“Ada apa dengan pemandangan ini?”
Kedua mata Cai Xukun menyipit, menatap bergantian dua sosok pria yang sekarang berdiri di hadapannya dengan sikap kaku.
“Apanya?” Xiaojun mendengus, berjalan melewati Xukun sembari menatap beberapa setelan pakaian tanpa arti; ia hanya melakukannya sebagai peralihan. “Kenapa hari ini studio begitu sepi?”
Xukun tak menanggapi, justru kini atensinya beralih pada pria yang masih bersikap santai tanpa terpengaruh oleh aura intimidasi dari pria Cai.
“Sesuatu terjadi diantara kalian?”
“Tidak.” Xiaojun yang menjawab cepat, namun tak ada yang benar-benar menanggapinya.
“Aku benar, sesuatu terjadi.” Xukun mendekat satu langkah pada Hendery yang masih stagnan, “Hal yang baik, huh?”
“Xukun, lebih baik kau ganti pakaianmu sekarang.”
“Setelah kalian pergi ke kafe kemarin, aku tahu kalian akan kembali dengan hubungan lain.”
Hendery mengangkat alis, “Bukankah kau kekasih Chen Linong?”
“Ap-Apa?!”
“Atau, kau masih menyukai Xiaojun?”
“Apa??!!"
“Hei!!” Xiaojun berjalan mendekat, berdiri di depan Xukun dan menghadap tepat kearah Hendery. Ia melirik orang-orang sekitar mereka yang terlihat penasaran sebelum kembali pada Hendery dengan tatapan tajam. “Jaga mulutmu.”
“Aku salah?” Hendery hanya melirik sekilas Xiaojun, lalu tatapannya melewati pria yang lebih pendek dan kini tertuju lurus pada Xukun yang mematung tak percaya.
“Kau—setelah satu tahun menghilang, kini kau kembali dengan begitu percaya diri, huh?”
“Aku tidak pernah menghilang,” senyum asimetris itu kembali terlihat, sesaat mampu membuyarkan konsentrasi Xiaojun. “Aku hanya melepaskan dia untuk beberapa waktu dan sekarang aku akan mengambilnya kembali.”
“Kau pikir aku barang?” sungut Xiaojun tak terima.
“Kau pikir aku akan membiarkanmu?”
“Ya, karena kau sudah mempunyai orang lain yang lebih pantas untuk kau pedulikan selain Xiaojun.”
“Hen, ini di studio. Jangan bicara seenaknya.”
Lagi-lagi, Hendery mengabaikan Xiaojun dan memilih melanjutkan perkataannya. “Hubungan kalian bukan hanya permainan media kan?”
Xukun tertawa sinis, hendak membalas perkataan yang berhasil memancing emosinya tersebut sebelum sebuah rangkulan ia terima dari arah samping kanan. Ia menoleh cepat, mendapati Chen Linong berdiri disana dengan senyuman ramah kepada Hendery.
“Kau membuatku sedih, Mr. Huang.” Linong berujar pelan, “Katakan dengan pihak kami jika kau tidak nyaman dengan hubungan sesama jenis.”
Ekspresi Hendery berubah nyaris 180 derajat, ia kini menerbitkan sebuah senyum yang terkesan hangat untuk membalas perkataan modelnya, “Oh, tentu tidak. Maaf telah menyinggungmu.”
“Tidak, aku yang meminta maaf. Cai Xukun memang terlalu mempedulikan manajernya sehingga dia sering ikut campur dalam urusan Xiao Gege, tapi pahamilah dia melakukan itu semata karena rasa peduli antar teman.”
Hendery berjalan mendekat, diam-diam merasa menang ketika melihat raut kesal dari Cai Xukun yang kini berusaha dengan tenang melepaskan tangan Linong dari pundaknya.
“Tentu, aku hanya bereaksi terlalu berlebihan.”
Xiaojun yang merasa tidak dianggap mendengus, “Bisa kalian sudahi percakapan bodoh ini dan bersiap untuk jadwal kalian? Hari ini harus selesai kurang dari jam delapan malam, kalau saja kalian lupa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 2] Seoul City ▪ HenXiao ☑️
Fiksi PenggemarKota Seoul menjadi saksi bagaimana pertemuan tanpa disengaja mereka perlahan menciptakan letupan afeksi penuh ambiguitas yang terus menggerayangi selama dua kali pergantian malam secara berturut. Kota Seoul pun menjadi saksi atas perpisahan yang me...