Gue berjalan memasuki kelas dengan wajah datar. Kelas yang tadinya sedikit ribut mulai hening pas gue masuk. Dikira gue setan lagi lewat kali ya, tiba-tiba jadi hening gini.
"Ck!" Gue menghempaskan tubuh ke atas kursi dengan raut wajah masam.
"Kenapa diem gini?" tanya gue dengan nada ketus.
Hening, satu pun gak ada yang jawab. Capek gue dikacangin mulu.
"Kenapa sih kalian tuh kalo liat gue serasa liat hantu?" keadaan masih aja hening. Ini budeg semua kali ya?
"Helloo... Gue ngomong nih," kata gue dengan malas.
"Lo galak, tukang bully," celetuk seseorang cowok yang duduk di depan gue.
"Lo pernah liat gue nge-bully orang di sini?" tanya gue, cowok itu diem. "Enggak kan? Gue masuk ruang BK setiap hari karena masalah berantem kali. Bukan masalah bully. Mana pernah ada sejarah Vita Clairine nge-bully anak orang. Don't judge a book by it's cover, okay? Lo asik? Gue asik. Lo bangsat? Gue sikat!" lanjut gue. Setelah itu, langsung berdiri dan berjalan ke luar kelas.
Heran deh, gue segalak itu kah sampe-sampe mereka tuh pada takut sama gue.
Hellooo... Gue bukan tipe orang yang pengen banget ditakutin. Gue bukan tipe orang yang gila hormat. Gue bukan tipe orang tang sering cari masalah kalau bukan dia yang ganggu gue. Masa dia nyari masalah sama gue, gue harus diem aja tanpa ngelawan? Hidup ini keras bung, lembek dikir dibegoin. Trust me!
"Vito!" teriak gue ketika melihat Vito baru aja keluar dari Ruang Osis
Gue beerlari ke arah Vito.
Vito menatap gue dengan bingung. "Kenapa?"
"Gue mau nanya."
"Nanya apaan?"
"Kemaren kata Mami, lo bawa gue ke rumah dalam keadaan mabuk. Kok bisa?" tanya gue tentang masalah mabuk kemaren. Gue sebenarnya pengen minta penjelasan ke Vano dulu, tapi dia bolos hari ini sama Elisa, Rio, Kevin, dan Dino. Gue diajak sih, tapi kan tadi pagi gue udah diancem sama Papi. Sama kak q nakalnya gue, gue juga takut kali dengan ancaman homeschooling.
"Vano yang nyuruh," jawab Vito yang membuat gue bingung.
"Vano?"
"Iya, dia nyuruh gue untuk bawa lo pulang karena dia ada urusan. Gue mau ke ruang guru dulu," kata Vito, setelah itu berjalan meninggalkan gue.
Ck! Vano kampret. Awas aja lu, mati lu di tangan gue.
--00--
Gue menguap untuk yang entah keberapa kalinya. Demi apa pun, gue bosen, lelah kuping gue denger nih guru ngoceh mulu. Iya, gue sekarang lagi di kelas untuk mengikuti pelajaran Sejarah. Mampus dah, semua orang di kelas termasuk guru pun heran ngeliat gue belajar.
Gue mengambil handphone di saku rok dan membuka aplikasi Line untuk chat Papi.
Vita
Pi
Pi aku bolos sekaliiiii aja Pii boleh yaaaaaaReyno
Boleh aja sihVita
SERIUS!Reyno
Iya, besok juga lu gak perlu lagi masuk sekolah.Vita
Lho kenapaReyno
Homeschooling?Vita
YAH PEHAPE AH. BILANG AJA KAGAK BOLEH.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Ketua Osis
HumorAnak baru yang mendapat julukan 'Bad Girl. Si tukang cari ribut di sekolah barunya sering mencari masalah dengan ketua osis yang sangat membenci keributan. Apakah yang terjadi?