TALL | Soobin Choi✔

3. Maid

Baru kali ini gue bermasalah. Dan parahnya bermasalah sama cowok. Pasti bakal ngerepotin.

Oke, persiapkan diri kamu, Miyu.

Gue natap baju yang ada di dalem mesin cuci. Sekarang gue jadi kesel sendiri.

Bukan kesel sama bajunya, tapi sama pemiliknya.

Choi Soobin.

Dengan keputusan sepihak dia minta--maksa lebih tepatnya-- gue biar berangkat dan pulang sekolah bareng dia.

Apa-apaan dia? Dia kira dia siapa? Supir? Yaudahlah, anggap aja begitu.

Untungnya noda buah naga gampang hilang. Seragamnya bersih tanpa noda berkat Rinso.

Gue keringin terus gue jemur depan rumah. Semoga Mama ga liat ada seragam orang. Amin.

Gue masuk ke kamar terus ngobatin luka gue. Belum kering, soalnya kena air terus.

Semoga seragamnya kering besok.

Eh, iya, seharian ini dia gimana nasibnya ya? Masa dia mondar-mandir di sekolah dalam keadaan topless gitu?

Bodo amat.

Mau topless kek, mau naked kek, urusan dia. Gue kesel sama dia.

Gue denger keributan di bawah. Ada apa sih?

Gue turun.

Dan gue nyesel.

Ada tiga cowok lain bareng Bang Beomgyu. Salah satunya Taehyun, temen sekelas gue.

"Nah, kenalin guys. Ini adek gue, Miyu. Cantik kan?" Nadanya kaya yang pamer gitu.

Gue malu.

"Miyu, sini!" Titah abang gue.

Oh shit

Choi Soobin

Dia disini!!

Gue otomatis nunduk, ngehindarin tatapan dia.

Gue makin merasa bersalah. Soalnya dia sendirian yang pake baju olahraga. Yang lainnya engga.

Tangan gue ditarik sama Abang, terus gue disuruh kenalan sama gengnya.

Wtf?!

"H-hai, gue Miyu." Gue masih nunduk sambil milin ujung baju.

"Udah tau." Gue tau suara ini, ini suara Taehyun.

"Hai, Miyu. Salam kenal. Gue Hueningkai. Panggil aja Kai oke?"

Gue ngangkat kepala terus jabatan tangan sama dia. Dia gemesin banget.

"Aww!" Rintih gue.

"Eh? Tangan kamu luka? Aduh, maaf ya." Kai niupin telapak tangan gue yang dibalut perban.

Tuh, kan. Dia imut banget.

"Ekhem." gue tau banget suara ini.

Gue sama Kai ngelirik ke arah suara.

"Choi Soobin." Cowok itu ngulurin tangannya buat salaman.

Gue ngelepasin diri dari Kai.

Ragu-ragu gue balas salamnya.

"Choi Miyu." Gue nampilin fake smile terbaik gue.

"Hai, Choi Miyu." Dia senyum.

Tapi senyum itu terlihat aneh di mata gue.

🌸🌸TALL🌸🌸

Babu.

Gue jadi babu sekarang.