Selamat membaca
☁️☁️☁️
Bertemanlah jika membuatmu senang, menyendirilah jika ada yang menyakitimu, dan lawanlah jika dia mulai merendahkanmu.
***
"Sin gue mau ngomong penting sama lo." Faiz berhadapan dengan sinta sambil memegang tangan kirinya.
'Apa ini?. Ada apa dengan ka Faiz, ahh mungkin saja mereka sedang latihan drama. Huhh positif Maudy.' Batin Maudy meyakinkan.
"Tunggu. Lo apa apaan sih iz?." Sinta kebingungan dengan apa yang dilakukan oleh Faiz. Faiz berjongkok di depan Sinta. Sementara Maudy semakin kebingungan.
"Sin gue emang bodoh karena milih Maudy dari pada lo. Gue minta maaf sin. Gue emang salah karena nyakitin lo. Gue ngga tau ternyata selama ini lo suka sama gue. Sebenernya dari pertama kali kelas 10. Gue udah suka sama lo. Tapi gue malah pacaran sama Maudy. Gue minta maaf sin, pliss gua khilaf. Sekarang lo mau kan jadi pacar gue?"
Deg. Apa ini, khilaf? kak Faiz membuat lelucon yang sangat lucu. Hah apa aku sedang tidur di kelas?. Ody memegang dada kirinya. Sakit. Itulah yang dia rasakan. Tak di sangka dia sudah menangis tanpa suara dibalik pohon. Dia bembungkam mulutnya sendiri agar tidak teriak meluapkan rasa yang sudah tercampur aduk. Marah, sedih, kecewa.
"Ta.. tapi Lo kan masih pacaran sama Maudy." Santi mengatakannya dengan ragu ragu.
"Gue tau status gue masih pacaran sama Maudy. Tapi gue sayang sama lo. Lo lebih cantik dari pada Maudy. Gue janji gua bakalan putusin Maudy nanti. Lo mau kan jadi pacar gue?." Ucap faiz meyakinkan dengan mata berbinar binar.
"I..iya gue mau jadi pacar lo." Faiz tersenyum puas dan memeluk sinta dan Sinta tersenyum dan membalas pelukan Faiz.
Di sisi lain. Ody sedang menahan Isakan demi isakan, dia tidak percaya laki laki yang sangat dia cintai menghianatinya. Cukup sudah dia tidak kuat lagi, rasanya dia berteriak sekuat tenaganya saat ini. Ody memutuskan pergi meninggalkan mereka dan berlari menuju rosa.
Ody flashback off
Sial. Rosa mengeraskan rahangnya. Ini yang dia takutkan ody sangatlah polos dan cengeng. Dia sempat tidak setuju saat ody berpacaran dengan faiz. Tak menghabiskan waktu lama. Rosa berjalan keluar kelas mencari Faiz.
Ody sempat menahannya karena takut rosa kenapa napa. Tapi rosa tetaplah rosa dia sangat keras kepala. Ody mengejar rosa yang ingin menemui faiz.
Saat rosa berada di taman, dia tidak menemukan faiz maupun sinta. Akhirnya dia menuju kantin dimana kelas 12 berada di sana. Iris mata Rosa melihat kedua pasang laki laki dan perempuan yang sedang bercanda ria.
Tak menunggu lama. Dia sudah tidak sabar ingin menghabisi laki laki brengsek dan jalang itu. Ahh cocok sekali. Rosa menghampiri faiz dan sinta yang sedang mengobrol.
Brukk
Rosa menggebrak meja kantin hingga terbelah menjadi dua. Aksi nekat Rosa tentu saja mengundang perhatian semua penduduk kantin. Rosa menarik kerah baju faiz dan memukul wajahnya, dan menendang perutnya. Faiz tersungkur kelantai lemas. Dia berusaha untuk berdiri namun nihil. Sinta yang melihat kejadian itu hanya ketakutan tak bergeming.
'sial' gumam faiz
"Apa apaan lo hah! Kenapa lo memukuli Faiz!" sinta membela faiz dengan tubuh gemetar
"Cihh. Diam kau. Apa kau mau hal yang sama seperti dia. Dasar jalang tidak tahu diri. Kau memang cocok dengan laki laki sepertinya." Rosa mengucapkan itu dengan nada datar mematikan sambil menunjuk ke arah Faiz.
Santi ketakutan sambil menangis dan mundur menjauh. Rosa menghampiri faiz dan mulai memukulinya lagi.
"Ada apa dengan kalian semua! Kenapa kalian hanya diam! Apa kalian tidak lihat! kenapa kalian tidak membantu faiz!" Sinta berteriak kesemua teman yang berada di kantin sambil menangis.
"Jika kau saja hanya diam! Kita bisa apa!." Ucapan salah satu dari mereka membuat sinta menangis histeris. Dia benar di satu sisi dia ingin membantu faiz dan di sisi lain dia benar benar takut.
Sementara rosa terus memukuli faiz yang terus memohon. Bukan Rosa namanya yang memberi ampun semudah itu. Walaupun kini Faiz sudah babak belur dan tangan kirinya yang retak. Dia tetap memukulinya sampai puas.
Ody yang baru sampai di tempat merasa kaget yang melihat temannya, yang begitu berbeda. Dia benar benar berubah seperti monster. Tanpa aba aba dia berlari dan menarik rosa menjauh dari sana.
"Kalo ngga ada ody. Lo sudah mati disini." Ucapan Rosa membuat membuat semua orang yang berada di kantin gemetar dan ketakutan. Mereka tidak menyangka rosa benar benar berbeda.
Ody menarik rosa ke taman belakang. Dia masih tidak percaya apa yang dia lihat. Apakah dia benar benar rosa yang dia kenal.
"Lo hutang penjelasan sama gue sa." ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Sebelum pulang dia mengajak Rosa ke toilet wanita untuk membersihkan darah di tangan dan bajunya.
________
Tbc
Hiya hiya holla readers! Ada yang kepo visualnya Maudy ma Jian ngga
Kalo ngga si ngga papa gue kasih aja nih
Si cengeng Maudy:)
Si kejam jian>_<
Jangan lupa voment:))
Salam hot 'jeon Arum'
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSA
ActionAku tersesat di jalan yang bernama kehidupan_ ROSA Kau adalah jenius dalam kerja keras_ SAMUEL Untuk mencapai tujuan akhirmu kamu harus bersabar_ JIAN Selamat membaca kisah kehidupan seorang rosa:>