Mina POV
Aku keluar dari ruangan si sialan itu lalu berjalan menuju rooftop dengan emosi yang menggebu dan menghiraukan orang orang yang menyapaku.
"YAAA MIN YOONGI KAU MENYEBALKAN, DASAR SI KETUS SIALAN AKU MEMBENCIMU!!." Teriakku sekencang mungkin melepaskan segala kekesalanku.
"Woahhhh aku sangat kesal padanya, bagaimana bisa ada orang semenyebalkan dia, melatihku? Yang benar saja memangnya aku ini apa, dasar orang aneh."
Aku memutuskan kembali ke dalam karna udara di rooftop dingin sekali, hanya karna bos ku yang menyebalkan itu aku harus pergi ke rooftop di cuaca seperti ini hanya untuk meluapkan kekesalan ku padanya.
.....
Yoonggi POV
Pekerjaan di kantor hari ini sungguh melelahkan di tambah dengan sekertaris baruku itu membuat pekerjaanku semakin rumit saja, jika bukan karna tujuanku aku tidak akan pernah menerima wanita seperti dia, merepotkan sekali.
Kulihat Yoonseok baru selesai melahap makan malamnya. Dan hendak pergi ke kamarnya tanpa menyapaku yang baru saja pulang.
Bagaimana bisa dia menjadi sedingin itu. Dia tidak mudah bergaul dan selalu mengabaikan orang yang berbicara padanya.
Jujur aku menghawatirkan masa depannya. Aku sudah pernah bertanya apakah dia mempunyai teman tapi dia mengabaikanku begitu saja tanpa menjawab pertanyaanku.
.....
Setelah membersihkan badanku aku pergi ke kamar YoonSeok, lalu mengetuk pintunya.
Tok tok tok
Perlahan pintu itu terbuka dengan sosok Yeonseok di balik pintu itu memandangku dengan wajah datarnya.
"Seok-ah aku ingin berbicara dengan mu" ucapku padanya.
"Aku mengantuk." Jawabnya kemudian hendak menutup pintu kamarnya.
Aku menahanya dengan tanganku lalu dia menatapku.
"Sebentar saja" ucapku.
"Besok saja aku mengantuk." Ucapnya dan hilang seiring dengan tertutup pintu kamarnya.
Aku hanya bisa mendengus, ini bukan pertama kalinya dia menolakku untuk berbicara dengannya. Setelah itu aku pergi ke kamarku dan pergi tidur.
.....
Keesokan harinya kulihat YoonSeok sedang menungguku di meja makan.
Aku menghampirinya dan duduk."Selamat pagi" sapaku padanya
"Apa yang ingin kau bicarakan hyung " tanyanya.
Dasar anak ini darimana dia mendapatkan sifat seperti ini.
"Bagaimana kampusmu, apa kau mempunyai teman disana?" Tanyaku sembari melahap sarapanku.
Dia tidak menjawabku dan hendak pergi, tapi aku menahannya.
"Kuharap kau bisa menghargaiku sebagai kakakmu." Ucapku
Setelah mendengar ucapanku tadi dia kemudian duduk kembali dengan wajah datarnya.
"Apa kau mempunyai teman di kampusmu?" Tanyaku lagi.
"Tidak" jawabnya singkat.
"Mengapa?" Ucapku
"Hyung sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyanya kesal
Aku menghela napas kemudian menatalnya dengan serius.
"Seok-ah apa kau membenci wanita?" Ucapku.
Aku tidak bisa menebak apa yang dia pikirkan setelah aku berbicara seperti itu raut wajahnya tak bisa kubaca, wajahnya tak menampilkan ekspresi apapun itu membuat ku bingung.
"Maksudku, apa kau tidak menyukai wanita?" Tanyaku lagi.
Dia masih tak bergeming dan masih dengan wajah datarnya itu.
"Jika ini yang ingin kau tanyakan, sebaiknya kau pergi bekerja saja kau membuang waktumu hanya untuk bertanya seperti ini padaku." Jawabnya kemudian berdiri dan hendak pergi.
"Hyung, jangan seolah olah kau orang paling peduli padaku, urusi saja pekerjaanmu, itu lebih penting." Lanjutnya kemudian pergi tanpa menghiraukanku.
Aku sudah terbiasa dengan sikapnya ini, sejak kecil kami memang tak pernah akrab, dan akhir akhir ini aku lebih sering menghabiskan waktuku di kantor, tak heran jika dia menjadi lebih dingin padaku.
....
Mina POV
Hari ini aku bangun pagi, tak seperti hari hari biasanya. Tak terasa memang aku sudah menjadi sekertaris si menyebalkan itu selama satu minggu dan dia selalu membentakku setiap hari.
Aku datang di kantor sekitar jam setengah 8. Ku putuskan untuk mencari makanan untuk mengisi perut kosong ku hari ini. Ku fikir masih ada waktu untuk mencari makan.
Aku mencari tempat makan di sekitar kantor saja karna hemat waktu dan tidak perlu naik kendaran yang membutuhkan biaya lagi untuk menaikinya
Saat sedang mencari makan di dekat taman, aku melihat seorang anak perempuan terjatuh dan menangis. Aku melihat kiri kanan tapi sepertinya tidak ada tanda tanda kehadiran orang tua-nya. Walaupun aku ketus itu hanya untuk yoongi, aku masih punya rasa simpati. Ku putuskan untuk menghampiri anak itu.
Aku membantunya untuk berdiri "Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku
"Huaaa eonni sakit hiks" ucapnya kesakitan.
Ku lihat luka di lututnya lumayan besar. Lalu aku membeli air mineral dan plaster. Kemudian aku bersihkan luka anak itu, dia hanya menangis dan menahan sakit. Setelah selesai melekatkan plaster aku membantunya duduk di kursi taman
"Kamsahamnida eonni" ucapnya berterima kasih dan memelukku
Aku terkejut saat dia memelukku, tetapi aku membalas pelukannya
"Nee, dimana orang tua mu? Mengapa kau sendirian disini?" Tanyaku.
"Ibuku ada di rumah sakit menjaga adikku, aku tadi bosan dan berjalan keluar rumah sakit lalu menemukan taman ini jadi aku bermain saja disini." Jawabnya dengan wajah polosnya.
"Bagaimana jika ibumu khawatir eoh? Ayo aku antar kau kerumah sakit." Ucapku lalu menuntunnya untuk jalan.
Kebetulan aku mengetahui rumah sakit terdekat dari sini, dan pasti dia datang dari rumah sakit itu, karna itu satu satunya tumah sakit yang berada di sekitar sini jadi aku akan mengantarkannya kesana.
......
Yoongi POV
Setelah memarkirkan mobilku aku bergegas menuju ruanganku, ini sudah pukul 08.00 aku memang selalu datang tepat waktu seperti ini.
Saat hendak memasuki ruanganku, aku melihat meja sekertarisku ini masih kosong, aku membiarkannya mungkin dia hanya terlambat 1 atau 2 menit seperti biasanya.
Ini sudah menunjukan pukul 08.15 dan dia belum juga datang.
"Awas saja kau Park Mina, aku akan memberimu pelajaran"batinku.
Tbc
Jangan lupa vote dan coment💜
-dhy
-rfd

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Cant? - Min Yoongi
FanficMin YoonGi dia ketus, dingin, teliti, cepat, pengancam tapi, dia sempurna. Dan satu hal lagi dia penuh perhatian . . . . . UPDATE SETIAP MALAM MINGGU