Lebih memilih teman

95 8 4
                                    

Akhir pekan, Erwan mengajak Engela untuk bermain layangan di sebuah taman dekat dari rumah Engela, karena Engela sudah berjanji sebelumnya untuk bermain layangan bersama Erwan tapi, Engela mengingkari janjinya, ia malah memilih pergi bersama teman-temannya daripada memenuhi janjinya. Bukannya ingkar, tapi menurut Engela bertemu temannya yang akan pergi ke China lebih penting daripada bermain layangan bersama Erwan. Dan ini membuat Erwan sedikit kecewa soalnya ia sudah merakit sebuah layangan untuk di pakai bermain bersama Engela.

"kayaknya aku ngga bisa main deh besok" sebuah pesan dari Engela

dengan terkejut Erwan membalas.

"kenapa? Kok tiba-tiba?"

"soalnya besok aku mau pergi ke rumah teman aku yang mau ke China, aku mau pamitan sama dia"

"Trus kita ngga jadi main layangan?"

"Nanti aja ya, kapan-kapan"

Erwan tak menjawab, ia marah tapi ia tak bisa melampiaskannya, karena ia sadar kalau teman itu juga penting, apalagi hari ini adalah momen perpisahan buat Engela dan temannya, mau tak mau ia mengundurkan niatnya untuk bermain layangan.

Suara notifikasi terdengar dari ponselnya, ternyata sebuah pesan dari Amanda yang mengajaknya pergi ke perpusnas untuk membaca buku.

"Mau ke perpusnas ga, besok?"

Ia tak membalas pesan Amanda, ia hanya memandangi pesan masuk itu, ia tak ingin jika terjadi kesalah pahaman nantinya dengan Engela, jika tau mereka janjian jalan berdua ke perpusnas.

"kok ngga di bales kak? marah ya?" Sambung Engela.

"ngga"

"Tapi kok aneh?"

"ngga kenapa-kenapa kok, pergi aja hati-hati ya besok". Sambil berharap Engela peka dan berubah pikiran.

Esok hari, Erwan terbangun dari tidurnya, hal pertama yang dilakukan adalah mengecek ponselnya dan memeriksa apakah ada pesan masuk dari Engela, dan memastikan Engela Online di WA untuk memberinya kabar.

Karena tidak ada kabar dari Engela, akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Amanda dan menerima ajakannya untuk pergi ke perpusnas, sekaligus menghilangkan kekesalannya terhadap Engela.

"Amanda, dimana? Jadi pergi ngga ke perpusnas hari ini"?

"Jadi-jadi, sekarang ya perginya, aku tunggu di halte busway"

"Ok"

Di tengah perjalanan Erwan nampak murung, diam dan hanya fokus memandangi ponselnya seperti sedang menunggu sesuatu. Ia tak sadar ternyata dari tadi Jo ada di sampingnya"

"Wan..., Lo mau kemana?" tanya Jo sambil memukul pundak Erwan

"Ehh jo, kamu juga mau ke perpusnas?" Terkejut

"Iya, ini diajakin sama Amanda"

"Ohh"

"Lo lagi ngga ada masalah kan? Dari tadi kayaknya gue perhatiin diem aja? Kenapa?" Sambung Jo

"Ga kok, biasa aja" sedikit tersenyum

Akhirnya mereka sampai di perpusnas, mata Erwan terpaku kepada salah satu tempat duduk yang berada dekat dengan jendela kaca, ia membawa beberapa buku bacaan dan meletakkannya di atas meja, ia memilih tempat itu karena dari sana ia bisa menikmati keindahan kota jakarta sembari membaca buku.

"Baca buku apa kak?" tanya Amanda
Yang tiba-tiba muncul dari samping rak buku

"Hmm.., buku apa ya?" Sambil menatap tajam mata Amanda.

Menemukanmu Di Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang