Chapt. 6; Selamat Malam

6.6K 910 51
                                    

Ujian akhir memasuki hari ketiga. Namun Seulgi sudah lebih dulu menjadi pacar Krystal seminggu lalu. Tidak ada yang tahu, selain keduanya. Bahkan Moonbyul yang berperan penting disini, sekedar tahu mereka masih dalam masa pendekatan. Entahlah, kenapa Seulgi bergegas mendeklarasikan dirinya menjadi milik orang lain.

“Irene, selamat.” Suara Seulgi lama sekali tidak terdengar di telinga Irene.

“Bukannya aku yang harus bilang selamat, kamu akhirnya punya pacar lagi setelah Sunmi?”

“Ah itu,” timpal Seulgi lirih.

“Aku nggak nyangka, kamu gampang banget move on.”

Seulgi mengernyitkan dahinya akibat perkataan Irene.

“Jadi menurutmu aku harus gimana? Nungguin kamu sampai kamu berhenti ngliatin aku kaya bakteri?”

“Terserah kamu, kenapa harus tanya aku..” Irene meninggalkan Seulgi yang masih bingung mencerna maksud Irene. Tidak jelas, dasar wanita!
--

Kini rutinitas Seulgi berubah, dia gemar latihan dance, bahkan di masa ujian akhir. Tentu saja, ini pengaruh kuat Krystal, member baru club dance tersebut.

“Kenapa kamu suka gadis dingin sih?” tanya Sunmi ketika Seulgi rehat.

“Nggak tahu, mungkin lebih misterius.”

“Bukannya bagusan yang kaya aku gini?” Seulgi terkekeh mendengar kepercayaan diri Sunmi.

“Sekarang aku nggak suka yang terlalu agresif. Aku nggak mau didominasi kaya dulu, hehe..” timpal Seulgi.

“Yah gimana lagi, bukan aku yang agresif, kamunya yang pasif Seulgi,” kata Sunmi sambil mengelus pelan bahu Seulgi.

Dan momentum temu mantan itu berakhir dengan seruan, “Balik yuk!”.

Krystal mengelap keringat di dahinya, membuat Seulgi tersenyum kagum. Pacarnya memang sangat menawan, seperti Irene saja. Eh?
--

Usai mengantar Krystal pulang, Seulgi mampir ke kafe tempatnya dan Irene biasa belajar bersama. Besok mapel matematika, siapa tahu Irene disana, dan Seulgi bisa modus mengajari temannya itu.

Ternyata tebakan Seulgi tidak meleset, Irene tampak membuka bukunya dan menghitung sesuatu di kertas buram. Tapi.. tunggu? Dia bersama Sehun, saudara-saudara.

“Rene?” Seulgi nekat menyapa Irene tanpa menghiraukan adanya Sehun.

“Eh, kenapa?”

“Caranya tuh gini,” katanya sambil mengambil bolpoin dari tangan Irene. Lalu menuliskan cara cepat. Irene melihat Seulgi dengan seksama, bukannya fokus pada kertas buram di meja.

“Kok kamu bisa secepat itu?” Sehun heran.

“Aku udah pernah ngerjain, barusan lihat soalnya sekilas. Kamu nggak inget Rene, aku kan pernah ngajarin kamu pake rumus ini?” Dia beralih melihat Irene yang juga menatapnya. Dan yang ditatap balik hanya menggeleng sambil tidak mengatupkan mulutnya.

“Sini, aku ajarin lagi.” Irene menggeser kursinya, mempersilahkan Seulgi menarik kursi disebelahnya.

Satu jam berjalan, Seulgi masih telaten membantu Irene menyelesaikan soal latihan. Sedangkan Sehun menguap karena bosan.

“Rene, aku ada latihan basket nih. Kamu pulangnya sama Seulgi aja ya.”

“Lah, yaudah aku balik sekarang aja bareng kamu, Hun.” Irene masih menghindar dari Seulgi.

“Nggak usah, nanti kamu aku anter pulang kok. Yaudah, Hun, Irene aman kok sama aku.”

Akhirnya Sehun berlalu pergi, menyisakan Irene berdua dengan Seulgi. Mata Seulgi memandang wajah cantik di depannya, kekagumannya takkan pernah berakhir. Sementara Irene yang salah tingkah berusaha menulis soal selanjutnya.

“Ternyata makin cantik,” lirih Seulgi, Irene lagi-lagi bersemu, untuk kesekian kalinya.
--

Hari beranjak malam, sesuai janji Seulgi mengantar Irene hingga depan pagar rumahnya. Hampir mengucap ‘selamat malam’, Seulgi masih tidak ingin mengakhiri kebersamannya dengan Irene. Sejujurnya, dia terlalu merindukan Irene.

“Habis ini langsung cuci kaki, sikat gigi terus tidur ya?”

“Hmm,” balas Irene datar.

“Nggak usah dilanjut belajar lagi, besok kamu nggak bisa bangun pagi.”

“Cukup?” sarkas Irene, membuat Seulgi menggaruk rambutnya yang tak gatal.

“Selamat malam, selamat istirahat.”

“Yaa.”

Seulgi berbalik menuju rumahnya. Irene lebih dingin dari udara malam ini.

Tanpa Seulgi tahu, Irene menghangat karena perhatian Seulgi.

--tbc

Ayok bersama-sama stream Kill This Love :)

BreathtakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang