#19

260 43 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT 😗😗
.
.
.

Sohyun menggeret kopernya kearah mobil. Perasaannya lumayan lega setelah berpamitan dengan tzuyu tadi.

Dan jungkook? Tzuyu akan menyampaikan salamnya.

"Kau bilang 2 hari lagi" ucap mingyu.

"Sepertinya lebih cepat lebih baik" sahut sohyun.

Semua koper dan barang-barang telah masuk ke mobil.

"Masih ada 2 jam lagi, kau mau makan dulu?" Tawar mingyu.

Sohyun menggeleng. "Aku sudah kenyang"

"Kalau begitu beli minum saja" ucap mingyu. "Ayo, masuk" ucapnya lalu masuk ke mobil, disusul dengan sohyun.

Sohyun menatap lekat rumahnya saat mobil yang mereka kendarai mulai meninggalkan halaman dan menjauh.

"Bantu aku..." ucap sohyun.

Mingyu melirik ke arah sohyun yang tengah menatap kosong keluar jendela. "Aku akan selalu membantumu.." ucap mingyu paham.

Dan pada akhirnya sohyun menangis pecah. Mingyu menepikan mobilnya lalu menarik sohyun kepelukannya.

"Menangislah.." ucap mingyu sembari memeluk sohyun erat. "Aku tahu ini sulit" mingyu menghela nafasnya berat. "Mulai sekarang aku akan selalu ada untukmu" ucap mingyu.

.
.
.
.

Jungkook dan tzuyu hanya berjalan dalam diam diperjalanan pulang.

Tzuyu terus memainkan jari-jarinya lalu sesekali melirik jungkook. Seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa?" Tanya jungkook yang ternyata sadar akan sikap tzuyu dari tadi.

"Huh?" Tzuyu menggeleng cepat. "Ah t-tidak ada apa-apa" jawabnya gugup.

Jungkook menghentikan langkahnya lalu menatap tzuyu. " jujur padaku" ucap jungkook.

Entah kenapa tzuyu sangat takut melihat tatapan jungkook padanya sekarang. "Ada yang ingin kukatakan padamu..." ucap tzuyu menggantung. "Tapi tidak sekarang, temui aku di taman dekat rumah ku yang dulu jam 6 nanti" ucap tzuyu.

Jungkook melirik jam tangannya. "Kenapa tidak sekarang saja? Ini sudah jam setengah 5" ucap jungkook.

Tzuyu menggeleng. "Tidak bisa sekarang" sahut tzuyu.

"Sohyun menyuruhku mengatakan ini saat dia ingin berangkat.."

"Agar jungkook tidak mengejarnya"

"Baiklah...." sahut jungkook.

.
.
.

Dengan senyum yang mengembang, Yeri memegang sebuah boneka beruang berwarna putih yang lumayan besar.

"Kau benar-benar hebat tadi" puji yeri pada daniel.

Ya... mereka baru saja bermain mesin capit boneka.

BLOODS 2 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang