Malam sudah berganti pagi, keadaan Taehyung sudah jauh lebih baik dari yang kemarin. Seokjin saat ini tengah menyuapi Taehyung dengan bubur meskipun dengan sedikit paksaan. Sebenarnya Taehyung sudah memaksa ingin bersekolah tapi dengan paksaan juga Seokjin melarang Taehyung dan akhirnya Taehyung menyerah juga. Seokjin hari ini akan berangkat ke kantor setelah menyuapi Taehyung dan memberikan petuah-petuah yang harus di turuti oleh Taehyung tentunya Taehyung hanya pasrah dan mendengarkan perkataan dari hyungnya itu.
"Ya sudah Tae, Hyung pergi dulu ya" ucap Seokjin
"Iya Hyung, hati-hati di jalan Hyung" ucap Taehyung dan Seokjin segera keluar rumah mengendarai mobil dan melaju menuju kantor, sebenarnya Seokjin tidak ingin pergi ke kantor ia ingin menjaga Taehyung tapi Taehyung memaksa Seokjin agar pergi ke kantor.
Saat ini Taehyung tengah bermain game didalam kamarnya, dia merasa bosan jadi ia bermain game saja dan itupun Taehyung masih merasa bosan. Taehyung keluar dari kamar menuruni tangga dan pergi keruang tengah untuk menonton acara TV.
Skip>>>
Waktu sudah menunjukkan malam hari dan Taehyung sedang berbaring di atas ranjang di dalam kamarnya, dia teringat dengan kedua orangtuanya yang sudah tiga tahun meninggalkannya. Tak terasa cairan bening mengalir menuruni pipinya dia rindu dengan kedua orangtuanya. Saat itu Taehyung masih berumur 14 tahun saat orang tuanya meninggal dan saat itu dia merasa sangat terpuruk menyebabkan kondisinya drop selama berbulan-bulan.
"Aku merindukan kalian" gumam Taehyung dan air matanya terus mengalir tanpa bisa dia kendalikan.
Pintu kamar Taehyung terbuka menampakkan Seokjin yang sudah menggunakan pakaian rumahnya. Seokjin melihat Taehyung yang menghapus air matanya dan itu membuatnya merasakan sakit, lalu dia menghampiri adiknya.
"Adik Hyung kenapa hm?" Tanya Seokjin lembut
"Aku rindu eomma dan appa Hyung" ucap Taehyung terisak dan langsung memeluk hyungnya.
"Hey, dengarkan Hyung ya. Eomma dan appa sudah tenang di sana, Hyung juga merindukan mereka tapi kita tidak boleh menangis nanti eomma dan appa juga akan menangis mereka akan sedih melihat Taehyungie sedih. Jadi jangan sedih lagi ya" ucap Seokjin lembut
"Iya, Hyung aku tidak akan menangis lagi" ucap Taehyung sambil menghapus air matanya
"Itu baru adik Hyung, ya sudah sekarang kita turun makan malam" ajak Seokjin
"Hummm... Ayo, aku juga sudah lapar Hyung hehe" ucap Taehyung
"Baiklah ayo" ajak Seokjin
Seokjin dan Taehyung menuruni anak tangga bersamaan dan mereka segera duduk di meja makan, memakan makanan yang sudah di siapkan oleh ahjumma.
"Saeng, kau makan yang banyak ne" ucap Seokjin
"Hmm.. iya Hyung" balas Taehyung
Setelah selesai makan Seokjin memberikan Taehyung beberapa butir obat untuk di minumnya.
Setelah selesai makan malam kakak beradik itu sedang menonton acara TV dengan Taehyung yang tidur dengan paha Seokjin sebagai bantalan dan Seokjin yang dengan lembut membelai rambut Taehyung.
Sebenarnya Taehyung merasa pusing jadi dia hanya memejamkan matanya guna untuk menghilangkan rasa pusingnya tapi bukannya menghilang pusing malah menjadi-jadi.
"Tae, gwenchana?" Tanya Seokjin yang menyadari gelagat aneh adiknya itu
"Pusing Hyung" jawab Taehyung
"Hyung pijiti ya" tawar Seokjin memijit pelan kening Taehyung.
"Tidur dikamar saja ya, Hyung panggilkan Hoseok" ucap Seokjin