10. Different

22 8 4
                                    

YoonSeok POV

Aku melihat hyung membawa kembali wanita itu kerumah kami, untuk apalagi dia kesini, sebentar mengapa dia menangis, apa yang terjadi kepadanya. Ah sudah lah aku tidak peduli

Ku lihat hyung menuntunnya ke ruang keluarga dimana aku sekarang sedang duduk.

Wanita itu kemudian duduk dengan tangan yang masih melingkar di pinggang hyung yang masih berusaha menenangkannya

"Apa yang terjadi Mina-ssi?" Tanya hyung

Dari pertanyaan itu aku tau bahwa wanita itu bernama Mina.

Wanita itu terlihat menghela napasnya, kemudian bercerita, masih dengan keadaan mata yang sembab dan pipinya basah dengan air mata.

"Aku sedang membuka sepatuku, di dekat rak sebelah pintu, saat sedang menyimpan sepatuku disana, Aku melihat note dari SooAh , temanku. Kami sengaja meletakan sesuatu disana karna akan selalu terlihat." Dia menghembuskan napasnya kembali dengan kasar. Lalu melanjutkan ceritanya.

"Kemudian aku mengambilnya dan langsung membacanya, tapi saat aku sedang membacanya aku merasa seperti ada yang memperhatikanku, kemudian aku mengedarkan pandanganku keseluruh sudut yang bisa aku lihat, dan aku melihat bayangan hitam sedang berdiri memperhatikanku, lalu perlahan mendekatiku, aku berteriak dan dia langsung membungkam mulutku dengan tangannya kemudian meyeretku dengan paksa menuju dapur." Jelasnya dengan panjang lebar.

Aku bisa lihat dari mimik wajahnya wanita itu masih terkejut dengan apa yang terjadi tadi.

"Baiklah sekarang kau istirahat lah di kamar tamu. Besok kau harus bekerja. Kajja biar ku antar" ucap Yoongi hyung

"Nee sajangnim" jawabnya bangkit dari duduk dan di susul oleh yoongi hyung

Yoongi POV

Aku mengantarkan mina hingga depan pintu kamar. "Biar ku temani hingga kau tidur. Jangan berfikiran macam-macam" ucapku. Entah mengapa aku tidak ingin jauh dengan mina

"Tapi sajangnim..."

"Tidak ada tapi-tapi cepat masuk" ucap ku sambil menarik tangan mina masuk ke dalam kamar.

"Ekhem" mina berdehem

"Sajangnim jika tidak keberatan bisa kah kau meminjamkan baju untukku? Aku tidak sempat membawa baju ganti" Lanjutnya

Ah benar, tidak mungkin dia memakai pakaian seperti ini, pasti tidak nyaman.

"Ah tunggu sebentar" ucap ku pergi meninggalkan kamar

Mina POV

Aku melihat Yoongi hari ini begitu aneh. Lihat lah dia tadi menawari untuk menemani ku. Aku ingin menolak tapi pasti aku akan kalah beradu argumen dengannya. Lalu sekarang ia pergi meninggalkan kamar entah kemana.

Tak lama ku dengar ku dengar suara pintu terbuka, menampilkan sesosok pria berkulit putih pucat, mata sipit, bibir tipis yang menggoda, tampan. Ah ayolah mina singkirkan pikiran tentang pria tampan itu, lihatlah sisi lain dari pria itu, dingin, kejam, sarkas. Tapi beberapa hari ini dia agak aneh, berbeda. Dia hangat tapi dia berusaha menutupinya. Kejam? Mungkin sudah tidak terlalu. Sarkas? Masih melekat dalam dirinya

Yoongi berjalan mendekat ke arah ku sambil membawa dua paper bag yang entah apa isinya. Lalu dia memberi paper bag tersebut kepada ku

"Apa ini?" Tanyaku

"Pakailah" Ucapnya tanpa menjawab pertanyaan ku

Lalu dia kembali pergi meninggalkan kamar saat kubuka paper bag pertama ternyata isinya adalah satu set baju untuk satu hari lengkap dari baju biasa hingga piama tidur. Lalu aku membuka paper bag kedua, aku tercengang melihatnya di dalamnya terdapat alat mandi, bathrobe, ehem pakaian dalam dan... pembalut.

"Astaga sejak kapan dia telaten dalam hal wanita sampai-sampai membeli pembalut. Tunggu apakah dia yang membeli semua ini? Ah tidak mungkin" Gerutuku dalam hati

Tanpa berlama-lama aku memakai pakaian yang di sediakan yoongi, tak lama terdengar suara ketukan pintu. Aku berjalan kearah pintu lalu membukanya "Ah selamat malam sajangnim" sapaku sambil membungkuk

Dia tersenyum ke arah ku. "Istirahatlah mina-ssi"

Tunggu sebentar.... dia tersenyum?padaku? Beberapa saat aku terdiam memikirkan hal itu lalu dia menepuk pipi ku

"Mina-ssi apa kau baik baik saja?"

"I-iya, aku baik baik saja" jawabku gugup sambil berusaha tersenyum padanya.

"Kau terlihat gugup, ada apa?" Tanyanya

"Tidak ada apa apa, sajangnim" usaha ku untuk meyakinkannya.

"Baiklah untuk berjaga jaga aku akan menemanimu sampai kau tertidur, aku khawatir akan terjadi sesuatu padamu, jadi lebih baik aku menemani mu" ucapnya kemuadian mengambil tanganku dan menariknya menuju tempat tidur disana.

"Sajangnim, tidak apa apa ,kau tidak perlu melakukan hal ini"

"Jangan banyak bicara mina, segeralah beristirahat"

Yoongi duduk di samping ku dengan kepala yang di senderkan ke headboard dan tangan yang belum lepas memegang tangan ku. Ku akui ini sedikit tidak nyaman, tidak bukan tidak nyaman hanya saja sedikit canggung. Tak lama kantuk menyerang, akupun segera terlelap

💜💜💜

Jangan lupa vomen😚

-dhy
-rfd

Why Cant? - Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang