❄25❄

574 37 36
                                    


🌟10 VOTE 🌟

10 KOMEN

LANJUT?




"Kau serius ingin bercerai Ara?" Jinyong menoleh pada sosok kecil disebelah nya yang masih menatap kosong jalanan sana.

Mereka sekarang berada didepan gedung pengadilan untuk mengajukan perceraian antara Jimin dan Ara. Ya kemarin Ara bilang ingin bercerai dengan Jimin dan Jinyoung tak bisa menolaknya ia berakhir mengantar Ara ke pengadilan.

"Tentu." Ara menghembuskan napasnya dan tersenyum ke arah Jinyoung meyakinkan dirinya dan juga Jinyoung

"Jangan terburu-buru. Bisa kau pikirkan lagi." Jinyoung mengelus puncak kepala Ara dengan lembut

"Aku akan pergi sekarang oppa, Terima kasih sudah mengantar ku." Baru saja Ara ingin keluar dari mobil, tangan nya tiba-tiba digenggam oleh Jinyoung. Jinyoung mencium kening Ara hangat, memberikan kekuatan disana dan Ara ia hanya memejamkan matanya.

"Aku akan menjemput mu, kabari aku jika sudah selesai." Ara menganggukkan kepalanya bertanda setuju

❄❄❄

"Oppa bisakah kau yang mengantarkan surat ini pada Jimin oppa?" Jinyoung mengyeritkan dahinya bingung

"Kenapa tidak kau saja?"

"Ah itu..."

"Ara kurasa kau harus memberikan itu langsung padanya, dengan melihat nya kau bisa tau apa langkah yang kau ambil ini benar atau tidak. Mungkin setelah bertemu dengan nya kau akan berubah pikiran, minta penjelasan juga padanya jangan seperti ini." Jujur saja Jinyoung sedikit senang dengan perceraian Ara dan Jimin, ia tidak bisa berbohong dia mulai menyukai Ara berharap Ara akan menjadi milik nya. Dan dengan perceraian ini bukankah itu akan membuka lebar jalan Jinyoung untuk dekat dengan Ara. Tapi Jinyoung tidak se brengsek itu dia tak mungkin senang dengan 'perceraian'.

"Baiklah, bisa turunkan aku di halte bus itu oppa? Aku akan pergi ke kantor Jimin oppa dengan bus saja." Ara menghembuskan napas nya kasar, dia sebenarnya belum siap jika harus bertemu dengan Jimin langsung bertatapan dengan nya langsung Ara tak bisa membayangkan itu.

"Tidak akan aku antar sampai kantornya."

"Tapi oppa.."

"Tidak ada penolakan Ara." Jinyoung mengelus puncak kepala Ara lembut, ya dia harus menghilangkan keinginan nya untuk memiliki perempuan didepan nya ini, kebahagian perempuan didepan nya adalah yang utama untuknya. Setelah bertemu Jimin entah apa yang akan terjadi antara mereka, bisa kembali bersama dan Jinyoung akan berakhir sendiri atau benar akan berpisah dan itu membuka Jinyoung untuk bersama Ara.

Ara berjalan kearah resepsionis untuk bertanya di mana ruangan Jimin. Walaupun ia sudah menikah dengan Jimin ia tak tau dimana ruangan Jimin bodoh sekali bukan.

Resepsionis itu menunjukan arah dimana ruangan Jimin berada dan Ara mengikutinya dibelakang setelah sampai di sebuah pintu kayu besar resepsionis itu berjalan menjauh setelah pamit pada Ara.

Ara menimbang-nimbang haruskah dia membukanya sekarang dan melihat Jimin nya yang sudah lama tidak ia temui atau pergi saja sekarang dan lupakan soal perceraian.

Ara menghembuskan napasnya lagi berusaha mencari ketenangan di hatinya, berusaha agar air matanya tak akan jatuh saat melihat Jimin dan setelah ia rasa sudah saat nya Ara membuka pintu besar itu dan langsung menampilkan sesuatu yang seharusnya tidak Ara lihat. Diruangan itu ada Jimin yang sedang memeluk wanita yang Ara kenal ya dia Kang Sulli yang ia temui dirumah waktu itu yang makan bersama nya.

PROMISE | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang