11

6K 506 50
                                    

Siang ini Arthit bersama yang lainnya (Bright, Prem, Knot, Tiw) serta Kongpob dan yang lainnya (Em, Wad, Oak) dalam perjalanan ke tempat Knot. Knot memiliki vila yang berada dekat dengan sebuah pantai. Pantai itu tidak begitu ramai, namun suasanya begitu tenang, menyejukkan ah tenpat yang pas untuk melepas penat di perkotaan.

"Akhirnya kita tiba juga!" Seru Oak setelah turun dari mobil.

"Disini ada 4 kamar. Mari kita bagi!" Ujar Bright mengajak yang lain untuk merapat.

"Arthit dan Kongpob sekamar. Aku dan Wad sekamar. Bright dan Knot sekamar. Dan Tiw, jagalah nong Em dan nong Oak ya!" Ujar Prem kepada yang lain sebelum menggandeng Wad untuk pergi lebih dulu.

"Sejak kapan mereka?" Tanya Arthit.

"Sejak saat itu..." jawab Bright.

"Kapan?" Tiw dan Knot bersamaan bertanya.

"Ya sejak saat itu pokoknya. Sudahlah, biarkan teman kita berkencan!" Ujar Bright meninggalkan yang lain. Membuat orang yang disana masih saling tatap muka. Sedangkan Kongpob terlihat lebih tidak peduli, otaknya sedang sibuk memikirkan sesuatu yang lain.

"Kemana Kongpob?" Tanya Arthit yang tak menemukan Kongpob malam itu.

"Membeli beberapa minuman untuk kita" jawab Tiw.

"Sendiri?" Tanya Arthit lagi.

"Tidak, ia bersama Em, phi..." jawab Wad yang baru tiba dibelakang Arthit yang tengah berdiri.

"Berapa lama mereka pergi?" Tanya Arthit lagi.

"Setengah jam?" Bukan menjawab, Bright malah balik bertanya.

"Wad, bisakah kau menghubungi Em?" Tanya Arthit yang hanya dijawab anggukan oleh Wad tanda ia mengerti.

Sudah setengah jam berlalu sejak Arthit menanyakan Kongpob tapi kongpob belum juga terlihat, sedangkan persiapan bakar membakar serta api unggun sudah siap.

Baru saja Arthit berniat menyusul, Kongpob sudah tiba dengan Em dan euuummm... seorang gadis?

"Darimana saja? Kenapa begitu lama?" Tanya Arthit setelah melihat Kongpob tiba.

"Ah, tadi aku bertemu dengan Gun ketika berbelanja" ujar Kongpob.

"Siapa dia?" Tanya Arthit.

"Gun" jawab Kongpon singkat.

"Aku tau namanya Gun, kau sudah menyebutnya tadi, tapi siapa dia?" Tanya Arthit.

"Temanku dan Em sejak kecil. Dia bilang tersesat, ia mengenal phi Bright dan ingin menyusulnya tapi tersesat"

"Kalian dekat?" Tanya Arthit setelah melihat Gun pergi dengan Em menuju ke tempat yang lain berkumpul.

"Tentu saja, seperti Em, dia juga sahabatku"

"Kau tak pernah menceritakannya"

"Phi tak pernah bertanya"

"Jadi aku yang salah?" Tanya Arthit mengerutkan keningnya.

"Tidak" Ujar Kongpob pergi meninggalkan Arthit menyusul yabg lainnya.

"Dia mengabaikanku? Karena anak itu?" Arthit merasa Kongpob mempunyai sesuatu yang disembunyikan.
.
Setelah acara bakar membakar daging bukan sampah ya. Arthit masuk ke kamar lebih dulu, ia benar - benar merasa diabaikan oleh Kongpob, beberapa kali Kongpob berbicara dengan Gun, mengabaikan Arthit yang minum sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, dan Kongpob belum menyusul Arthit ke kamar ketika Arthit terbangun dari tidurnya.
Arthit yang merasa kesal akhirnya keluar kamar, dan dilihatnya Kongpob duduk dengan Gun disisi kirinya dan Bright disisi kiri Gun, sedangkan Em duduk menghadap mereka bertiga.

He is Mine (SK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang