Min Yoongi baru saja selesai melakukan sesi latihan mandiri, tanpa didampingi pelatih. Hari Minggu memang tidak ada jadwal khusus bagi anak club panahan.
Hanya saja dua minggu lagi akan diadakan seleksi untuk perlombaan panahan tingkat Nasional. Yoongi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Ia harus bisa masuk line up sebagai perwakilan sekolah. Setelah di pertandingan terakhir hanya mampu membawa medali perak. Tekadnya semakin kuat, kali ini ia harus bisa membawa pulang medali emas.
Kakinya melangkah meninggalkan arena berlatih. Langkahnya tampak yakin saat berbelok menuju lapang tenis yang berada tepat disamping arena panahan.
Pandangan memindai keseluruh penjuru lapangan tampak seperti mencari seseorang. "Mencari seseorang Min Yoongi-ssi?" Jakson salah satu anak tenis yang tidak sengaja melewatinya mencoba berbasa-basi.
Yoongi mengangguk, "Seokjin apa dia masih latihan?"
"Ah, Kim Seokjin sudah pulang dari tadi kurasa."
"Thanks." Setelah mendengar jawaban Jakson, Yoongi memutuskan untuk langsung pulang. Mungkin Seokjin sudah di dorm, batinnya.
Min Yoongi sebenarnya adalah siswa biasa. Namun, sejak kejadian tahun lalu ia mulai di segani oleh teman-teman seangkatannya. Si pemanah kejam. Hingga sekarang julukan itu masih melekat. Bahkan hingga ke adik tingkatnya, mereka selalu memandang Yoongi dengan takut.
Tatapannya memang tajam, omongangannya juga pedas dan sikapnya selalu acuh tak acuh. Satu lagi ia adalah seorang pendendam. Paket lengkap citra seorang Min Yoongi adalah seperti itu. Berani sampai kau bermasalah dengannya? Game Over!
Gedung asramanya tampak sepi dilihat dari jauh. Pasti yang lain sedang menikmati tidur sorenya atau sekedar berleha-leha di kasur.
Hari Minggu memang kebanyakan club tidak ada jadwal latihan resmi, hanya inisiatif siswa atau memang latihan intensive bila dekat jadwal perlombaan.
Langkahnya memasuki lorong gedung asrama 4A. Berjalan dengan tenang sambil mendengarkan musik dari headset yang terpasang di kedua telinganya.
Kedamaian terganggu saat sebuah benda keras membentur punggungnya. Sialan. Dilihatnya bola baseball yang menggelinding dilantai. Pandangannya langsung melihat ke sekeliling mencari orang yang berani-beraninya melemparinya dengan bola.
Matanya menatap tajam pemuda yang berlari memasuki gedung 5B. Pemuda berjaket hitam itu terlihat terburu-buru. Yoongi yakin dia pasti pelakunya.
Diambilnya bola tersebut, anak baseball. Awas saja kalau ketemu. Langkahnya ia lanjutkan menuju kamar dengan pandangan tajam. Akan aku cari pemilik bola ini.
Jaebum hanya meringis, tidak berani bersuara saat melihat wajah murka Yoongi. Jung Hoseok, kau dalam masalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangbuk High School [BTS FF]
FanfictionGangbuk High School adalah sekolah menengah atas khusus untuk mencetak para atlet muda.Terdapat berbagai kisah yang terjadi disekolah tersebut. Misalnya, Namjoon si kapten basket yang naksir Seokjin si Prince of Tennis. Ada juga Taehyung si troublem...