Selamat membaca
☁️☁️☁️
Dibalik sosok seorang pendiam, tersimpan amarah kecil yang lama kelamaan akan mengumpul, dan meledak jika dia selalu direndahkan.
***
Saat ini ody berada di rumahku. Ya karena aku berhutang penjelasan padanya. Aku bingung apa aku yang akan kukatakan padanya.
"Baiklah. Sekarang lo jelasin ke gue." Ody memecah keheningan dan meminta penjelasan.
"Jelasin apa?."
"Pliss deh sa. Gue pengin lo terbuka. Lo ngga bisa terus nyembunyiin identitas lo. Sekarang cepet jelasin ke gue." Ucap ody sedikit tegas. Jika seperti ini artinya ody benar benar sedang serius. Aku menghela nafas gusar. Dan bingung harus menjelaskan dari mana.
"Gue bingung. Apa yang harus gue jelasin." Rosa mendadak blank seperti orang idiot. Mungkin efek lapar.
"Oke sekarang gue aja yang tanya. Kenapa lo bisa berantem?." Ody pun memulai pertanyaannya.
"Karna gue bisa beladiri."
"Siapa lo sebenernya?."
"Rosalia Elisa Saunders."
"Hiss. Gue serius rosa."
"Gue juga serius dy."
"Kenapa lo bisa ilmu beladiri."
"Ya karena gue belajarlah. Plis deh dy. Pertanyaan lo unfaedah."
"Iya iya maaf. Sejak kapan lo belajar ilmu beladiri?."
"Sejak gue jadi mafia."
Deg. Jantung ody seolah berhenti berdetak. Tunggu, mafia. dia mencerna jawaban yang rosa katakan. Tidak mungkin. Rosa tidak mungkin seorang mafia. Jadi selama ini dia bersahabat dengan mafia.
"Mafia?! Rosa pliss bercanda lo ngga lucu. Gue ngga percaya lo itu mafia. Lo itu anak baik baik rosa!" Ody berteriak histeris dengan penuh penekanan.
"Terserah. Gue udah jelasin apa yang mau lo denger. Gue tau gue anak baik baik. Walaupun gue mafia. gue ngga pernah nyakitin orang yang gua sayang. Gue pernah bilang ke lo, sebelum lo pacaran sama laki laki brengsek itu. Kalo lo belum siap pacaran ngga usah pacaran. Dan lo malah bilang ke gue kalo kak faiz baik dan serius sama lo. Dan gue bisa apa. Kalo lo bahagia gue juga ikut bahagia. Dan sekarang ini akhirnya. Cinta membiakkan kebencian." Ody membeku tidak mengatakan apapun. rosa benar. Ini semua karenanya. Ody memeluk rosa sambil menangis. Rosa menenangkannya dengan menepuk nepuk kecil punggung ody
"Hikss..itu kata kata paling panjang yang pernah lo bilang ke gue sa. Hikss.. gua terharu." Sial. Rosa menunjukan wajah datarnya dan melepas pelukan ody. Sementara ody hanya cengengesan.
"Oh iya gue mau tanya lebih tentang lo. Lo ngga keberatan kan?." Rosa hanya menggeleng tidak keberatan. Dan dia sudah siap jika harus lebih terbuka.
"Orang tua lo kerja apa dulu?. Sorry gua lancang tapi gua bener bener pengin tahu."
"Sans ae. Bokap gue dulu detektif. Dia selalu jadi andalan semua orang, karena hasil selidiknya selalu memuaskan. Dia ngga pernah ngecewain siapapun. Waktu itu. bokap disuruh nyelidikin ketua mafia yang sekarang udah musnah. namanya red devil yang artinya iblis merah. Dia selalu berbuat yang tidak dipikirkan, seperti membunuh orang tanpa sebab, menyiksa orang hanya untuk kesenangan dan seperti itulah. Dia salah satu musuh bebuyutan nyokap gua.
"Hihh Psikopat. Tunggu. Musuh bebuyutan nyokap lo? mafia??." Rosa hanya menanggapinya dengan anggukan. "Artinya nyokap lo juga–"
"Ya nyokap gue juga mafia." Mata Ody berhasil dibuat membulat oleh rosa. Dia tidak menyangka rosa salah satu keturunan darah mafia.
"Dulu nyokap gue itu ketua mafia. namanya black blood yang artinya darah hitam. Dan sekarang gue sendiri yang jadi ketua black blood gantiin nyokap."
"WTF!! Are you kidding me?! Gue ngga nyangka. Lo jadi anggota mafia aja gua udah kaget setengah mati. Dan ternyata sekarang lo ketuanya?! Gila mati gue disini sa." Ody benar tidak menyangka rosa ada ketua mafia. Dan Rosa hanya memutar bola mata malas. Karna Ody terlalu berlebihan.
"Lo mau mati disini?." Rosa bertanya dengan seringai kecil di wajahnya.
"Wihh sa. Gue becanda. Ngga usah di anggap serius elahh. Anggap aja angin lewat." Ucap ody dengan cengengesan di wajahnya. Sementara rosa hanya menunjukan wajah datarnya yang membuat Ody semakin takut.
"Ngga usah takut sama gue Dy. Gue ngga bakal nyakitin lo. Karna Lo salah satu orang yang gue sayang." Ucapan rosa berhasil membuat ody membeku. Lalu menunjukan senyum termanisnya.
"Oke lanjut. Intinya. Bokap gue disuruh nyelidikin kasus mafia tentang red devil. Dan bokap gue minta bantuan nyokap. buat ngebantu cari informasi tentang red devil. Dan disitu gue di culik sama salah satu anggota red devil dan ngasih tau ke bonyok. bokap sama nyokap gue ndatengin markas mereka. Disitu pertumbuhan darah dimulai. Gue berhasil lolos berkat bantuan bonyok. Gue pengin rasanya nolongin mereka. Tapi—" Rosa menangis, menyesal mengingat dimana kejadian dia tidak bisa menolong orangtuanya dan malah pergi meninggalkan mereka. "Gue ngga bisa nolongin mereka dy. Gue malah keluar ninggalin mereka. Gue egois. Gue egois. Kenapa bukan gue aja yang mati." Ody membekap mulut Rosa dengan tangannya. Tak disangka ody pun ikut menangis mendengarnya.
"Lo ngga boleh bilang begitu sa. Mereka ngorbanin nyawanya, karena mereka sayang sama lo sa." Rosa diam tak bergeming dan tetap menangis di pelukan ody.
"Sekarang lo tenangin diri. Gue pulang dulu sa." Rosa hanya menganggukan kepalanya dan mengantar ody sampai ke pintu depan.
______
Maaf gan kalo ceritanya ngga seru:-)
Jangan lupa vote and coment
'jeon arum'
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSA
ActionAku tersesat di jalan yang bernama kehidupan_ ROSA Kau adalah jenius dalam kerja keras_ SAMUEL Untuk mencapai tujuan akhirmu kamu harus bersabar_ JIAN Selamat membaca kisah kehidupan seorang rosa:>