Chanyeol menatap Bu Archandranistrianingsih dengan lekat saat guru mata pelajaran Bahasa Inggris tersebut menunjuknya untuk menjelaskan seputar materi ajar.
"Oh yes, off course. En den.. Wen yu si it in de kuesions..atuh bu jangan aku, yang lain aja. Ibu mah suka pengen liat aku terlihat bodoh saja," Chanyeol memajukan bibirnya. (And then..when you see it in the questions)
Bu Archandranistrianingsih menggelengkan kepalanya, disaat yang bersamaan bel pulang berbunyi. Hari Jumat memang menjadi hari yang menyenangkan karena jam pulang sekolah yang lebih awal.
"Aku mau ke rumah Jaka, kamu mau ikut?" tanya Taehyung saat Yerin memasukkan buku dan peralatan lainnya ke dalam tas.
Yerin berhenti dari aktivitasnya, "Tae, Yerin lemah sama aku-kamunya Tae."
"Yerin, gue mau ke rumah Jaka, lo mau ikut ga?"
"Padahal bagusan sebelumnya. Yerin mau ikuut," ucap Yerin menyelesaikan kegiatannya.
Sekitar jam 11 mereka berangkat ke rumah Jaka, kebetulan Jaka sedang memarkirkan motor di halaman rumahnya, sudah siap pergi Jum'atan. Yerin turun terlebih dulu, disusul Taehyung yang sudah memastikan motornya dikunci ganda.
"Wado bawa bawa cemewew, kasian kaum jomlo macem aing atuh," kata Jaka.
Tidak peduli dengan ucapan Jaka, Taehyung masuk ke dalam rumah bergandengan dengan Yerin, "Assalamualaikum Ibuu, Aku dateng."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ututututu si ganteng nongol.." Ibu Jaka keluar dari kamarnya, "EEEEEH BAWA NENG CANTIK."
Yerin senyum senyum sok anggun gitu, "Assalamualaikum tante, saya Yerin."
"Bu, aku ke kamar Jaka ya sama Yerin, ngga ngapa-ngapain."
Taehyung dan Yerin masuk ke kamar Jaka, Yerin duduk di atas karpet sedangkan Taehyung sedang mengobrak-abrik lemari Jaka.
"Tunggu ya, aku mandi besar dulu. Mau Jum'atan."
"Duh Yerin meleleh."
"Lebay amat sih," Taehyung mengusapkan tangannya ke muka Yerin.
Yerin tidak pernah melihat sisi lain dari Taehyung, yang selalu ia lihat adalah Taehyung yang acuh dan dingin kepadanya. Ternyata dibalik hal itu, Taehyung adalah sosok hangat. Sifat Taehyung saat pacaran berbeda seratus persen dengan Taehyung saat dikejar-kejar Yerin.
"Terus Yerin disini ngapain?"
"Tuh ngemil nasi sebakul," jawab Taehyung sambil mengambil handuk.
"Ish!"
Beberapa menit setelah Taehyung keluar dari kamar Jaka, si pemilik kamar datang bersama dengan adiknya. Yerin tidak terlalu menyukai anak kecil, terakhir kali dia malah mengganggu nyanyian anak perempuan di depan Absenmart.
"Itu pacarnya aa Jaka, salim dulu," ucap Jaka.
"Eh itu mulut kalo ngomong gak pake bismillah!"
"Bismillahirrahmanirrahim, itu pacarnya aa Jaka, salim dulu," ulang Jaka.
Jaki menghampiri Yerin lalu duduk di pangkuannya, Jaki memang begitu. Suka sok kenal sok dekat, apalagi kalo ke perempuan. Walaupun soal kebodohan tidak terkontaminasi tapi Jaki ini titisan Jaka banget kalo soal ngerdus.
"Jaki mau ikut aa sholat Jumat atau mau disini sama teh Yerin?" tanya Jaka.
"Mau disini aja."
"Gak boleh gitu ih, laki-laki harus sholat Jumat," Yerin jelas menolak. Tidak mau berduaan dengan anak kecil.
"Harus itu kalo udah baligh Teh, Jaki masih kecil jadi gak apa-apa kata Ibu."
Yerin cemberut beberapa saat. Beneran, Yerin tidak menyukai anak kecil. Trauma dititipin anak tetangga hingga larut malam.
Taehyung kembali ke kamar, sudah rapi, putih bersih berseri, aroma yang memikat, bahan yang serbaguna pilihan keluarga.. tepung beras ros bren.
"Kenapa cemberut gitu ih," kata Taehyung.
"Yerin beneran gak bisa jagain anak kecil Tae, ajak Jakinya juga dong."
