Fakta Lucu

78 5 0
                                    

Deretan jajanan kaki lima sepanjang jalan yang dilalui Erwan dan Engela hampir semunya telah mereka cicipi, setiap kali menemui jajanan yang berbeda Enggela kerap kali memberi rating dan membandingkan antara jajanan kemarin dan sekarang, ia seolah menjadi dewan juri yang menguji kelayakan makanan, waktu mereka di habiskan hanya dengan menilai jajanan hingga rasa capek tak begitu mereka rasakan yang hanya ada canda dan tawa.

"Tau ga kak, kalo aku buatin rating makanan dari 1-10, aku kasi 6"

"Apasih, emang kamu di tugasin sama siapa nilai jajanan, hehe"

"Ya, ga apa-apa lah inisiatif"

"Emang faedahnya apa? dibikin rating gitu"

"Ya ga apa-apa buat puasin diri sendiri"

"Hmm, apaan"

Mereka berjalan melewati gang sambil menikmati jajanan yang sudah ada di tangan, tiba-tiba raut wajah Engela berubah dan berhenti di tengah jalan,

"Hee, kamu kenapa? Kok berhenti" nengok ke arah belakang

*Sambil nunjuk*

"Apa sih"

"itu tuh"

"Ayam?"

Engela mangut mangut,

"Kamu takut ayam?"

Engela nyengir mengiyakan,

"Hahahaha, lucu banget sih kamu, takut kok sama ayam hahaha"

"Ya emang kenapa?"

" Jadi kamu ga makan ayam? Kan kamu takut ayam"

"Ayam idup kali bos, bukan ayam mati, kalo udah mati kan bales dendam nya enak yakan,"

"Hahah, lagian kok kamu bisa takut ayam gitu? Kenapa?"

"Jadi tuh ceritanya, aku dulu pernah pas di rumah nenek, aku ikutan nge buntutin anak ayam yang lagi jalan kan, eh tiba tiba emak ayamnya liat aku, trus ngejar-ngejar aku sampe aku dipatok, ya aku nangis lah, udah takut deh sampe sekarang"

"Hahahah, sumpah perut saya sakit dengar cerita mu, Engel...Engel ada-ada aja kamu"

"Udah ah, ga usah dinget-inget"

"Iya-iya"

"Jadi, saya udah tau kelemahan kamu, awas kalau ngeselin, tinggal kasi ayam hidup, haha"

"Yeee" sambil mengepakkan tangan.

Menemukanmu Di Titik TerendahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang