04. Sakit

2.2K 350 34
                                    

Berkat hujan-hujanan sepulang sekolah sambil memakan tujuh buah es krim, Yerin jatuh sakit hingga tidak pergi ke sekolah hari ini. Tapi, mana bisa seorang Yerin jatuh sakit dengan waktu yang lama. Sebetulnya pagi tadi Yerin sudah 100% sembuh tapi karena tugas puisi miliknya belum selesai, dia malas sekolah.

"Yerin mau bubur."

"Makan aja yang ada, nyari bubur jam segini susah."

"Ngga mau ah, Yerin mau makannya pake bubur. Masa orang sakit disuruh makan nasi pake ayam sambel pete?"

"Astagfirullah Yerin, diluar sana ada ratusan bahkan jutaan orang kelaparan bahkan gak pernah nyobain ayam pake sa-"

"Iya iya, Yerin makan."

Setiap kali Yerin mengeluh tentang makanan, Krystal—kakaknya selalu membandingkannya dengan banyak orang diluar sana yang kurang beruntung.

"Lain kali, ngancemnya jangan pake orang kelaparan lagi ya, Yerin jadi merasa bersalah bisa makan segini enaknya."

"Biarin, supaya kamu ngga susah makan. Nanti kalo JeongIn pulang, masakin telor ceplok tiga."

"Astagfirullah tiga," keluh Yerin.

Krystal beranjak dari kursi, mengambil tas dan jaket lalu pergi. Kini Krystal tengah disibukkan dengan sebuah proyek besar yang pelaksanaannya akan dimulai bulan depan di daerah Makassar.

Kalau di rumah begini Yerin lebih senang hibernasi dibanding memainkan handphonenya, tadi Yerin sempat cek Line miliknya. Seperti biasa, isinya anak-anak kelas yang memastikan Yerin benar bisa sakit.

JeongIn membuka pintu kamar Yerin cukup keras, kakaknya itu sedang tertidur dibawah selimut biru yang dibeli tahun kemarin ketika Ramayana sedang diskon besar-besaran.

"YERIN!" JeongIn menimpa tubuh Yerin dengan tubuhnya.

"BERAT JEOOOOONG!!!!"

"Si aku melihat sesosok makhluk di pertigaan depan," ucap JeongIn setelah memastikan kakaknya bangun.

"Apa apa? Kucing berkembangbiak?"

"Manusia yang ingin kamu ajak berkembangbiak."

Dengan kekuatan flash, Yerin keluar dari rumah, membuka pagar lalu menengok ke arah kanan. Ia tersenyum saat motor matic mulai terlihat, Yerin berjalan ke tengah jalan kemudian merentangkan kedua tangan. Motor yang dikendarai Taehyung berhenti seketika.

"Bosen idup?" tanya Taehyung.

"Lebih bosen menunggumu yang tak kunjung menyukaiku."

"Awas, mau pulang."

"Pulang kemana, sih? Aku kan satu-satunya tempat untukmu pulang."

Taehyung mematikan mesin motor, mengeluarkan sesuatu dari dalam tas lalu memberikannya kepada Yerin.

"Udah gak waras lo," kata Taehyung kemudian pergi.

Yerin buru-buru membuka kantong plastik dari Taehyung lalu melihat isi di dalamnya, dua buah susu sapi kaleng dengan gambar beruang tetapi iklannya naga.

"TAEE.. BESOK, BESOKNYA LAGI, BESOKNYA LAGI LAGI LAGI LAGI, AKU MASIH SAKITTTT."

Taehyung itu memiliki kepribadian yang baik, walaupun sikapnya terkesan sinis kepada Yerin tapi Taehyung masih memiliki rasa simpati. Taehyung memang sangat terganggu dengan kehadiran Yerin, sama sekali tidak ada niatan untuk kembali menyukai gadis itu.

——

Sangat sepi peminat:'

Taehyung & YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang