Perkenalkan namaku Trya Aksewinata, panggil saja Trya. Seminggu setelah aku membeli buku Diary itu entah suara suara apa yang setiap malam tepat di laci laci tepat penempatan buku tersebut. Aku hanya cuek cuek tak menanggapi hal itu karena ku yakini itu hanya ilusi ku saja.
Namun, Setelah seminggunya kubeli buku itu, Aku sedikit penasaran dan membuka diary itu. Awalnya aku sulit membukanya karena terdapat gembok usang kecil dengan kunci yang tergantung di sampingnya. Aku mulai memutar kunci gembok dan....
Trikk....
Gemboknya terbuka, Aku hampir saja membukanya namun, Mamaku dibelakang memanggilku. Kuputuskan untuk menyimpannya sebentar dan menghampiri Mamaku dibelakang.
Aku melihat mama sedang menanam bunga dibelakang terlihat dengan peralatan kebun dan juga bunga hiasan yang terletak berserakan.
Astaga mama!
Dia lebih berantakan dari anak kecil, aku mengambil sekop dan menggali tanah yang lain berinisiatif membantu.
"Ehhh, Jangan disentu!" Mama berteriak kaget, membuatku mengurungkan niat untuk menggali tanahnya lebih dalam lagi.
"Mama manggil kesini, Nyuruh kamu beliin mama Kue di warung mpok juleha" ujarnya membuatku ber oh saja.
Aku mulai masuk lagi ke dalam rumah untuk keluar membeli kue di warung mpok juleha, Makanan disana memang enak mulai dari gorengan yang dijual pada siang hari dan sore hari, lauk pauk dijual di pagi dan malam dan kue kue dijual duapuluh empat jam. Mpok juleha sukses dengan tokoh kuenya tersebut, dan gak kalah enak juga makanan makanan yang dijualnya.
Aku tiba didepan waring tersebut, Sore begini banyak sekali pelanggannya membuat mpok juleha kewalahan. Ia juga dibantu oleh para pelayan dari kerabat dekatnya.
Aku mulai melangkah mendekat kearah warung terlihat ramai di bagian samping kiri, Banyak anak remaja berpakaian putih abu abu itu bercanda tawa.
Kutahu jika mereka teman sekolahku kulihat dari lambang lokasinya membuatku membuang muka, bukannya aku tidak suka tetapi aku hanya tidak mau saja mereka melihat gadis yang terkenal karena kecerobohannya ini.
Banyak sekali teman teman yang tidak kutahu di sekolah namun, mereka mengenalku karena accident kecerobohanku itu. Benar benar memalukan.
"Mpok, Aku beli kue bolu sama brownis coklat keju yah mpok" Ujarku semakin membuang muka. Takut jika mereka mengenaliku.
"Nih neng, "Mpok Juleha memberikan bungkusan putih beremerk 'Juleha Food's ' Aku menerimanya lalu memberi uang pas pada mpok juleha. Aku cepat cepat pergi namun, langkahku terhenti seketika. Ketika segembol anak remaja SMAku menghadangku dan menarik kue belanjaanku. Aku hanya dia takut untuk melawan.
"Ayo Bim kita makan" Teriak Pria yang sedikit kehitam hitaman menarik seorang yang bernama bim itu duduk.
Tanpa rasa bersalah mereka memakan kue kue pesanan mamaku tanpa tersisah, Lalu melempar bekas makanannya kearahku. Banyak pengunjung melihat hanya diam melihat aksi remaja bodoh seperti mereka yang hanya bisa mempermainkan perempuan.
"Neng, Mpok ganti yah" Ujar Mpok juleha menghampuriku. Aku tersenyum getir seraya mengeleng.
Kulihat mereka lagi, mereka hanya tertawa bahagia melihat penderitaaku. Mpok juleha hanya menepuk nepuk bahuku agar aku lebih bersabar menghadapi keajaiban ini.
Aku melangkahkan kaki menjauh dari mereka, Aku lebih baik pulang kebanding tinggal hanya mendengar ocehan dan ledekan mereka.
Aku berjalan dengan langkah panjang, ternyata salah satu anggota geng itu mengikutiku, entah apa yang akan ia lakukan padaku nanti. Aku mencoba berlari secepat kilat dia juga sama berlari cepat menyimangi langkahku.
"Lo mau apa?" Tanyaku sudah berhadapan dengannya.
Wajahnya sungguh tampan dan jauh dari kata urakan, Ia rapi meski dasinya tidak terlalu bebar karena kepanasan mungkin.
"Nih, Balikin uang lo yang teman teman gue makan tadi, Maaf buat teman teman gue yah" Ujarnya sedikit tersendak sendak karena ngos ngosan.
Aku mengangguk lalu mengambil uang itu, Lalu berlari menjauh dari pria tersebut. Tak apa aku dimarahi yang terpenting aku tak ketemu mereka lagi diwarung mpok juleha. Mereka serem sekali.
Tapi, mengapa pria yang tidak kukenal itu memberikan ganti rugi makanan yang teman temannya habiskan. Entahlah, yang terpenting uangku.
~oOo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Buku Harian
Mystery / Thriller(Bakal Di Revisi) Gak Tahu kapan!! High ring #1 in kisah Percintaan High ring #1 in Buku Harian High ring #16 Serem High ring #47 Seru "Buku harian ini boleh di beli gak pak?" Tanyaku seraya mengambil buku diary yang aku simpan tadi. Pak jojo sepert...