Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author : Sangkyung Choi
Irene, gadis cantik bertubuh mungil sedang mengerucutkan bibirnya, kesal karna sejak kemarin hingga sore ini tak mendapatkan satu pesan pun dari kekasihnya, Oh Sehun. dengan duduk di sebuah sofa apartemen mewahnya, sambil memakan dengan kasar pop corn di tanganya. Irene masih menggumam tak jelas karna mulutnya di penuhi dengan pop corn.
Dengan harapan moodnya kembali, Irene menyalakan Tv besar di hadapanya, memencet asal tombol, hingga berganti channel tapi tak satupun yang membuatnya tertarik malahan membuatnya bertambah kesal.
"Argh Oh Sehun, sebenarnya kau sedang apa ? kenapa tak menghubungiku, aish menye.. uhuk uhuk."
Irene tersedak karna berbicara dengan mulut penuh makanan, dengan memukuli dadanya, ia segera meraih minuman kaleng di meja depan tempatnya duduk, setelah merasakan air yang melegakan tenggorokannya, Irene menghela nafas lelah
"Aish semua ini gara-gara namja babo itu," ucapnya kesal.
Irene mematikan Tv nya dan beranjak ke dalam kamarnya, rasanya dia ingin tidur seharian, daripada bangun tapi tak ada kabar dari kekasihnya, aigooo semerindukan itukah Irene pada kekasihnya.
Tring!
Irene yang baru saja memejamkan matanya, terkaget kala mendengar ponselnya berbunyi, dengan senyum mengembang, dia meraih ponselnya di nakas samping tempat tidurnya, berharap mendapat pesan dari sang kekasih, dengan semangat dia menekan "massage" pada layar ponselnya, masih dengan senyum yang sangat manis, perlahan tapi pasti senyum yang tersungging indah tadi menurun, tergantikan dengan rengutan dari wajah cantiknya.
"Shit!"
Irene membanting ponselnya di tempat tidurnya , hatinya semakin kesal tatkala membaca pesan pada ponselnya, hatinya akan bahagia jika itu pesan dari kekasihnya tapi ini ? ternyata pesan dari operator?
Damn!
"Oh Sehun? Kau sebenarnya kemana eoh ? aku merindukanmu, bahkan kau tak membalas pesanku," gadis itu semakin kesal, bahkan sampai meremas kuat gulingnya.
Irene menatap foto mereka yang terbingkai indah, terpasang di dinding kamarnya dengan pandangan sayu, namun kemudian pandangannya menjadi sengit kala mengingat kelakuan kekasihnya ini.
"Argh menyebalkan, awas kau Oh Sehun!"
Irene mengacak acak rambutnya kesal, nafasnya memburu menahan emosi, dia ambil guling di sebelahnya dan memeluknya erat, mencoba memejamkan matanya kembali dan menyeberang kealam mimpi.
Jam semakin menunjukan jika hari semakin sore, Irene menggeliat pelan, matanya masih terbuka malas mungkin karna masih merasakan kantuk, matanya masih sepat dan enggan terbuka lebar.
"Kenapa mataku susah terbuka, apa ini efek tidur seharian ?"
Irene mengucek matanya, dan menguap pelan, masih dengan berbaring malas, dia tolehkan pandanganya ke samping bantal dimana dia lemparkan ponselnya tadi
