Selamat membaca
☁️️☁️☁️
Hapus air matamu kawan, dunia adalah tempat yang penuh dengan kejutan. Cobaan dan bahagia ada pada dirimu, percayalah orang yang terkena masalah adalah orang orang yang di percaya tuhan karena mampu.
***
Hari ini adalah weekend. Aku hanya menghabiskan waktu di rumah dengan menonton serial Spongebob. Kartun favoritku.
Drett drett
Ponselku bergetar. Terlihat sebuah pesan dari Maudy. Tumben dia memberiku pesan. Biasanya dia langsung menemuiku.
Maudy ks
Sa
Knp.
Kebiasaan lo mah, kalo jawab chat huruf vokalnya ilang_-
Trsrh.
Sibuk ngga sa?
G.
Serius?
Y.
Gua main ke rumah lo boleh ngga?
Y.
Oke gua Otw
Read
Ting tong"Masuk!." Rosa berteriak. Biasanya juga ody langsung masuk tanpa disuruh. Pintu terbuka dan tampak seorang laki laki berbadan tinggi.
"Lahh Jian?. Ngapain lo kesini?."
"Gua cuma nganterin makan, gue tau lo ngga bakalan makan kalo ngga ada yang masakin." Jian memang sangat perhatian pada rosa. Rosa cuma cengengesan dan langsung memakan makanannya.
Pintu depan terbuka. Nampak seorang gadis yang di tunggu oleh rosa. Ody melihat rosa yang sedang makan dan dia langsung menghampirinya.
"Yaallah rosa!. Lo belum mandi?! Lo itu perempuan rosa, Lo harus bisa jaga kebersihan!." Ody memarahi rosa seperti ibu kost. Sementara Rosa masih tetap makan. Jian yang melihatnya beralih meninggalkan kegiatannya dan melihat perdebatan mereka.
"Bwisik. Gwa lagi mwakan. Ngga uswah ngebwacwot." Rosa mengucapkan itu dengan pipi menggembung yang berisi makanan.
"Kalo lagi makan ngga usah ngomong." Ucap ody mengambil krupuk rosa dan duduk di sofa. Sementara Jian hanya terkekeh geli melihat mereka berdua.
"Lah lah lah. Ini congan dari mana sa?. Kok tiba tiba ada disini?." Tanya Ody sambil menunjuk ke arah jian. Dan Jian hanya menunjukkan senyum manisnya.
'aduhh. Meleleh bang.' batin Ody
"Gwanteng ndwasmu."
"Iss. Kan udah gua bilang. Kalo makan jangan sambil ngomong. Ntar keselek." Ody menasihati Rosa. Rosa hanya memutar bola matanya jengah.
"Alhamdulillah. Allah masih sayang gua. Buktinya gua ngga keselek." Perdebatan mereka membuat jian tersenyum geli. Lalu pandangan ody fokus kembali kepada Jian.
"Lo hutang penjelasan lagi ke gua." Ody sambil menunjuk ke arah Rosa dan menyipitkan matanya. Rosa hanya menghela nafas gusar.
"Oke. Gini jian ini ody sahabat gua. Dan ody ini jian tangan kanan gua di black blood." Rosa memperkenal mereka saling berjabat tangan.
"Jian."
"Maudy."
"Maudy?." Jian bingung karena namanya berbeda. "Iya Maudy. Gua biasanya manggil dia ody." Jelas Rosa
"Dan dia tau lo itu–" belum selesai Jian berbicara rosa memotongnya terlebih dahulu. Ini memanglah kebiasaan Rosa. Dan ody hanya menyimak percakapan mereka yang ia tidak mengerti.
"Iya. Gua udah cerita ke dia semuanya kemarin." Rosa melirik ody dan menyuruhnya untuk duduk.
"Oh iya sa. Kalo pasti punya markas. Gua pengin kesan boleh ngga?" Ucapan ody membuat rosa dan Jian bertukar pandang. Dan berbicara menggunakan bahasa isyarat.
"Tap–" kini ucapan jian yang dipotong oleh Ody
"Ayolah. Ya ya ya." Ody memohon dengan mata berbinar binar. Dengan begini rosa pasti menyetujuinya. Rosa menghela nafas dan menganguk pelan. Dan ody langsung menunjukan senyumnya
"Tapi ada satu syarat." Ucap Rosa sambil mengacungkan jari telunjuknya. Dan ody hanya mengangkat kedua alisnya. " Lo harus janji ngga bakalan kasih tau ke siapa siapa."
"Oke itu sih gampang. Gua bisa jaga rahasia. Sans ae." Ucap ody meyakinkan rosa dan Jian hanya menganguk.
"Awas kalo rahasia ini bocor. Gua bakal penggal kepala lo didepan bonyok lo sendiri." Ancaman dari rosa membuat ody menelan salivanya. Tentu saja dia tidak akan membocorkan rahasia ini. Dia masih jomblo dan dia masih ingin hidup.
"Oke oke gua janji. Sa tempatnya kek gimana si gua kepo bener." Pertanyaan yang di lontarkan ody membuat rosa dan Jian bertatapan dan melempar senyum jahil.
"Hmm gimana ya. Pokoknya. Lo harus hati hati. Disana bahaya. Apa lagi lo orang baru." Rosa dengan senyuman jahil berusaha menakut nakuti ody.
"Emang kenapa sa?." Ody mengucapkannya dengan nada penasaran
"Kalo lo pengin tahu. Orang orang disana tuh nyeremin. Ada yang berbadan tinggi berambut kribo, ada yang berbadan besar bermata merah, dan satu lagi berkepala botak dengan perut yang buncit." Jian mengucapkannya dengan nada menakut nakuti. Ody yang mendengarnya bergidik ngeri dan ketakutan. Sementara Jian dan rosa cengengesan menahan tawa.
"Besok pulsek. lo langsung kesini." Rosa mengantar Ody dan Jian sampai di pintu depan "hati hati" Rosa melambaikan tangan dan di balas oleh jian dan ody.
Setelah mereka berdua pulang. Rosa melangkah munuju kamarnya dan duduk di dekat balkon. Rosa menatap rumah di sebelahnya yang begitu ramai. Rosa tersenyum manis membayangkan jika saja orangtuanya masih hidup samapai sekarang pasti dia tidak akan pernah merasa kesepian, sedetik kemudian senyumnya tergantikan oleh tatapan rindu yang mendalam. Rosa sadar bahwa bayangan yang ada dibenaknya hanyalah sebuah kenangan.
_____
Tbc
Awokwok im back gan
Ada yang kangen gue ngga nih
Hwhwhw jan lupa vote and coment ogei:)
'jeon arum'
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSA
ActionAku tersesat di jalan yang bernama kehidupan_ ROSA Kau adalah jenius dalam kerja keras_ SAMUEL Untuk mencapai tujuan akhirmu kamu harus bersabar_ JIAN Selamat membaca kisah kehidupan seorang rosa:>