[13]

455 57 9
                                    

***Hari ini Sehun terlihat bahagia, senyum manis tak lekang dari bibir tipisnya bahkan sesekali dia tampak memikirkan sesuatu dan kemudian tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Hari ini Sehun terlihat bahagia, senyum manis tak lekang dari bibir tipisnya bahkan sesekali dia tampak memikirkan sesuatu dan kemudian tertawa.

Bisa kalian tebak dia kenapa? Oh tidak bukan karena dia kerasukan tentu saja, tapi karena hari ini dia akan bertambah usia, hari dimana dirinya di lahirkan di dunia.
Yapp! Benar Sehun ulang tahun.
Namun, bukan itu yang membuatnya sampai segirang itu melainkan Seulgi ah dia membayangkan Seulgi akan  memberikan nya hadiah yang sangat manis misalnya sebuah- uhum ciuman yang bergairah? Oh tentu dia tidak semesum itu.

"Aku harus segera pergi ke kantor." Ucapnya bersemangat

***
Ketika dia sampai di perusahaan miliknya dan apa yang dia dapatkan? Tentu saja perayaan dari para karyawan nya.

"Selamat ulang tahun Presdir Oh."

"Terima kasih semuanya."

Senyum Sehun sirna saat dia melirik meja Seulgi namun tak menemukan keberadaannya, Seulgi tak ada begitupun tas nya yang selalu dia bawa kemanapun.

"Seulgi sakit Presdir."

Wendy memberitahu Sehun karena melihat Presdir nya itu tengah mencari seseorang yang dia yakini adalah sahabatnya sendiri.

"Sakit apa? Kenapa dia tidak menghubungiku?"

"Anu- dia mengalami tifus dan harus di rawat dirumah sakit, sudah aku bilang untuk memberitahumu tapi dia tidak mau, takut nanti anda akan kerepotan katanya."

Sehun menghela nafas kemudian menatap Wendy dengan raut wajah yang memelas.

"Bisakah kau berikan padaku alamat rumah sakitnya?"

***
Seulgi tengah berbaring lemah dengan ditemani Jaemin yang sedang menyuapinya bubur.

"Kan aku udah bilang noona tuh gak boleh telat makan!"

Seulgi hanya tertawa menanggapi nya.
Jaemin punya kebiasaan mengomel layaknya ibu-ibu, kalau ngomong seperti orang sedang ngerapp cepat sekali, tapi dibalik itu semua dia anak yang perhatian dan peduli pada orang di sekitarnya.

"Iya maaf aku terlalu sibuk hingga lupa makan."

"Kalau begini aku jadi ingat," Seulgi menatap Jaemin heran

"Tiap aku sakit pasti aku gak mau makan lalu Seulgi noona akan datang ke panti cuma buat bujuk aku."

Seulgi tersenyum lalu tangan nya mengusap surai Jaemin yang kini warna rambutnya sudah berubah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CITRUS LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang