Part 9 : Kabar

387 22 0
                                    

Kalau kamu ridho pada takdir yang Allah berikan,percayalah akan ganti dengan berlipat-lipat kebahagiaan.
~Kekasih Halalku

****

Aku meletakkan tas dan buku-buku kemeja belajar,kulirik jam ternyata sudah setengaj enam.Sebaiknya aku langsung bersih-bersih kemudian langsung sholat maghrib.

Aku memang baru saja pulang dari kampusku mengerjakan tugas kuliah.

Karena tugas dari dosen menyebalkan itu,aku harus keliling kompleks mencari tempat untuk fotocopy syukurlah ditempat itu tidak terlalu ramai.

Kemudian setelah melaksanakan sholat maghrib aku melanjutkan tilawahku,sekitar 25 menit aku membaca Al-Qur'an,aku menutup Al-Qur'an kemudian menciumnya kuletakkan Al-Qur'an diatas meja kemudian melipat mukenahku.

Aku membaringkan tubuhku dikasur.Hm,nyaman sekali.Aku teringat kalau hari ini aku sama sekali belum mengecek handphone ku.

Aku mencari benda persegi panjang itu,dimana aku terakhir kali menyimpannya ya?Aish,sifat pelupa ku masih saja tidak pernah hilang.Nah dapat,ternyata aku menyimpannya dimeja belajar tadi sebelum aku pergi ketempat fotocopy.

Aku kembali membaringkan tubuhku dikasur sambil menggeser kunci layar,ternyata ada 2 pesan dan 2 panggilan tak terjawab.Ternyata pesan dan panggilan tak terjawab itu dari Silvia,aku membukanya.

Ya Robb,aku tidak salah baca kan?tangan ku gemetar tenggorokan ku rasanya tercekat.Aku mencoba membaca pesannya ulang berharap aku tidak salah saat membacanya.

Silvia:Assalamu'alaikum Zulaikha malam ini keluarga Yusuf mau datang kerumahku buat acara lamaran resmi,aku gugup sekali Zulaikha bercampur dengan rasa bahagia yang tak mampu dijelaskan.

Silvia:Zulaikha.. kamu datang ya ya ya? please,jam setengah 8 aku tunggu dandan yang cantik buat sahabat mu ini oke.

Cukup! aku tidak akan membaca pesannya lagi,bolehkan aku seperti ini kepada sahabatku sendiri Ya Robb?.

Yusuf melamar Silvia? lalu aku bagaimana?.Tidak! aku tidak akan pergi keacara itu,lagipula itu acara keluarga kan?.

Apa cinta ku benar-benar bertepuk sebelah tangan?seolah-olah duniaku runtuh,separuh harapanku hilang,aku memang berharap kepada Yusuf harapan yang akhirnya... kandas.Tanpa sadar air mataku menetes,aku membiarkannya.Entah kenapa aku ingin menangis malam ini.

****

Jam menunjukkan pukul delapan dan dirumah yang cukup megah dan minimalis ini ada dua sedang keluarga berkumpul.

Pria itu sedang duduk sendirian diruang tamu karena tidak ikut makan malam bersama dua keluarga itu.Ya,dia Yusuf.Dia terus memikirkan seseorang yang sejak dulu dia menyukai gadis itu.Perempuan shalihah yang sejak SMA Yusuf berharap dia yang akan menjadi makmumnya.

Yusuf mengusap wajahnya dengan kasar antara ingin menolak permintaan orang tuanya ini atau tidak,karena selama ini Yusuf hanya menyukai gadis itu,gadis yang sejak SMA dia kagumi.Dia tidak mungkin menolak permintaan orang tuanya itu dengan menolak perjodohan ini mereka sudah mendidiknya dengan penuh kasih sayang.

Kedua keluarga itu telah selesai makan malam bersama,mereka semua kembali berkumpul diruang tamu.Perempuan itu nampak bahagia sekali.Ya,siapa lagi kalau bukan Silvia? dia benar-benar gugup karena akan terikat dengan pria tampan itu yang sejak SMA dulu Silvia sudah menyimpan rasa suka pada Yusuf.

Silvia hari ini begitu cantik,dia memakai celana panjang dan baju lengan panjang beserta jilbabnya.Silvia belum terbiasa memakai gamis seperti Zulaikha,Silvia hanya memakai pakaian yang menurutnya sopan.
Silvia melirik jam tangannya,mengapa Zulaikha belum datang juga?apa Zulaikha tidak akan datang?pikirnya.

"Ehm."Ayah Silvia memulai pembicaraan.

"Kita langsung saja ke inti pembicaraan,yaitu niat Yusuf yang akan melamar putri saya Silvia malam ini."Ucap Ayah Silvia.

Yusuf gelisah,dia sama sekali tidak mencintai perempuan itu lalu bagaimana dia bisa menikahinya tanpa ada rasa cinta dihati Yusuf?.

"Bagaimana Silvia?."Ucap Ayahnya Silvia.

Silvia tersenyum dan menjawab"Silvia bersedia ayah."

Semua nampak terlihat bahagia sambil mengucap syukur.Tidak sia-sia mereka menjodohkan anak-anak mereka.

"Yusuf mau keluar dulu sebentar."Ucapnya pada semua orang,Yusuf benar-benar ingin sendiri.

Dia menghembuskan nafas pelan,kenapa harus dia yang dijodohkan?kenapa tidak saudaranya saja yang lebih tua darinya,Anandito.

Yusuf sudah berencana jika sehabis dia wisuda,dia akan mengkhitbah Zulaikha.Ya,orang yang sejak dulu dia cintai secara diam-diam adalah Zulaikha.Dia selalu memperhatikan perempuan itu secara diam-diam.

Adzan isya berkumandang,Yusuf bangkit dari duduknya kemudian menuju kemasjid.Dia ingin mengadu kepada Robb-Nya menceritakan apa yang sedang dia rasakan sekarang.

****

Aku terbangun dari tidurku,aku meringis pusing sekali rasanya kepalaku ini aku mengerjapkan mata sambil menyenderkan punggungku.

Setelah kurasa nyawaku sudah terkumpul,kulirik jam.. astaghfirullah jam setengah dua belas.Berapa lama aku menangis?aku bahkan belum sholat isya.

Aku turun dari kasurku kemudian menuju kekamar mandi,aku memperhatikan wajahku dicermin kamar mandi.Aish,kenapa mataku jadi bengkak seperti ini?semoga besok mata pandaku sudah hilang.

Aku segera mengambil air wudhu kemudian melaksanakan sholat isya,kuperbanyak mengucap istighfar sebaiknya aku sekalian sholat tahajjud.

Aku mengganti nama Yusuf,malam ini aku hanya berdoa semoga Allah memberikanku jodoh yang terbaik dari yang terbaik.Biasanya aku selalu menyebut nama Yusuf disepertiga malamku,tapi sekarang tidak karena dia sudah terikat dengan sahabatku.Mengingat itu dadaku kembali sesak,aku menggelengkan kepalaku.Aku harus bisa move on dari pria itu.

****

Afwan  baru bisa update hehe karena ada kesibukan🙏
Apa ada yang nungguin part selanjutnya cerita ini? ah,pasti tidak ada😅.

Kekasih HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang