[4]

1K 138 3
                                    

Mata Seulgi terbuka, dia mencoba merentangkan tangan nya untuk menggeliat, namun seperti ada yang menahan tubuh nya dan benar saja di sampingnya ada Sehun yang tertidur sambil memeluk dirinya.

Seulgi terkejut bukan main, perasaan tadi dia hanya bersandar di bahu nya Sehun kenapa sekarang posisi mereka jadi tidur sambil berpelukan begini?

Seulgi menatap wajah Sehun yang dekat sekali dengan nya, alisnya yang tebal, hidung nya yang besar, dan bibir nya yang tipis namun menggoda.
Ah sungguh sempurna sekali ciptaan tuhan yang satu ini.

Beberapa detik kemudian dia segera tersadar dan mencoba melepaskan pelukan Sehun pada pinggang nya, namun tangan itu malah semakin memeluk nya erat.

"Sehun cepat lepaskan!" Teriak Seulgi namun Sehun tak bergeming

"Ooh Sehun!"

"Biarkan seperti ini sebentar saja."

"Kakek Hwang melihat kita bodoh!"

"Hah?"

Mendengar nama kakek Hwang disebut Sehun langsung bangun sehingga pelukan mereka terlepas.

"Dimana kakek Hwang?" Tanya Sehun

"Kau tertipu dasar bodoh." Ejek Seulgi sambil berlalu pergi

"Yak kembali kesini!"

Sehun mengejar Seulgi yang berlari meninggalkan nya, kenapa pula dia dengan mudah dikelabui oleh Seulgi?

***
Seulgi menahan tawanya saat menceritakan kejadian tadi pada nenek Hwang dan nenek Hwang cuma bisa tersenyum sebagai tanggapan nya, sementara Sehun mencoba menahan kekesalan nya ketika melihat tawa renyah nya Seulgi, ketika tertawa mata gadis itu akan menyipit dan itu terlihat indah di mata Sehun.

Saat ini mereka hendak makan dan tengah menunggu kakek Hwang yang belum juga kembali.

"Nenek apa kakek Hwang masih berjualan semangka?"

"Ya begitulah, nenek sudah bilang untuk menitipkan nya saja di pasar tapi dia tetap bersikeras."

"Sayang sekali kita tidak bisa membantu lagi karena sibuk dengan pekerjaan kita."

Nenek Hwang memandang Seulgi dan Sehun sambil tersenyum

"Kalian sudah banyak membantu kami kok." Ucap nenek Hwang

"Menungguku?"

Sebuah suara yang berasal dari pintu ruang makan membuat Seulgi dan Sehun mengalihkan pandangan nya, seorang pria paruh baya yang kelihatan masih gagah perkasa itu tersenyum pada keduanya.

"Kakek Hwang!" Pekik Seulgi

Mereka berdua menghampiri kakek Hwang dan menyapanya dengan hormat.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu dan kau semakin cantik saja." Ucap kakek Hwang begitu melihat Seulgi

Seulgi hanya tersenyum malu mendengar pujian Kakek Hwang kepadanya diam-diam Sehun juga ikut tersenyum.

"Sehun kau datang lagi? Tapi sekarang wajahmu terlihat ceria ya tak seperti dulu,"

"Ketika aku melihatmu kau selalu kacau, tapi sekarang nampaknya kau bahagia karena Seulgi datang bersamamu." Goda kakek Hwang

Sehun hanya berdehem untuk menutupi rasa malu nya sekarang Seulgi hanya bisa menatap bingung melihat interaksi keduanya.

"Sudahlah kalian lanjutkan kembali makan nya." Potong nenek Hwang

Sehun bernafas lega karena terselamatkan oleh perkataan nenek Hwang.

CITRUS LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang