Jam kantor akhirnya berakhir, setelah berpamitan pada Wendy Seulgi langsung berlari menuju parkiran.
Dan disana sudah berdiri sosok tampan yang sedang menunggu nya, siapa lagi kalau bukan Sehun.
Jadi dia berlari karena tidak sabar untuk menemui Sehun? Oh tidak dia hanya penasaran saja tentang penjelasan yang akan dikatakan Sehun."Ayo pergi!"
Tanpa banyak bicara Sehun langsung menggandeng tangan Seulgi dan menarik nya untuk memasuki mobil.
"Kita akan kemana?"
"Apa aku harus memberitahu mu?"
"Tidak perlu!" Dengus Seulgi
Sehun terkekeh, kemudian memasangkan sablet sabuk pengaman pada Seulgi, lalu mata mereka bertemu.
Seulgi melihat tatapan itu masih seperti dulu, terlihat dingin namun terdapat kehangatan di dalam nya entah kenapa jantung nya berdebar tak karuan, mungkin ini efek memandang wajah tampan Sehun dalam jarak yang sangat dekat, tapi apa itu berpengaruh?
Sehun segera menjauh, dia berdehem canggung sementara Seulgi masih berkelut dengan pikiran nya.
Seulgi menatap kaca jendela mobil, tunggu! sepertinya dia mengenali jalan ini.
"Sehun inikan..."
"Kau benar! Kita sedang menuju ke rumah kakek Hwang."
"Kau-masih mengingat nya?"
"Setiap kali merindukan mu aku sering kesini."
Mendengar perkataan Sehun tak ayal membuat pipi nya merona, dia memalingkan muka berharap Sehun tak melihat.
Seulgi ingat saat itu musim panas dan itu adalah pertemuan kedua nya dengan Sehun.
***
Seulgi tak henti nya menendang kerikil yang dia temui di jalan, wajah nya kusut tak beraturan, oh tuhan! Kenapa semua orang kejam sekali padanya.
Ini adalah musim panas dan dia harus berjalan kaki karena ketinggalan bus, tapi tak ada satu pun yang mau mengantarnya adiknya sendiri-Kang daniel lebih memilih untuk mengantar kekasihnya.
Kurang apalagi coba penderitaan nya."Arghhh!" Teriak Seulgi
Dia menendang batu kecil yang ada di hadapan nya untuk melampiaskan rasa marah
Prangg!!!
"Aww..."
Tak sengaja batu yang dia tendang mengenai kepala seseorang, Seulgi terkejut tidak menyangka akan begitu tapi dia bukan orang yang tidak bertanggung jawab Seulgi menghampiri orang itu dan langsung meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
CITRUS LOVE
Random"Kau menyukai aroma tubuhku kan? kalau begitu jadilah kekasihku." Seulgi tidak menyangka perkataan itu akan keluar dari mulut Oh Sehun, seorang laki-laki pendiam di kelas nya. Tapi bukan berarti dia harus mengiyakan hanya karena sangat menyukai aro...