❄2❄

877 82 17
                                    

Aku terbangun dan melihat ke sekeliling ini kamar ku apa tadi itu hanya mimpi? Jika benar itu mimpi benar-benar sangat nyata, memikirkan nya saja sudah membuat ku merinding. Aku beranjak dari kasur dan segera menemui eomma.

"Eomma! Eomma!" Aku mencari-cari eomma dimana-mana tapi tak menemukan nya biasanya eomma selalu ada dikamarnya membaca buku dan terkadang juga ditempat kerjanya sedang mengetik tapi ini nihil aku tak menemukan eomma sama sekali.

Ah ya aku melupakan satu tempat eomma suka berada di kebun belakang,  menghias kebun belakang dengan berbagai bunga. Aku menuruni anak tangga untuk pergi ke kebun belakang tapi belum aku sampai dilantai bawah kaki ku berhenti diruang keluarga ada keluarga Park, aku bingung kenapa mereka ada disini pagi sekali, tidak mungkin orang bertamu sepagi ini.

Nyonya Park melihat ku dan dia mengajak ku untuk duduk disofa "Ara~ya kau sudah bangun? Kemarilah duduk bersama."

"Ah iya tante, aku mencari eomma dimana eomma?" Tanya ku melihat ke sekeliling tak ada tanda-tanda dari eomma sama sekali.

"Ah Ara~ya." Nyonya Park memanggilku wajah nya mulai terlihat sedih

"Ada apa?" Tanyaku melihat kesedihan dari nyonya Park, aku bingung kenapa dengan nya? Aku hanya menanyakan dimana eomma kenapa wajah nya langsung berubah sedih.

"Eomma mu sudah tiada Ara." Kalimat itu membuatku temenung,  aku kira aku hanya bermimpi tentang kepergian eomma tapi nyatanya tidak semua itu nyata.

"Jadi semua itu nyata? Aku tidak bermimpi?" Rasanya dada ku sesak dengan kenyataan ini, berikanlah sedikit harapan untuk ku nyatakan eomma koma atau apapun itu.

"Ah tante aku izin masuk kamar ku dulu." Aku permisi rasanya aku ingin sendiri dulu,  aku tak ingin diganggu rasanya ini masih tak nyata untuk ku.

Aku masuk kedalam kamar eomma, aku melihat ke sekeliling melihat bayangan eomma yang masih bersiap-siap untuk berangkat kerja dan melihat bayangan eomma yang sedang membaca buku.

Air mata ku mengalir sangat deras hingga ku mengingat janji yang telah ku ucapkan kepada eomma aku tidak boleh menangis, aku mengusap air mata ku dengan cepat "Eomma, aku menepati janji ku pada mu aku tak akan menangis ya aku tak akan menangis. Eomma teruslah berada di dekat ku hm? Aku menyanyangi mu sungguh."

❄❄❄

Rasanya tidak sopan saat ada tamu dibawah dan aku berdiam diri diatas,  aku pun turun kembali dan menghampiri keluarga Park untuk menyambut mereka.

"Ara makan lah bersama." Suruh nyonya Park dan aku hanya menurut saja

"Iya tante." Aku ikut duduk tepat didepan orang yang akan dijodohkan dengan ku ya siapa lagi jika bukan Park Jimin. Sungguh tatapan nya sangat menyebalkan sepertinya dia benar-benar tidak menyukai ku.

"Ara." Panggil nyonya Park

"Nee?"

"Ara tinggal lah bersama kami!"

"Mwo?  Tante."

"Tinggal lah bersama kami, dan ya jangan panggil aku dengan tante panggil saja eomma. Kau akan menjadi anak tante sebentar lagi." Penjelasan panjang lebar dari nyonya Park sangat mengejutkan ku.

"Tante,  eh eomma tapi bisakah Ara tetap tinggal disini sebentar saja?  Ara masih tidak bisa meninggalkan rumah ini."

"Hmm, baiklah hanya satu minggu. Dan tidak hanya itu kau akan ditemani oleh Jimin oke, Jimin akan terus dirumah mu selama seminggu untuk menjaga mu. Eomma tidak mungkin meninggalkan mu sendiri disini terlalu berbahaya." Perintah nyonya Park,  sungguh aku tidak menyangka bagaimana mungkin aku akan tinggal bersama dia Park Jimin, seseorang yang sepertinya tidak menyukai ku.

PROMISE | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang