Pt.5 : Closer to Me

2.4K 489 75
                                    

Rapat berlanjut hingga keesokan harinya, semata untuk pembahasan detail pemotretan dan wawancara. Xiaojun memang aktif mengikuti tiap rapat, namun yang ia lakukan tidak lebih untuk mencocokkan jadwal Xukun dengan benar. Selebihnya, staf dari agensinya yang mengurus (termasuk membuat notasi rapat dan yang lain).

Karena itu, Xiaojun memiliki lebih banyak waktu untuk mencuri pandang pria dengan setelan cokelat terang yang kini tengah memperhatikan presentasi perihal konsep detil busana dengan posisi duduk yang begitu elegan dan terkesan angkuh. Xiaojun tidak mengerti bagaimana bisa seseorang bisa terlihat sebaik ini hanya dengan duduk dan tak melakukan apapun yang menonjol.

Atau mungkin pikiran Xiaojun yang telah terlampau kacau.

Xiaojun menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ia harus terus membuat dirinya sadar sebelum semua hal berjalan tanpa kendali darinya. Xiaojun kembali mengalihkan fokusnya pada silindia presentasi, berusaha sekuat mungkin untuk fokus pada pekerjaan dan tidak kehilangan profesionalitas miliknya. Meski lubuk hatinya terus memberontak dan menginginkan untuk kembali beralih pada sosok itu lagi dan lagi.

Tanpa Xiaojun sadari, seseorang mengamatinya dari arah seberang. Ia menggigit pena miliknya dengan mengamati Xiaojun dan Hendery secara bergantian, memiringkan kepalanya dengan sarat berpikir.

Lalu dengan sekali hentakan, ia mendorong kursi miliknya kebelakang hingga berada tepat di samping Hendery yang merengut kesal dengan tingkah lakunya. Pria itu membawa beberapa dokumen secara asal kehadapan Hendery, berpura-pura membicarakan pekerjaan dengan pria itu.

"Dia terus memperhatikanmu, itu menggangguku."

Hendery melirik sekilas Johnny yang tiba-tiba mengatakan hal acak, ia lalu mengerti apa maksud sahabatnya ketika mengikuti pandangan Johnny yang kini menatap lurus Xiaojun di seberang meja. Dengan asal, Hendery membalas, "Dia mungkin jatuh pada pesonaku."

"UHUK!!!!"

Johnny terbatuk sebagai reaksi refleks. Ia meringis paksa ketika hampir seluruh peserta rapat melemparkan atensi kepadanya untuk sesaat sebelum kembali fokus pada presentasi dengan sisa perasaan heran. Johnny menggertakkan giginya, berkata pelan pada Hendery yang sama sekali tak terpengaruh, "Sejak kapan kau menjadi pria yang begitu narsis? Kau hampir membuatku memuntahkan isi perut di depan bawahanku."

"Sebaiknya kau kembali fokus," Hendery beralih dari dokumen di hadapannya ke arah Johnny yang masih pada posisinya. Hendery berujar dengan penuh penekanan, "Kau ingin kehilangan sikap profesionalmu di hadapan bawahanmu?"

Johnny berdehem dengan membenarkan kerah jas yang ia kenakan sebagai pelampiasan rasa kesalnya. Lalu kembali menarik diri sembari mengutuk sahabatnya itu dalam hati.

Sementara itu, Hendery dengan terdorong oleh sedikit rasa penasaran kini menggulirkan mata kearah Xiaojun. Dan tanpa ia duga, pria itu pun tengah menatapnya. Xiaojun sedikit terlonjak, merasa tertangkap basah dan kini menggerakkan bola mata kesegala arah dengan salah tingkah.

Hendery terkekeh melihatnya, begitu ingin mengacak surai pria itu saat ini juga--namun ia masih punya sedikit kewarasan untuk menahan semua itu selama rapat.

Dibalik kursi yang ditempati, Cai Xukun melihat interaksi itu dengan alis tertaut. Sorot kurang menyenangkan terlihat jelas dari caranya menatap. Jika tatapan bisa membunuh seseorang, mungkin Hendery telah menjadi korban pembunuhan saat ini.

🔸️Seoul City🔸️

"Kau menyewa mobil?"

Xiaojun menoleh ke arah Hendery sejenak, lalu anggukan Hendery terima beserta jawaban lirih, "Perusahaan kami melakukannya,"

[Book 2] Seoul City ▪ HenXiao ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang