"Kau menyukai aroma tubuhku kan? kalau begitu jadilah kekasihku."
Seulgi tidak menyangka perkataan itu akan keluar dari mulut Oh Sehun, seorang laki-laki pendiam di kelas nya.
Tapi bukan berarti dia harus mengiyakan hanya karena sangat menyukai aro...
Seulgi memasuki area Club yang ramai dan berisik, dia belum pernah masuk ke tempat seperti ini sebelum nya tapi karena khawatir dengan Sehun makanya dia berani melangkahkan kaki nya kesini.
Dia mencari-cari keberadaan Sehun diantara kerumunan orang-orang yang tengah asik berjoget ria, hingga matanya menangkap sosok yang dia kenali di pojok Bar.
Seulgi menghampiri Sehun yang sepertinya sudah tepar setelah meminum dua botol Alkohol.
"Sepertinya dia tidak terbiasa minum," Ucap seorang bartender dengan name tag 'Kim Suho'
"Oh iya ini ponsel nya."
"Terima kasih." Seulgi membungkukkan badan nya
"Mau ku bantu mengantar nya pulang?"
"Saya tidak mau merepotkan."
Suho hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan pekerjaan nya kembali, sementara Seulgi dengan susah payang memapah Sehun untuk keluar darisana.
Dia mencegat taxi yang lewat dan memintanya untuk mengantarkan nya ke apartemen Sehun, untung nya dia masih hapal alamat nya walaupun hanya sekali datang kesana. Seulgi melihat kearah Sehun yang masih tidak sadarkan diri sebenarnya ada apa dengan nya? Tidak biasanya dia begitu karena Seulgi tahu Sehun itu jarang sekali mabuk.
Dan Seulgi dibuat repot lagi ketika harus memapahnya untuk menaiki lift menuju apartemen masalahnya tubuh nya yang kecil harus memapah Sehun yang tinggi besar bagaimana dia tidak kesulitan.
Seulgi menghirup nafas sebanyak-banyak nya ketika sampai di pintu apartemen Sehun padahal naik lift tapi tetap saja cape, dia mengetikan sandi dengan asal berharap Sehun tidak mengganti nya.
KLIK!
Berhasil? Jadi kode sandi Sehun masih hari ulang tahun nya? Seulgi segera membuang rasa terharu nya ketika pintu sudah terbuka, begitu masuk dia langsung melempar tubuh Sehun ke sofa.
"Ugh punggung ku rasanya mau patah...." Gumam nya
Sehun belum sadar juga Seulgi akhirnya memilih untuk membuat teh madu agar saat bangun nanti Sehun kembali pulih.
Saat hendak ke dapur dia tak sengaja melihat sebuah foto, foto yang selama ini dia simpan di tempat tersembunyi, tapi Sehun justru memajang nya di ruang tamu. Foto itu diambil saat mereka hendak pergi ke Namsan tower sebelum tiba-tiba pria itu menghilang dan meninggalkan nya disana sendirian. Jadi Sehun tidak membuang nya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah harus terharu atau bahagia yang pasti Seulgi senang karena Sehun masih menyimpan kenangan tentang mereka dulu. Dan dia jadi yakin pada perasaan Sehun sekarang. *** Selesai membuat teh madu Seulgi kembali ke ruang tamu dimana Sehun masih terbaring dengan lemas, dia menatap wajah tampan itu sekali lagi hanya gadis bodoh yang dapat menolak cintanya berkali- kali dan ya Seulgi akui dia bodoh, bodoh karena mengabaikan perasaan nya selama enam tahun hanya karena keraguan yang dimiliki nya.