Tatapan mata kosong seolah mengundang tanya angin yang membelai lembut wajah sendunya. Angin itu terus menyapu hinggai helaian poni itu melambai dengan pelan.
Tak ada suara dalam ruangan pengap kecil yang hanya ada satu cendela kecil sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari.
"Aku tak mau lagi, aku.. aku takut.. aku.. aku benci.. aku..." Gumaman dengan nada ketakutan itu terdengar lirih hingga tatapan yang mulai tak fokus kala melihat jarum jam yang menunjukan Pukul 7 malam.
Air matanya mulai bercucuran, jari-jarinya saling meremas satu sama lain. Tubuhnya bergetar.
Cklek
Suara gagang pintu membuatnya semakin takut.
"Selamat malam sayang, bagaimana harimu."
Dia hanya menatap terdiam pada orang yang baru saja masuk ruangannya.
Dia menelan ludahnya serat melihat sosok yang menjulang tinggi yang sedang menatapnya dengan senyum miringnya. Tubuh tegap itu bersandar pada pintu, menikmati tampilan tahanannya dengan raut puas.
"Kau tak punya telinga Kang Seulgi?"
"Jo...Jongin-ah, aku.. aku ingin pulang, aku.. aku.."
Lontaran kata dari bibir yang bergetar itu membuat Jongin menatap tajam tepat pada mata sayu Seulgi.
"Apa yang ku lakukan kurang, sampai-sampai kau tak ada kapoknya?"
Langkah lebar itu melangkah dengan tergesa, Seulgi yang melihat tubuh tegap Jongin perlahan memundurkan tubuhnya, walau tali pada kakinya semakin membuatnya merasa perih.
"Pergi! Jangan mendekat, Jongin pergi!" Teriak Seulgi dengan tangis yang mulai terdengar.
"Sialan Kang Seulgi! Kau milikku, sampai kapanpun milikku!"
Tangan kekar itu mencengkeram erat bahu lemah itu, Matana menyusuri wajah cantik dengan lelehan air mata itu, bisa di lihatnya lebam di sekitar sudut bibir dan pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN ONESHOOT✓
De Todokumpulan kisah cinta Wenyeol. Hunrene, Dan Seulkai kalau gk suka, gk usah di lihat, sekian dan terimakasih