Bagian 3

140 31 7
                                    

Rasa lelahku mendominasi tubuhku, Aku pulang sekolah langsung membersihkan badanku yang sudah melengket. Seketika aku merasa kaget saat buku itu berada tepat di depan jari jari kakiku.

Buku itu kembali tertulis dengan:

Dear diary

Namaku Sandra, Aku lahir pada bulan mei. Di bulan kelahiranku aku, aku mati di bunuh. Aku mau minta tolong dapatkan pelaku pembunuhan tersebut.

Aku sungguh merinding membaca tulisan itu, siapa yang menuliskan semua ini, Apa itu hantu? Aku tidak percaya akan adanya hantu. Tapi... Aku benar benar merasa bingung dan gak tahu apa lagi yang harus ku lakukan.

Membuang bukunya, membuatku teringat akan tulisan kemarin. Oh tidak, aku tidak percaya itu semua. Aku dikerjai, yah aku sungguh dikerjai oleh seseorang.

Aku mengambil buku harian itu lalu membuangnya ke tong sampah, hidupku bisa gila jika buku itu terus terus menghantuiku. Aku kembali kekamarku dan...

Aku tidak percaya akan ini semua, Buku itu... Buku yang tadi ku buang berada di depan pintu kamarku. Lagi

Aku merasa bingung harus bagaimana lagi, Buku itu terasa menyiksaku. Apa yang harus ku lakukan. Kumohon jauhkan aku dari bahaya ya Allah.

"Trya, Ayo makan!" Mama memanggilku membuatku pasrah mengambil buku itu lalu menyimpanya di laci.

Aku menganti pakaianku dengan pakaian kasual dan kemeja makan untuk makan bersama mama ku. Pikiranku memenuhi tentang buku harian itu, Apa mau seseorang itu? Apa maunya? Mengapa selalu menggangguku.

"Bantu aku" Suara halus terdengar jelas ditelingaku, hembusan angin ditengkukku membuatku merasa merinding.

Aku berteriak histeris" Pergi, jangan ganggu gue" Tanganku manjambak rambutku untuk menghilangkan itu dipikiranku.

"Kenapa Try?" Tanya Mamaku mulai khawatir, Aku brrusaha mengatur nafasku yang memburuh. Aku benar benar sudah di kuasai oleh mahkluk itu, Tak kasat mata.

"Mungkin gara gara mimpi buruk kemarin ma?" Jawabku berdusta. Mama menghelang nafas lega.

"Jangan dipikirin makan aja" Aku menyendok makananku dengan pelan. Apa benar hantu penghuni diary itu benar benar marah karena aku membuang bukunya. Sore ini akan ku tanyakan dimana kampung pak Jojo. Aku merasa terganggu oleh buku ini.

"Ma, Nanti sore aku mau pergi, ke tokoh pak jojo" Izinku, Mama menatapku lalu mengangguk.

Setelah makan, aku memutuskan untuk kekamar untuk melihat buku itu lagi.

Kosong!!

Tulisan yang tadi tertulis bahkan kemarin saja tidak ada tanda. Apakah tulisan itu hanya ilusiku saja.

"Aku sandra, Aku mau meminta tolong pada mu trya. Aku mohon" Suara tanpa rupa itu membuatku memukul kepalaku tapi suara itu makin keras.

"Mau lo apa?" Replekku berteriak nyaring. Aku benar emosi dan gak habis pikir hantu ini selalh saja membuatku ingin gila.

"Bantu aku Trya, Aku ingin butuh bantuanmu. Temukan orang selama ini membunuhku, aku tidak tenang dan diterima jiwanya. Ku mohon" Suara hantu sandra membuatku iba, Pasti ia merasa tersiksa karena tidak terima jiwanya. Apakah aku boleh membantu seorang hantu? Aku bingung.

"Lo kenal pemilik buku harian ini?" tanyaku, Hembusan hawa angin dingin itu berada mengelilingi sekelilingku.

"Synta" Beberapa hari, hantu synta juga menulis dibuku harian ini dan aku tak tahu ia mau apa juga.

"Apa yang harus aku lakukan. supaya kamu tidak mengganggu hidupku"

Jln mawar merah, datanglah ke alamat itu dan temukan rumah tua disana.

Tulisan itu berada di buku harian. Aku mengangguk dan akan mencoba membantu hantu ini.
Semoga ia tidak menggangguku lagi

~o0o~

Misteri Buku HarianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang