Selamat membaca
☁️☁️☁️
Sempatkanlah waktumu untuk berkumpul bersama sahabatmu, walau terkadang kesibukan menghampirimu.
***
Keesokan paginya setelah pulang sekolah, rosa membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menatap langit langit kamarnya. Dia memejamkan matanya sebentar dan bangkit menuju dapur karena haus.
Sebelum menuruni anak tangga, rosa menatap sekeliling rumahnya dengan tatapan sendu. Benar benar hampa. Kesepianlah yang menemani kehidupanya sehari hari, rosa selalu membayangkan dimana orang tuanya masih hidup dan dia sedang bercanda ria dengan kedua orangtuanya diruang tamu. Tapi sayang, itu hanya ilusi belaka.
Rosa menghela nafas gusar dan melanjutkan jalannya menuju dapur. Deringan ponsel disaku celananya membuat rosa sadar akan lamunannya. Rosa membuka ponselnya dan melihat nama yang tertera disana 'diana rc'. Dia salah satu teman lama rosa yang bekerja di perusahaannya.
Rosa adalah salah satu direktur perusahaan bernama RE'S company. Bukannya hanya satu, Rosa juga mempunyai beberapa cabang perusahaan terbesar dikotanya. Salah duanya adalah DG'S company dan EM'S company. Dulu perusahaan itu di urus oleh kedua orangtuanya, setelah kedua ortunya meninggal. Rosalah yang mengurus semuanya.
"Hallo." Ucap seseorang diseberang sana.
"Ada apa?." Rosa membalasnya dengan nada datar.
"Maaf menggangu waktumu rose, tapi ini benar benar mendesak. Ada rapat jam makan siang di perusahaan J'M company."
"Siapa direkturnya?."
"Menurut informasi, direktur perusahaan J'M company adalah seorang detektif handal yang terkenal di kota ini. Namun yang menghadiri rapat kali ini adalah anaknya."
"Oke. Siapkan semuanya."
"Baiklah."
Rosa menutup sepihak sambungan teleponnya, dia bergegas menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Rosa memakai pakaian yang begitu sederhana dengan memakai kaos lengan panjang berwarna putih dan celana levis panjang.
Rosa melirik jam yang bertengger di tangan kirinya. Ternyata masih jam 10 pagi, sementara rapat diadakan jam 1 siang. Masih ada 3 jam untuk berleye leye, rosa menggambil kunci mobil dan menancapkan gas menuju markas.
"Selamat datang queen." Kedua bodyguard yang berjaga di pintu menundukkan kepalanya didepan rosa. Rosa hanya menganguk dan berjalan ke dalam. Senyumnya mengembang saat melihat salah satu anggotanya yang berdebat akibat kalah dalam adu panco.
"Kalian tidak pernah berubah." Rosa mendekat kearah zidan dan riki yang sedang berdebat.
Tiba tiba faqih berteriak kearah rosa. "Hahh queen kau datang. Lihat! Dia bermain curang dengan menggunakan kedua tangannya! seharusnya gue yang menang huh dasar menjengkelkan!." Riki melipat kedua tangannya di dada dan menekuk wajahnya karena marah. Dia benar benar terlihat sangat menggemaskan.
"Sudah, diam lo berdua. Sekarang lo coba lawan gue." Rosa menantang Riki dengan smirk di wajahnya.
"Oke, siapa takut." Jawabnya dengan mantap.
Rosa dan riki saling berhadapan di sebuah meja kecil, tangan mereka yang sudah menyatu bergetar pelan pertanda awal permainan dimulai. Saat di tengah permainan, tangan rosa sengaja ia buat melemah olehnya sendiri. Riki tidak menyia nyiakan menggunakan kesempatan itu untuk melumpuhkan rosa dan memenangkan adu panco itu.
Namun dugaannya salah dia terjebak dalam permainan rosa. Saat tangan rosa hampir jatuh, dia menahan tangannya dan melumpuhkan riki yang sudah menghabiskan banyak tenaga. Semua orang yang melihatnya menganga tidak percaya, ternyata mereka memang tidak salah memilih pemimpin.
"Hah bagaimana?." Rosa menunjukan smirknya pada riki yang masih menganga. Sedetik kemudian riki sadar dan langsung menekuk wajahnya. Riki adalah tipikal orang yang tidak mudah menerima kekalahan, dia selalu menuruti apa kata maunya.
"Lo benar benar payah riki, bahkan lo tidak lebih hebat dari queen." Nesa meledek riki yang membuat semua tertawa mendengarnya. Sementara riki semakin menekuk wajahnya.
"Gue udah pernah bilang, gue ya gue, lo ya lo, tentang siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan." Ucap riki meninggalkan mereka yang masih tertawa.
"Hei maafin gue, ngga usah marah gue cuma bercanda." Nesa meminta maaf yang didapati acungan jempol dari Riki.
Rosa yang melihat merekapun hanya tersenyum, Sudah lama mereka bersama namun tidak ada yang berubah. Sekarang rosa mengerti, rosa tidak akan bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dia lihat selama dia sendirian.
Rosa melihat kearah jam, ternyata sudah dua jam rosa di markas. Dia mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar markas.
"Lo mau kemana queen?." Jian menghampiri rosa yang akan pergi keluar pintu.
"Sorry yan. Gue ngga lama disini. Gue ada rapat hari ini." Jian tersenyum memaklumi rosa yang benar benar sibuk saat ini.
"Gue ngerti queen, lo hati hati ya jangan kebut kebutan." Rosapun tersenyum dan keluar dan menancapkan gasnya menuju RE'S company.
Sesampainya disana, semua karyawan yang melihat rosa menundukkan kepala dan sesekali tersenyum ramah pada rosa. Semua orang yang melihatnya merasa kagum akan kerja kerasnya selama ini, di usia 16 tahun rosa sudah memimpin sebuah perusahaan yang terkenal dikotanya.
"Diana." Rosa memasuki sebuah ruangan yang cukup luas. Dia lebih tua 3 tahun dari rosa, namun diana selalu menganggap rosa sebanding dengannya. Oleh karena itulah Diana menyuruh rosa agar tidak memangilnya dengan sebutan kakak.
"Rose, bersiaplah kita akan pergi sekarang." Diana menyiapkan berkas yang ada di depannya.
"Siapkan kacamata dan masker." Diana hanya menganguk dan keluar menuju ruangan rosa. Pada saat rapat rosa selalu menggunakan masker dan kacamata agar semua orang tidak mengetahui identitasnya. Diana kembali dengan membawa masker dan kacamata yang rosa inginkan.
"Terimakasih." Diana hanya tersenyum manis menanggapinya. Mereka berdua berjalan kearah perkiraan menuju J'M company.
_______________
Tbc
Holla readers maaf gue telat up:(
Oke, kembali lagi dengan saya jeon arum istrinya jeon Jungkook, adiknya lalisa manoba, pacarnya cha eunwoo, selingkuhnya lee felix, mantannya park jihoon, kembarannya kim sejeong, saudara dekatnya choi tzuyu
Tapi boong
Haduhh kasian bat dah nasib gua:"(
Etdah gua malah curhat, ngga papa lah itung itung bagi rejeki:)
Jangan lupa vote and coment
Salam sweet 'jeon arum'
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSA
ActionAku tersesat di jalan yang bernama kehidupan_ ROSA Kau adalah jenius dalam kerja keras_ SAMUEL Untuk mencapai tujuan akhirmu kamu harus bersabar_ JIAN Selamat membaca kisah kehidupan seorang rosa:>