8.

61 27 0
                                    

Selamat membaca

☁️☁️☁️

Kalau kita sulit memuliakan orang, setidaknya jaga lisan agar tidak terucap kata yang membuat orang lain terhina.

***

Saat ini ody berada di rumah rosa. Rosa berjalan menuju garasi dan mengambil mobil sport kesayangan miliknya. Ody melihat itu hanya menganga tidak percaya. Karena selama ini ody tidak pernah melihat rosa menggunakan mobil. Dia hanya menunjukan motor kesayangannya.

Brem brem

"Cepet naik."

Ody sempat ragu ragu untuk menaiki mobil sport milik rosa. Tak berpikir panjang ody memasuki mobil rosa dan pergi ke markas.

Kitt

Suara decitan mobil menunjukan bahwa mereka sudah sampai di markas. Rosa memarkirkan mobilnya di parkiran khusus dan langsung masuk kedalam. Sementara ody yang menahan rasa takut setengah mati dengan badan gemetar berjalan di belakang rosa.

Saat berada didepan pintu mereka disambut oleh dua laki laki penjaga markas yang terlihat kejam. Jian benar mereka sangat menyeramkan. Ody benar benar merasa takut saat ini.

"Selamat datang queen." Ucap kedua orang tersebut dengan menundukkan kepalanya.

"Queen??" Ody bertanya pada rosa kerena kebingungan.

"Iya. Dimafia gue dikenal sebagai queen. Queen the golden rose." Jawab rosa sambil menarik tangan ody kedalam.

Dan saat masuk kedalam ketakutan ody tergantikan dengan rasa kaget dan kagum. Pasalnya semua anggota mafia disini benar benar sangat tampan dan cantik. Tunggu, dia pikir hanya rosalah anggota mafia perempuan. Namun salah, Ody melihat beberapa perempuan dengan gaya sedikit agak tomboy sama seperti rosa. Dan markas mereka juga sangat minimalisir dan luas.

"Kenapa?. Lo kaget?." Rosa tersenyum meledek. Hah ternyata ody benar benar telah ditipu oleh rosa dan jian.

"Lo jahat sa lo bilang kalo mereka nyeremin, ternyata lo yang udah nyembunyiin jodoh gua jahat Lo saya. Pliss gua mau satu boleh ya?." Ody memohon dengan mata berbinar. Sementara Rosa hanya terkekeh geli dan menganguk.

"Semua aja buat lo gua iklas. Sekarang gua kenali lo ke mereka." Rosa mengajak ody ke meja didekat jian saat ini berada. "Hai queen." Semua orang yang ada disana menyapa rosa dengan senyuman ramah. Ody yang melihatnya merasa iri pada rosa.

"Hai." Rosa menyapa sekumpulan cogan disana.

"Hai queen. Loh siapa dia?." Tanya wildan sambil menunjuk ke arah ody. Ody hanya tersenyum kikuk ke arah mereka.

"Oh iya, kenalin. Ini maudy sahabat gua. Dan Ody ini Wildan, Arya, Feri, Dimas, Riki, Hamzah, Dika, Zidan dan Faqih. Kalo spesies ini lo udah kenal. Dia Jian." Rosa memperkenal satu persatu diantara mereka. Dan ody menanggapinya dengan anggukan serta senyuman manisnya.

"Sialan lo queen. Gua itu manusia." Jian protes dengan menunjukan wajah cemberutnya.

"Iya, lo spesies manusia purba." Ledekan rosa pada jian membuat semua orang yang mendengarnya terkekeh geli. Sementara jian semakin menekuk wajahnya.

"Sekarang ikut gue." Rosa mengajak ody masuk kedalam. Rosa memperkenalkan satu persatu teman perempuan yang ikut anggota mafia juga. Mereka terlihat sangat akrab dan solid. Ody benar benar salut pada rosa. Di usianya yang masih tergolong remaja, dia sudah hidup mandiri dan memimpin organisasi besar yang berbahaya.

"Hai semua. Gue kesini bawa sahabat gue." Rosa memperkenalkan Maudy pada mereka. Mereka pun menyambut hangat kedatangan ody.

"Hallo queen." Ucap mereka serempak. Ody hanya membalasnya dengan senyuman manis. "Kenalin. Ini Hani, Vanya, Nesa, Farah, Reva, Rani dan Riska. Mereka berdua kembar. Dan ini maudy"

"Hallo maudy. Salam kenal ya." Ucap mereka serempak

"Terimakasih. Salam kenal semuanya." Ody tersenyum dengan manis.

Rosa melihat ody yang sedang berbincang dengan nesa. Sepertinya dia tipe orang yang cepat akrab dengan orang lain.

"Dy. Udah jam 9. Lo ngga mau pulang?." Rosa bertanya pada ody yang masih asik bercanda ria bersama yang lainya.

"Jam 9?! Ngga terasa udah malem aja. Huh padahal gua masih pengin ngobrol sama mereka." Ody memanyunkan bibirnya sehingga membuat orang yang melihatnya terkekeh.

"Yaudah deh gua pulang. Dari pada dimarahin nyokap. Kuy sa." Ody menarik tangan rosa untuk pulang. Namun rosa tak bergerak sedikit pun. Ody hanya menautkan kedua alisnya bingung.

"Sorry dy. Hari ini gua ngga pulang."

"Lah terus gua pulang gimana?."

"Tenang. Salah satu temen gua bakal nganteri lo dengan selamat."

"Tapi–"

"Sans ae. Woi disini ada yang nganggur ngga?!." Rosa bertanya pada para laki laki yang sedang bermain ludo. Permainan klasik yang menyenangkan.

"Gua nganggur queen. Kenapa?." Jawab feri sambil berjalan kearah Rosa.

"Anterin temen gua pulang. Dengan selamat!." Ucap rosa sambil menunjuk kearah ody.

"Oke. Gua tunggu diparkiran." Rosa hanya menganggukan kepalanya dan menyuruh ody untuk mengikuti feri.

Jantung ody berdetak kencang. Dia tidak tahu apa alasannya. Selama dia berdekatan dengan faiz ody tidak merasakan apa apa, namun berbeda dengan yang satu ini. Dia berjalan menuju parkiran dan terlihat seorang laki-laki yang sudah menanti kedatanganya.

"Ayo naik." Feri memberikan tangannya pada ody. Ody diam tak bergeming. "Tenang, gua bakal ngater lo selamat sampai rumah." Ody tersenyum hangat dan menerima uluran tangan dari feri.

Disisi lain Rosa sedang berbincang bersama yang lain dengan serius. Mereka membicarakan tentang balas dendam mereka pada satu orang yang sama, yaitu ketua dari red devil. Pencarian tentang red devil masih berlangsung sampai sekarang, Rosa sudah tidak sabar ingin membalaskan dendamnya.

_________________

Tbc

Annyeong haseyo:)

Dari pada kelamaan author ngebacot nih gue kasih visualnya Rosa

Dari pada kelamaan author ngebacot nih gue kasih visualnya Rosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantikan? Iya dong kaya gue hwhwhw. Gg becanda

Jangan lupa vote and coment

Salam dari 'jeon Arum'

Bye bye i lop yuh:*

ROSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang