11

50 10 2
                                    

Selamat membaca

☁️☁️☁️

Berhati hatilah terhadap sebuah senyuman, karna orang yang tersenyum kepadamu belum tentu dia adalah temanmu.

***

Hari ini agak sedikit mendung. Rosa menatap kearah luar jendela dengan tatapan sendu. Dia rindu ayah dan ibunya, dia ingin menemuinya, dia ingin berbagi cerita padanya, namun sayang itu hanyalah sebuah angan angan dirinya saja. Jam menunjukkan pukul 06.55, Rosa celingak celinguk mencari keberadaan Ody. Namun yang Rosa lihat hanya dia lagi, saat tatapan Rosa dengan samuel bertemu dia tersenyum kearah Rosa dan melambaikan tangan. Rosa pikir dia sudah benar benar gila.

Tidak ambil pusing Rosa pun memutuskan keluar kelas menuju ke rooftop. Rosa mengeluarkan ponselnya dan menelpon Ody tiga kali, namun tidak ada satupun telpon yang diangkat olehnya. Rosa hanya menghela nafas gusar dan duduk di kursi yang sudah lama dia taruh disana.

"Hei, kenapa lo disini?" Tanya seseorang yang sedang tidur di sofa yang ada dibelakang Rosa. Dia adalah Arsen. Si badboy sekolah dan teman sekelas Rosa.

"Hanya bosan." Rosa memalingkan wajahnya dan menatap kejalan yang berada dibawahnya. Arsen hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Ah gue udah telat, gue ada urusan. duluan ya." Arsen berjalan meninggalkan Rosa sendiri.

"Urusan apa?." Tiba tiba Rosa bertanya, ntah setan apa yang mendorong Rosa untuk bertanya hal yang bukan urusannya.

"Lo mau tau?."

Rosa pun mengangguk dan sedetik kemudian dia langsung menggeleng yang membuat Rosa terlihat menggemaskan dimata Arsen. Arsen pun tersenyum dan berjalan mendekat dan menunduk menyamakan wajahnya dengan Rosa. Rosa hanya menautkan kedua alisnya bingung. Arsen semakin mendekat membuat rosa reflek menjauh dan Arsen membisikan sesuatu di telinganya.

"Gue mau tawuran sama SMA Bayangkara." Bisiknya sambil meniup telinga Rosa, yang membuat siempu merasa geli, sedetik kemudian Rosa langsung menatap Arsen dengan wajah datar.

"Gue ikut." Ucapan Rosa berhasil membuat mata Arsen benar benar membulat. Arsen tidak menyangka dengan jawaban yang rosa berikan. "Kenapa? Gue ngga boleh ikut?."

"Bukan gitu. Masalahnya lo kan cewe."

"Kenapa kalo gue cewe."

"Kalo lo ikut, lo cuma bisa nyusahin kita. Gue ngga mau lo kenapa napa dan satu lagi cewe itu ngga baik kalo ikut tawuran. Lo pantesnya batuan nyokap masak dirumah." Arsen berusaha meyakinkan Rosa agar tidak ikut dengannya. Namun lain dengan Rosa dia bersikeras untuk ikut dan tetap mengikuti kemanapun Arsen pergi.

"Sa-"

"Gue ikut."

"Lo kenapa sih, Lo bersikeras pengin ikut."

"Lo bakal tau nanti."

"Hah terserah Lo aja, tapi inget Lo ngga boleh kemana mana tetep dibelakang gue. Ngerti." Tanpa menjawab pertanyaan arsen rosa hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang menuju gudang sekolah.

"Woi!"

"Eeanying! Dasar setan! Kaget gue sat, sialan Lo Sen." Arsen hanya terkekeh mendengar umpatan dari Galang teman dekatnya. "Wih Sen tumben Lo bawa cewe kemari, gebetan baru ya?." Ucap Galang tersenyum jail dengan nada meledek Arsen.

"Bukan gebetan gue anj-"

"Gue Rosa temennya Arsen, salam kenal." Rosa memotong omongan Arsen dan memperkenalkan diri dengan melempar senyuman manis ke arah mereka.

'ternyata senyum Lo manis juga Sa.' batin arsen sambil tersenyum.

"Aduh neng, itu senyum dikondisikan atuhh ngga kuat abang teh." Ucap Rangga dengan nada merayu. Dia salah satu teman dekat Arsen di kelas sebelah.

"Alay lo njing." Arsen memutar bola matanya jengah. "Oh ya, Rosa bakalan ikut kita perang hari ini." Lanjut arsen

"Hah?!" Pekik mereka kompak dengan wajah kaget yang tidak bisa dikondisikan.

Arsen hanya menghela nafas gusar. "Gue tau ini gila, tapi Rosa bersikeras maksa buat ikut kita tawuran. Gue ngga bisa apa apa. Dan kalian semua harus jagain Rosa jangan sampai lecet sedikit pun." Semua menganguk paham kecuali Rosa yang menautkan kedua alisnya bingung dengan apa yang Arsen katakan.

"Kenapa?" Rosa bertanya kebingungan. Arsen yang mengerti apa yang dipikirkan Rosa hanya tersenyum. "Karena gue ngga mau lo kenapa napa." Ucapnya meninggalkan Rosa yang masih kebingungan dengan apa yang Arsen katakan. Rosa mengangkat bahu acuh dan berjalan mengikuti arsen dari belakang.

"Kali ini kita bakal perang dengan tangan kosong tanpa senjata apapun, dan sekarang kita susun strateginya." Arsen memimpin dengan menjelaskan strategi yang akan digunakan. Semua pun mengangguk paham dengan apa yang Arsen katakan.

"Baiklah semua, kita pergi sekarang." Arsen berjalan sebagai pemimpin dibarisan depan sementara Rosa berada tepat di sebelah kiri Arsen.

Kami sampai pada jalanan kosong yang jarang dilewati orang, tepatnya tempat yang sering digunakan untuk tawuran. Sebelum kami sampai teryata pihak lawan sudah berada di posisi masing masing dengan tatapan yang meremehkan.

"Wow lihat! Musuh kita sudah sampai kawan, Sayangnya KALIAN TELAT!" Seru salah satu siswa dari SMA Bayangkara tepatnya ketua anggota mereka. "Dan apa ini? Lo semua bawa cewe ikut tawuran? Hahah BANCI LO!" Semua pihak lawan tertawa mengejek.

Arsen mengeraskan rahangnya dan menatap penuh amarah kearah mereka. Rosa sudah tidak sabar ingin menghabisi mereka namun tangannya dicengkal oleh Rosa. Rosa menatanya sambil tersenyum yang membuat Arsen membeku ditempat.

"Gue tau, meskipun lawan gue cowo, tapi ngga ada alasan semua cewe harus kalah dari cowo." Semua terdiam tak bergeming mendengar ucapan Rosa.

'Sial, gue kaya kenal cewe itu tapi siapa.' batin Ferdi ketua dari pihak musuh.

Rosa yang melihat itu menunjukkan senyum miringnya dan menganguk kearah Arsen. Arsenpun paham dengan apa yang Rosa isyaratkan dan langsung memberi aba-aba untuk menyerang.

"SERANG SEKARANG!" Perintah Arsen.

"Brengsek. SEMUA SERANG!" Seru Ferdi.


_________

Tbc

Hallo readers kembali kembali lagi bersama saya jeon arum
Sebelumnya saya minta maaf jarang update dikarenakan penyakit kemageran dan firus rebahan yang membuat saya malas untuk bergerak.

Hehehe jadi formal ya awokwok dahlah males

Jangan lupa coment ya:*

Salam hangat *jeon Arum*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang