Part 5 : Di jodohkan

432 28 7
                                    

Setelah selesai sarapan,aku menuju kamar untuk mengambil tas ku.

Setelah sampai dikamar aku segera bergegas pergi kuliah.Baru tangan ku memegang knop pintu kamar.

Tring!

Sebuah pesan masuk,aku mengaduk-aduk tas ku mencari ponsel.Siapa tau ada pesan penting.

Nah,dapat!aku segera menggeser layar
kunci dan kulihat siapa yang mengirimi ku pesan.

Astaghfirullah,aku menghembuskan nafas dengan kasar ternyata operator yang memberi tahu kalau kartuku kalau sebentar lagi masa tenggang.

Huh,baiklah sabar Zulaikha,sabar.Aku melanjutkan tujuanku untuk turun dan
pergi menuju kampus.

****

Aku berjalan melewati lorong kampusku yang berbatasan dengan fakultas bahasa dan sastra.

"Zulaikha!"

Aku membalikkan badanku dan melihat siapa yang memanggilku,suaranya seperti Silvia.

Benar saja,dengan langkah cepat Silvia menghampiriku.Aku tersenyum.

"Assalamu'alaikum Zulaikha."Ucapnya.

"Wa'alaikumussalam Silvia."Jawabku.

Kemudian kita sama-sama berjalan menuju kelas.

"Kau tau Zulaikha aku mempunyai kabar gembira!"Ucap Silvia bersemangat.

"Kabar gembira apa?"Ucapku.

"Aku dijodohkan oleh kedua orang tuaku."

Aku mengerutkan keningku,kemudian aku tersenyum."Hmm.. aku bersyukur Silvia.Biasanya orang-orang yang dijodohkan akan terlihat sedih dan akan menolak keinginan orang tuanya.Tetapi kulihat kamu sepertinya bahagia sekali."Ucapku sembari menggodanya.

Dia menunduk"Tentu saja aku bahagia,kau tau aku dijodohkan dengan siapa?"Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

Aku menggeleng,kemudian dia berbicara dengan tersenyum dan mata yang berbinar."Yusuf,orang tuaku menjodohkan ku dengan Yusuf."

Deg!

Seseorang,tolong bawa aku pergi.Batinku.

Aku merasakan detak jantungku melemah,
seketika badanku terasa lemas.

Seperti inikah patah hati?apa aku patah hati?.

Rasanya nyeri.

Aku menghela nafas kasar.

Aku tersenyum getir,aku membuka mulutku seraya ingin menanyakan sesuatu pada Silvia.Tapi aku takut,aku takut ketika mulut ini berucap air mataku akan jatuh.

Harusnya aku tidak bersikap seperti ini.Kalau memang dia jodohku,pasti akan terjadi,walaupun harus menempuh perjalanan panjang dan badai.

"Hey.. ayo.Sebentar lagi kelas akan mulai.Kenapa berhenti Zulaikha?ada apa?"Ucap Silvia yang menyadarkanku dari lamunan.

"A..ah tidak ada apa-apa,ayo."Aku berusaha untuk tersenyum.

"Silvia.."Aku memanggilnya dalam gumamanku.kurasa dia mendengarnya.

"Iya kenapa Zulaikha?"Ucapnya.

"Apa Yusuf yang kamu maksud,Yusuf Aldiantara?."Aku berusaha menata suaraku seperti terdengar normal.

"Tentu saja Yusuf Aldiantara,Yusuf yang satu kampus dengan kita.Dan kamu tau Silvia minggu depan kami akan bertunangan."

Aku tersenyum menanggapi ucapannya,tetapi hatiku tidak.

Kemudian aku dan Silvia berjalan beriringan menuju kelas.Tidak ada yang membuka obrolan,aku dengan pikiranku dan Silvia dengan senyumannya yang tak pernah luntur dari bibirnya.

***

Sudah satu jam setengah dosen menjelaskan.Tetapi entahlah,aku tidak bisa menyimak dengan jelas.Masuk telinga kiri dan keluar ditelinga kanan apa yang sedang dosen ucapkan.Aku hanya mencoret-coret buku tidak jelas.

Sungguh,ini benar-benar sakit.Apakah aku terlalu berlebihan dalam mencintai ciptaan-Mu Ya-Robb sehingga engkau menegurku.Ya Allah,ampuni hambamu ini yang meletakkan cintanya kepada ciptaan-Mu selain engkau.

Kulihat dosen sudah keluar,aku menghembuskan nafas dengan pelan.Kulihat jam dipergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 09.00.Lebih baik aku menenangkan hatiku dengan sholat dhuha.

"Zulaikha..kantin yuk."Ucap Silvia.

"Aku mau kemasjid dulu Silvia,mau sholat dhuna,ikut?."Ajakku.

"Aku lagi halangan,aku kekantin bareng Yusuf aja yah ntar kamu nyusul yah."

Aku tersenyum kemudian mengacungkan jempolku.

Aku melihat punggung mereka mulai menjauh,perlahan senyumku memudar.

Sebaiknya aku segera menuju masjid dan sholat dua rakaat,untuk menenangkan hati.

****

Ya Allah,jika dia memang bukan untukku,berikan aku keikhlasan untuk bisa merelakannya dengan orang lain.

Aku mengamini doaku kemudian mengusap wajahku.tanpa sadar,air mataku menetes.

Aku tahu,aku akan lebih menangis kalau berbicara lebih banyak.

Aku melipat mukenahku.Alhamdulillah,hatiku sekarang sudah merasa lebih baik.

Aku mendengar seseorang membaca surah Al-Mulk dari balik pembatas.Subhanallah,indah sekali suaranya.Aku baru saja mendengar suara ini ketika dikampus.

Aku memejamkan mataku menghayati setiap bacaan yang dia lantunkan.Membuat hatiku berdesir.

Hm.. aku jadi penasaran siapa yang membacanya.Batinku.

Terima kasih sudah mau baca.
Jangan lupa Vote & Comentnya❤️

Kekasih HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang