannya kita abis ketemu di kampus"

"saya bingung dengan perasaan saya, ada sesuatu yang mau saya omongin, tapi tolong jangan marah ya?"

Engela kaget, tidak biasanya Erwan mengirim pesan seperti itu

"Ada apa?"

" saya ga punya niat buruk, percaya sama saya, saya niat awalnya murni, ingin berteman dengan kamu, tapi akhir-akhir ini saya sering mikirin kamu, kamu selalu ada di pikiran saya, saya minta maaf, saya sudah berusaha mengelak, tapi malah makin kepikiran, saya minta maaf."

"aduh, speechless."

"saya ga meminta jawaban, saya Cuma mengungkapkan apa yang akhir-akhir ini mengusik pikiran saya, akhirnya saya bilang karena saya bingung dengan perasaan saya sendiri, maaf engela."

"jadi alasan kaka menghindari Engela akhir-akhir ini karena saya cemburu melihatmu bersama jo, maaf ya" sambung erwan

Setelah memberi tahu perasaannya ia mengambil buku catatan miliknya dan menuliskan semua perasaanya di dalam buku itu.

Dengar kata Erwan untuk calon kekasihnya Engela

Malam ini ku ungkapkan perasaanku padamu, Entah apa yang sedang ada dalam benakmu, mungkin kamu senang atau mungkin saja kamu jijik dan tak ingin mengenalku lagi, tapi kuhilangkan rasa malu itu demi menenangkan jiwa yang mulai tak sabar menanggung tekanan yang mulai meronta-ronta ingin di ungkapkan, perasaan yang sudah lama aku pendam disaat pertemuan pertama kita di masa ospek itu, kamu tak tahu itu, aku yakin kamu tak tahu itu, tapi aku punya kepercayaan diri untuk menyampaikan rasaku yang selama ini terpendam, karena kutahu kamu baik, makanya aku tak memaksamu membalas rasaku. Mungkin malam ini aku akan tertidur dengan nyenyak atau mungkin aku tak bisa tidur karena memikirkamu, tapi satu hal aku mulai punya harapan besar untuk memilikimu.

Engela sangat kaget dengan pengungkapan perasaan Erwan, ia tak menyangka Erwan akan mengungkapkan cinta padanya, secepat ini, ia tak mengerti. Yang engela tau, Erwan tak ingin dulu mengenal cinta, ingin fokus terhadap tujuannya datang ke Jakarta ini. sehingga hari ini sungguh membuatnya bahagia, bagaimana bisa Erwan suka padanya? Jatuh cinta padanya? sedangkan ia tahu bahwa Erwan tak mungkin memiliki rasa terhadapnya, malam ini menjadi malam yang tak terlupakan bagi engela, seolah menjadi wanita yang paling bahagia malam ini, walaupun engela juga belum mengerti dengan perasaanya.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENTS NYA YA GUYS :)

Menemukanmu Di Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang