"Bagaimana Hoseok keadaan Taehyung?" Tanya Seokjin
"Keadaannya baik-baik saja Hyung, tapi dia kehilangan cukup banyak darah tadi" jawab Hoseok
"Tapi Hyung tenang saja, keadaanya akan pulih dalam beberapa hari" lanjut Hoseok
"Terimakasih Hoseok ah" ucap Seokjin
"Tidak masalah Hyung, itu sudah menjadi tugasku. Baiklah Hyung aku akan pulang dan jika ada apa-apa kau bisa langsung menelpon ku" ucap Hoseok pamit
"Baiklah sekali terimakasih, dan maaf menggangu malammu" ucap Seokjin tidak enak hati karena mengganggu malam orang lain
"Tidak masalah, kalau begitu aku permisi Hyung" ucap Hoseok dan segera pergi dari mansion mewah itu.
Setelah kepergian Hoseok yang telah mengobati Taehyung, Seokjin masuk kedalam kamar adiknya dan melihat Taehyung yang tertidur lelap tanpa terganggu oleh dirinya yang ada di kamarnya. Seokjin mulai mendekati adiknya dan duduk di pinggir ranjang, memperhatikan wajah pucat adiknya dan jika di lihat-lihat dia cukup tampan meski lebih tampan dirinya.
Seokjin mengelus surai madu adiknya dengan lembut karena takut membangunkan Taehyung, Seokjin merasa menjadi Hyung yang tidak berguna karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik setelah kepergian orang tua mereka. Seokjin merasa sangat sedih dengan keadaan Taehyung akhir-akhir ini yang sering mengalami sakit.
"Tae, maafkan hyung tidak bisa menjaga dirimu dengan baik sesuai permintaan eomma dan appa" monolog Seokjin
Skip>>>
Malam sudah berganti pagi dan saat ini di mansion besar kakak beradik Kim sudah terlihat seorang ahjumma yang sedang memasak untuk tuan mudanya.
Seokjin saat ini sudah berpakaian rapi dengan setelan jas, dia hari ini ada meeting penting jadi dia selaku CEO harus hadir dan tidak bisa di wakilkan. Sebenarnya dia tidak tega meninggalkan Taehyung sendiri tapi dirumah sudah ada ahjumma yang menjaga jadi dia tidak khawatir lagi.
Seokjin keluar dari kamarnya dan menuju kamar adiknya, karena dia yakin pasti Taehyung belum bangun.
Seokjin membuka pintu kamar Taehyung dengan pelan, Seokjin mulai mendekat keranjang king size adiknya dan dapat dia lihat bahwa adiknya masih tertidur dengan damai tanpa terganggu.
Seokjin mulai mengelus pelan surai lembut adiknya yang sudah mulai memanjang itu, dia yakin pasti Taehyung belum pernah memotong rambutnya selama beberapa bulan terakhir.
Biasanya Taehyung akan memotong rambutnya jika sudah panjang dan mengganti warna rambutnya menggunakan warna-warna yang mencolok karena baginya itu dia terlihat lebih tampan.
"Eughh... Hyung" ucap Taehyung serak dan lirih
"Kenapa Saeng? Ingin sesuatu?" Tanya Seokjin
"Aniyo, Hyung akan kekantor?" Tanya Taehyung
"Iya, Hyung minta maaf ya tidak bisa menjagamu karena ada meeting penting di kantor" jawab Seokjin sedih
"Gwenchana Hyung, aku sudah tidak apa-apa, lagi pula kan ada ahjumma dirumah" ucap Taehyung agar hyungnya itu tidak merasa bersalah
"Kau serius, bisa Hyung tinggal?" Tanya Seokjin
"Iya Hyung, aku tidak apa-apa. Lebih baik sekarang Hyung berangkat nanti kesiangan, aku juga ingin mandi Hyung" ucap Taehyung dan mulai bangkit dari acara tidurnya dibantu Seokjin dan mulai berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Taehyung keluar dari kamar mandi dan tidak lagi melihat hyungnya karena dia tau pasti Seokjin sudah berangkat kekantor.
Taehyung keluar dari kamarnya dan mulai menuruni anak tangga, kakinya yang terluka juga sudah lebih baik. Sebenarnya lukanya tidak terlalu parah hanya saja darahnya yang tidak berhenti keluar karena penyakit hemofilia yang dia derita.