Pt.7 : Beautiful Mistake

2.2K 436 130
                                    

"Hei, kau yang disana."

Xiaojun refleks menoleh ketika namanya terpanggil, seketika menghentikan kegiatan pencarian penuh kewaspadaannya.

Dan ia sedikit menyesal dengan perbuatannya begitu mendapati sosok yang ia cari kini justru berdiri di belakangnya dengan gestur santai.

Sial. Lagi-lagi hanya ia yang berlebihan disini.

"Masih mengenaliku?"

Xiaojun meringis setengah hati, "Apa maksudmu?"

Hendery mengangkat bahu, menarik pelan lengan Xiaojun untuk membawanya duduk pada kursi tak jauh dari mereka. Satu kaleng soda disodorkan oleh Hendery. "Seseorang mengatakan padaku tentang kau yang menghindariku seharian. Dia pikir sesuatu terjadi diantara kita."

Xiaojun mengangkat sebelah alis, lalu pada detik berikutnya ia terbayang Cai Xukun yang masih terus bersikap sinis setiap waktu. "Xukun maksudmu?"

Hendery mengiyakan tanpa aksi verbal, ia hanya menunjukkan ekspresi jengah yang seketika dapat Xiaojun pahami.

"Dia memang dipenuhi dengan pemikiran negatif. Kuharap kau memahaminya."

"Sebenarnya, aku tak mempedulikan pemikiran siapapun disini. Poinnya adalah, kenapa kau tiba-tiba menghindariku?"

"Aku tidak."

"Kau terus berada di luar studio dan bahkan tidak mau menatapku."

Xiaojun menghela nafas panjang, ia tahu Hendery tidak akan membiarkannya lolos dengan mudah. Xiaojun kemudian membuka kaleng soda miliknya, meneguk dalam jumlah banyak sebelum menjawab tanpa pemikiran matang. "Bagaimana aku bisa bekerja dengan baik jika kita berada dalam satu ruangan yang sama?"

Dan ia terlalu lamban untuk menyadari langkah yang ia ambil salah besar.

Hendery tersenyum miring mendengarnya, lalu mencondongkan tubuh dengan menopang dagu. Tatapan pemuda itu lurus menatap Xiaojun yang jelas menghindari tatapannya. "Apa kau baru saja mengatakan jika aku membuatmu kehilangan konsentrasi?"

"Aku tidak mengatakannya." Xiaojun berusaha mengatakannya dengan penuh percaya diri, namun itu semua luntur seketika ketika pandangan mereka bertemu. Xiaojun merasa gugup tanpa bisa ia cegah--dan ia tahu ia akan membuatnya begitu kentara.

"Jadi, itu arti tersirat?"

Xiaojun harus menghentikan ini sekarang juga. "Cukup main-mainnya, aku harus pergi sekarang. Bukankah jam istirahat akan berakhir sebentar lagi?"

Namun Hendery dengan cepat menahan tangan Xiaojun yang hendak menghindarinya untuk kesekian kali. Ia memaksa Xiaojun untuk kembali duduk di sampingnya.

"Jam sembilan malam, aku akan mengirimkan lokasinya padamu. Kuharap kau tidak menghindar lagi."

Xiaojun setengah mendengus, "Tidak akan. Kau puas?"

Setelahnya, Hendery membiarkan Xiaojun pergi dengan senyuman begitu lebar sekaligus terlihat sangat konyol di mata Xiaojun.

🔸️Seoul City🔸️

Xiaojun hanya bisa ternganga saat melihat alamat pada pesan yang Hendery kirim kepadanya. Ia bahkan membacanya ulang untuk memastikan jika penglihatannya tak salah, dengan alis bertaut dan dengusan kesal keluar tanpa bisa ia cegah.

Penglihatannya memang tak salah, pola pikir Huang Hendery yang salah.

Lalu dengan langkah panjang, Xiaojun beranjak dari kamar hotelnya menuju lantai bawah. Xiaojun telah repot-repot memilih dan mengenakan baju kasual terbaik yang ia bawa. Xiaojun juga telah menata surainya serapi yang ia bisa. Setidaknya, Xiaojun sedikit bersemangat sebelum ini. Berekspektasi lebih kepada Hendery yang memberinya beberapa permainan tebakan--membuat janji mereka malam ini terasa spesial.

[Book 2] Seoul City ▪ HenXiao ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang