"Joon, aku duluan!" Hoseok terburu-buru memakai sepatunya. Padahal masih 15menit untuk kelas dimulai. Tapi, ia harus ke perpustakaan dulu. Meminjam buku Trigonometry untuk pelajaran hari ini.
Harusnya dia sudah memegang buku tersebut saat tadi malam menitip pada Namjoon untuk meminjamkannya dari perpustakaan. Namun, saat Namjoon pulang ia bilang lupa. Menyebalkan. Sedangkan tadi malam Hoseok terlalu malas untuk ke perpustakaan. Dan saat Namjoon pulang perpustakaan sudah mau tutup juga, tanggung besok pagi saja. Begitu pikirnya.
Langkahnya sedikit berlari menuju menuju perpustakaan yang berada di sebelah aula gedung utama sekolah.
Sialnya perpustakaan masih belum dibuka. "Ah bagaimana ini? Namjoon kenapa lupa segala sih! awas saja kalau sampai aku telat masuk kelas gara-gara ini." gerutunya sambil mundar-mandir didepan pintu.
Sudah lima menit berlalu penjaga perpustakaan belum juga terlihat batang hidungnya. Hoseok terduduk di lantai. Tangannya sibuk memegang ponsel menanyakan digrup kelasnya mungkin ada temannya yang punya 2buku.
"Masih tutup ternyata." sebuah suara terdengar didekatnya. Hoseok mendongkakan kepalanya untuk melihat si empunya suara.
Matanya membulat sempurna saat dilihatnya Min Yoongi berdiri di depannya. Apa ini? masih pagi Hoseok sudah bertemu dengan malaikat kematiannya. Hoseok bergegas berdiri. Memalingkan tubuhnya menghindari Yoongi. Jangan sampai Yoongi melihat wajahnya.
Yoongi melirik pemuda di sampingnya yang sepertinya sedang menunggu perpustakaan dibuka. Ia menaikan satu alisnya melihat pemuda tersebut yang membalikan badannya seperti menghindarinya. Tidak memperdulikan ia hanya melengos sudah terlalu sering menerima tanggapan seperti itu.
Ponsel di saku celananya berdering, Yoongi melihat nama Seokjin. "Kenapa Jin?" tanyanya. "Aku duluan, mau ke perpustakaan dulu." "Hmm nanti aku saja yang ke lapang tenis." "Oke sampai nanti!" Yoongi menyudahi panggilannya saat melihat penjaga perpus yang sudah datang. Seokjin bertanya pasalnya tadi saat Yoongi pergi Seokjin masih di kamar mandi.
Yoongi buru-buru masuk ia harus mencari buku untuk referensi kelas hari ini.
Hoseok menghembuskan napasnya lega saat dilihatnya Yoongi yang sudah meninggalkan perpustakaan. Aman. Berarti Yoongi tidak mengenalinya sebagai pelempar bola kemarin. Bisa gawat kalau Yoongi tahu wajahnya.
Setelah mendapatkan buku yang ia cari, Hoseok bergegas meninggalkan perpus. Kelasnya akan dimulai 5menit lagi. Jangan sampai ia terlambat di hari Senin.
*****
Hoseok menggerutu sepanjang jalan saat ini ia diseret oleh Jaebum ke kantin gedung utara. Katanya mau menemui temannya Jakson si anak tenis. Padahal Hoseok sudah menolak, ia sudah lapar saat keluar kelas. Kini ia harus berjalan ke begian utara sekolah. Yang benar saja padahal kelasnya ada di gedung barat.
Gedung barat sekolah didominasi oleh anak-anak club Baseball, Renang, dan Atletik. Sedangkan Gedung utara didominasi oleh club Tenis, Basket, Volly, Sepak bola, dan Panahan.
Kantin utara tidak kalah ramai dengan kantin gedung barat. Jaebum menarik jaketnya menuju meja di pojok tempat duduk Jakson dan temannya-temannya.
Hoseok ikut mendudukan diri disamping Jaebum, terlalu lapar ia tidak perduli dengan orang-orang yang duduk di meja itu. Ia sibuk memesan makan sudah tidak tahan dengan cacing diperutnya.
Hoseok melihat sekeliling kantin tapi tidak menemukan teman-temannya. Namjoon, Jimin atau Taehyung sama sekali tidak nampak batang hidungnya. "Apa mereka tidak makan siang?" gumamnya.
****
"Yoongi-ya." Seokjin menepuk bahu Yoongi yang sedang menelungkupkan wajahnya di meja kantin. Duduk sendiri seperti biasa. Yoongi mendongkakan kepalanya. Tahu pasti hanya satu orang yang berani menepuknya seperti itu. Kim Seokjin.
Seokjin mendudukan dirinya didepan Yoongi, "Sudah pesan makan?" tanyanya. "Sudah. Kau pesan sana buruan!"
"Baiklah." Seokjin lalu meninggalkan meja untuk memesan makanan. Ia kembali dengan membawa seseorang yang baru saja memasuki kantin, Kim Taehyung.
"Hyung serius aku boleh duduk disini?" Taehyung berbisik pada Seokjin. Terlalu takut untuk satu meja dengan Yoongi, orang yang terkenal mengerikan.
"Sudah duduk saja. Yoongi tidak menggigit. Tenang saja!" Taehyung mendudukan dirinya disamping Seokjin. Menunduk dalam saat melihat tatapan Yoongi yang menatapnya penuh tanda tanya.
"Yoongi-ya, ini adik tingkatku Taehyung. Dia duduk disini boleh kan?" Yoongi hanya mengangguk, biar bagaimanapun ia senang Seokjin sudah punya teman disini, selain dirinya.
Mereka bertiga makan dengan tenang, sesekali diselipi obrolan Seokjin dan jawaban singkat Yoongi. Taehyung hanya menjadi pengamat.
Menurutnya Min Yoongi tidak menakutkan seperti yang selama ini ia dengar. Atau mungkin karena yang bicara denganya adalah Kim Seokjin? dan apa itu lagi-lagi Taehyung mendengar panggilan Seokjinnie dari mulut Yoongi. Sebenarnya hubungan mereka sejauh mana? Taehyung jadi semakin penasaran.
Taehyung mengedarkan pandangannya saat didengarnya Seokjin dan Yoongi membicarakan apa yang ia tidak mengerti. Tidak mau disangkan menguping walaupun jelas-jelas ia ada diantara mereka.
Pandangannya menemukan Hoseok yang sedang makan dengan anak-anak tenis, kakak tingkatnya Jakson cs. "Hoseok hyung ngapain disana?" gumamnya terlalu keras sehingga didengar oleh Yoongi dan Seokjin.
"Kenapa Tae?" Seokjin bertanya. Taehyung menujuk meja pojok, "Itu temanku ada disana hyung. Nagapin dia disini? Kantin barat juga makanannya enak."
Seokjin mengikuti pandangan Taehyung, "Anak gedung barat?" tanyanya basa-basi. Taehyung mengangguk, "Iya anak baseball."
Telinga Yoongi menjadi sensitive mendengar anak baseball, teringat kejadian sore kemarin. Ia kemudian ikut melihat ke meja pojok. Matanya menyipit melihat satu-satunya pemuda berjaket. Teridam cukup lama, ia rasanya familiar dengan jaket itu. Benar! jaket yang kemarin ia lihat setelah menerima lemparan bola.
"Temanmu yang pakai jaket?" Yoongi bertanya pada Taehyung. Taehyung menggaguk pasti. "Namanya siapa?" Yoongi kembali bertanya yang dihadiahi tatapan heran dari Seokjin dan Taehyung. "Hoseok. Jung Hoseok hyung."
"Jung Hoseok? Okay thanks!" katanya mengangguk, kemudian kembali makan. Dapat kau! Yoongi menampiklan senyum menyeringai yang menurut Taehyung mengerikan. Ia tarik lagi ucapannya tadi saat bilang Yoongi tidak menakutkan.
Taehyung tidak tahu perihal masalah kemarin. Jimin tidak memberitahunya sama sekali. Taehyung, pilihanmu memberitahu nama Hoseok adalah salah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangbuk High School [BTS FF]
FanfictionGangbuk High School adalah sekolah menengah atas khusus untuk mencetak para atlet muda.Terdapat berbagai kisah yang terjadi disekolah tersebut. Misalnya, Namjoon si kapten basket yang naksir Seokjin si Prince of Tennis. Ada juga Taehyung si troublem...