❄7❄

510 45 11
                                    

Hari ini aku mulai berangkat sekolah, aku sudah bersiap-siap dengan seragam ku sekarang aku sudah masuk ke semester akhir dan sebentar lagi aku akan lulus.

Aku menuruni anak tangga rumah keluarga Park, sebenarnya sudah 3 hari yang lalu aku tinggal dirumah keluarga Park setelah pulang dari liburan ku bersama Jimin oppa. Setelah aku mengatakan akan menyetujui pernikahan ku dengan nya, Jimin oppa sangat berubah dia benar-benar dingin aku tau dia memang orang yang dingin tapi kali ini beda biasanya jika aku mengajaknya bicara dia akan mengangguk atau menoleh tapi kali ini dia bahkan tak mendengarkan ku.

Aku tau mungkin dia sekarang benar-benar tak menyukai ku bagaimana mungkin dia menyukai seseorang yang egois seperti ku,  orang yang tak bisa mengerti perasaan orang lain BODOH! Tapi aku harus bagaimana? Tak ada pilihan lain pernikahan ku dengan nya adalah keinginan terakhir eomma ku.

"Ara sarapan dulu sebelum kesekolah." Nyonya Park menyuruh ku untuk makan bersamanya dan duduk tepat di depan Jimin oppa aku merasa canggung saat berhadapan dengan nya

"Ah ne eomma."

"Eomma membawakan mu bekal harus kau makan mengerti." Eomma menaruh bekal itu kedalam tas ku "Jangan lupa dimakan."

"Ne eomma gomawo." Nyonya Park hanya tersenyum

Aku baru saja akan menyantap roti didepan ku dan Jimin oppa langsung menyudahi acara makan nya "Aku pergi."

"Jimin~ah, antarkan Ara ya."

Jimin oppa melirik ku sekilas, aku tau dia tak menyukai apa yang baru saja dikatakan eomma nya itu
"Eomma saja. Aku ada meeting pagi ini." Berlalu pergi

"Jimin~ah tak bisa begitu, eomma pagi ini harus bersiap-siap untuk pergi ke Amerika. Appa mu menyuruh eomma untuk ke sana dia bilang dia rindu eomma."

Ahh sweet sekali keluarga ini aku sempat tersenyum mendengar nya tapi hanya sekilas takut nyonya Park tersinggung.

"Eomma tak apa aku akan berangkat dengan Jira saja." Aku baru menyadari jika Jimin oppa mengiyakan apa yang dikatakan eomma nya berarti aku dan dia akan berada dalam satu mobil dengan keheningan ahh sungguh aku tak menyukai itu.

"Ara tak bisa kau punya keluarga disini kenapa harus merepotkan orang lain, Jimin antarkan Ara  Eomma tidak mau ada penolakan." Setelah mengatakan itu Nyonya Park berjalan pergi ke dapur dan meninggalkanku dengan Jimin oppa.

"Cepatlah!" Sungguh aku terkejut saat dia mengatakan itu aku langsung memakan roti ku bulat-bulat agar dia tak menunggu ku lama.

❄❄❄

Benar saja sudah hampir 10 menit aku didalam mobil bersamanya dan yang ada hanya keheningan, sungguh aku tak bisa jika begini aku tak bisa hanya diam mulut ku akan kaku nanti.

"Oppa." Bodoh! Mulut ku benar-benar tak bisa dikendalikan banyak yang ingin aku tanyakan padanya dan keheningan ini membuat ku nekat untuk menanyakan semuanya

Jimin oppa tak menjawab, dia seperti menganggapku tak ada dimobil ini. "Oppa,  apa kau marah kepada ku?" Jimin oppa masih tetap diam sepertinya dia tak berniat untuk menjawab pertanyaan yang sudah jelas jawaban nya itu

"Tapi marah kenapa? Apa karena aku menyetujui pernikahan ku dengan mu? Tapi kau tau kan apa alasan ku. Mianhae oppa. "

Tetap tak ada suara dari nya dia hanya fokus dengan jalanan, aku curiga jangan-jangan dia sedang memakai earphone di kuping nya itu sehingga dia tak mendengar apa yang aku katakan.

"Apa karena pagi ini? Jika karena itu maka turunkan aku saja oppa."

Tiba-tiba Jimin oppa menepikan mobilnya, aku bingung kenapa dia menepikan mobilnya.

"Turunlah!" Dengan nada yang penuh penekanan

"Mwo?!"

"Cepat!" Sungguh dia sangat dingin aku tak menyukai nya

"Ahh baiklah! Terserah oppa saja! Menyebalkan!" Aku membuka pintu dan keluar dari mobil aku membanting pintu mobil dengan keras sungguh aku sangat marah dia menyebalkan sekali kenapa dia seperti itu, setidaknya jika dia ingin  menurunkan ku turunkan aku di halte agar aku bisa langsung naik bus tapi dia menurunkan ku jauh dari halte jika aku menggunakan taksi uang sangu ku akan habis seketika.

Tak ada pilihan lain aku harus berjalan untuk sampai ke halte, tapi tiba-tiba ada motor yang menepi ke arah ku dan motor itu berhenti.

"Ara?"

"Soobinnn.. "

"Hei kenapa kau jalan? Sekolah masih jauh dan jalan mu lama sekali seperti itu. Kau tidak diantar?" Tanya soobin dia turun dari motornya dan membuka helm nya

"Ya! Papbo! Mana mungkin aku jalan ke sekolah yang ada aku terlambat dan kaki ku sepertinya akan putus."

"Hahaha mianhae Ara aku bercanda, naik lah ke motorku!"

"Tak perlu."

"Wahh kau menolak tawaran orang tampan. Ya sudah kalo begitu aku akan pergi, sampai ketemu disekolah."

"Ya ya ya Soobin aku ikut."

"Kenapa kau lucu sekali, ayo naik!"

❄❄❄

"Ara!" Teriak Jira

"Wae?! Kenapa kau harus berteriak! Menyebalkan! "

"Ya ya kau dari tadi aku memanggil mu tapi kau hanya melamun apa yang kau pikirkan hingga putri yang cantik ini memanggil saja kau tak mendengar!"

"Ah mian, bukan apa-apa."

Entah kenapa setelah kejadian tadi pagi aku sangat tidak mood untuk belajar bahkan untuk berbicara pun aku malas, rasanya kejadian tadi bagi sangat mengesalkan untuk ku ingin ku kecik si Park Jimin itu untung saja ada Soobin yang mengantar ku kesekolah jika tidak aku akan terlambat.

Jam sekolah sebentar lagi berakhir, dan yang aku pikirkan aku akan pulang naik apa? Sangu ku Habis untuk mentraktir Soobin tadi.

"Ara!"

"Wae! Kenapa semua orang sekarang senang sekali berteriak!"

"Ya!  Ara kau ini kenapa, ayo pulang akan aku antar." Ajak Soobin

Sungguh aku terharu huaa Soobin memang teman ku yang terbaik "Huaa Soobin kenapa kau baik sekali, aku menyayangimu."

"Aku memang baik dan jangan lupakan aku juga tampan." Soobin membanggakan diri

"Ya ya terserah kau saja, ayo pulang aku sudah lapar."

"Tidak kita tak akan pulang dulu, mau jalan-jalan? Aku bosan dirumah Ara." Pinta Soobin

"Ahh baiklah ayo!"

❄❄❄

Hai Hai aku update lagi part selanjutnya yeyyy 🎉🎉.
Tapi kayanya part kali ini kurang gimana gitu ya aku buntu bnget deh serius 🤣. Mianhae ya 🙏
Buat kalian yang udah nungguin aku update aku minta maaf ya dah ngebuat kalian nunggu, kan nunggu tuh ga enak iya kan 🤣..

Ya udah aku tunggu vote + coment dari kalian ya makasih 😘

19 Mei 2019

PROMISE | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang