❄24❄

439 33 18
                                    

🌟10 VOTE 🌟

10 KOMEN

LANJUT?





Ara berjalan di lorong rumah sakit air matanya terus mengalir. Dunia Ara benar-benar hancur sekarang, orang yang ia cintai ternyata telah membunuh Eomma nya. Ara bodoh kenapa dia bisa mencintai lelaki seperti itu, kenapa Ara harus masuk kedalam hidup seorang Park Jimin, kenapa Ara harus mengikuti alur yang sudah direncanakan oleh Park Jimin itu. Ara bodoh benar-benar bodoh.

Ara terus berjalan dengan tertatih-tatih karena kakinya yang ternyata terdapat banyak luka akibat serpihan kaca yang ada digudang waktu ia disekap disana. Ia sekarang berjalan tanpa menggunakan alas kaki, kaki nya langsung menyentuh lantai dingin rumah sakit.

Hingga akhirnya Ara menabrak seseorang "Ah maaf-maaf." Setelah meminta maaf pada orang yang ia tabrak ia baru saja ingin pergi tapi orang yang ia tabrak langsung menahan Ara. Ara bingung apa orang ini tak mau memaafkan Ara, saat Ara mengangkat kepala untuk melihat rupa orang yang ia tabrak Ara merasa bersyukur ia langsung memeluk orang yang tadi tak sengaja ia tabrak.

"Jinyoung Oppa." Ara langsung memeluk Jinyoung orang yang ia tabrak tadi. Jinyoung bingung dengan keadaan Ara, Ara terlihat kacau. Jinyoung hanya mengusap lembut surai hitam Ara memberi ketenangan disana

"Kenapa?" Jinyoung akhirnya bertanya, tangan nya masih setia mengelus puncak kepala Ara

"Oppa, kumohon bawa aku pergi. Kumohon oppa." Ara menenggelamkan wajah nya didada bidang Jinyoung, dia merasa sangat beruntung dengan ada nya Jinyoung sekarang.

Jinyoung yang bingung dengan apa yang terjadi sekarang hanya mengangguk.

Sebenarnya Jinyoung ada dirumah sakit memang ingin bertemu dengan Ara, saat ia melihat berita di TV yang menayangkan bahwa CEO Park Jimin tertembak ia langsung berpikir bagaimana keadaan Ara dan langsung meluncur ke rumah sakit.

Ia merasa tenang saat melihat Ara ada dihadapan nya tapi ia juga sakit saat Ara menangis dipelukan nya. Hatinya ngilu saat mendengar suara tangis Ara.

Sekarang mereka berdua sedang berada dimobil dengan Ara yang terus menatap keluar jendela air matanya mulai mengering dan Jinyoung yang berusaha fokus dengan jalanan.

Pikiran Jinyong terus bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi hingga Jimin tertembak lalu Ara yang minta untuk dibawa pergi.

"Ara." Jinyoung akhirnya buka suara dan hanya di jawab dengan tatapan polos dari Ara

"Ada apa sebenarnya?" Ara hanya diam dia tak tau harus memulai dari mana dan Jinyoung tau apa yang sedang dipikirkan Ara. Tangan Jinyoung mengelus puncak kepala Ara lembut membuat Ara merasa nyaman

"Jika kau belum bisa menceritakan nya sekarang tidak apa." Ara hanya mengangguk sebagai jawaban

"Aku harus mengantar mu kemana?" Tanya Jinyoung karena jujur saja dia berkendara tapi tak tahu harus kemana

"Ke rumah ku saja Oppa."

"Ke apartemen Jimin?" Tanya Jinyoung lagi

"Ti-tidak jangan bawa aku kesana. Aku tak ingin bertemu dengan Jimin Oppa." Ara terlihat tak nyaman saat Jinyoung berkata bahwa ia akan membawanya ke apartemen Jimin

"Kerumah ku Oppa, rumah ku dan Eomma." Lanjut Ara

"Kau ingin menghindari Jimin?" Ara hanya mengangguk

"Ke apartemen ku saja bagaimana? Jika kau kerumah mu, jika Jimin siuman ia akan mencari mu disana." Ara sedikit berpikir dengan apa yang Jinyoung tawarkan

PROMISE | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang