Gue berjalan menuju tenda dengan pelan-pelan. Mati gue. Sekarang udah jam 01.05 AM, dan gue yakin semuanya udah pada tidur.
"Dari mana Vita Clairine?" Tanya seseorang dari arah belakang, padahal gue baru aja masuk ke dalam tenda. Kampret ah.
Gue menghadap ke belakang, yang ternyata itu adalah Vito.
"Eh, Vito. Belum tidur lu?" Tanya gue santai.
"Dari mana?" Tanya Vito tanpa menjawab pertanyaan gue.
"Abis dari nyari angin," jawab gue.
"Nyari angin di luar sekolah maksud lo?" Mampus
"Au ah. Lo pikir aja sendiri. Gue ngantuk. Bay!" Gue pun langsung masuk ke dalam tenda tanpa menghiraukan perkataan Vito lagi.
--00--
"Kamu bawa ini ya Vit. Aku bawa yang satunya lagi," kata Vanya sambil ngasih satu kardus yang berisi baju-baju yang lumayan berat.
Gue udah mandi, udah cantik, udah makan, udah senam pagi, dan udah punya pacar. HEHEHEHE. Pamer pacar baru ke kalian gapapa kali ah.
"Udah?" Tanya gue ke Vanya. Vanya mengangguk.
"Yuk, lo tau kan Panti Asuhan-nya di mana?"
"Tau. Tapi kita nunggu Vito, Adam, sama Fajar dulu."
Gue berdecak," Sekarang tuh Curug bertiga di mana?"
"Lagi siap-siap"
Yaelah lama amat. Setelah sepuluh menit gue menunggu mereka bertiga, akhirnya mereka bertiga berjalan entah dari mana ke arah kami berdua.
"Sini gue yang bawa," kata Vito sambil mengambil kardus yang ada di tangan gue. "Harga, lo bawa kardus yang ada di Vanya," suruh Vito ke Fajar, sedangkan Adam sedari tadi sudah memegang satu kardus.
Setelah semuanya sudah beres, kita berlima pun berjalan menuju Panti Asuhan. Kelompok gue kelompok paling lelet, makanya perginya terakhirnya. Sedangkan kelompok lain sudah jalan duluan.
"Kamu dari sekolah mana Vit?" Tanya Vanya ke gue memecah keheningan.
"Dari SMA Merah Putih," jawab gue.
"Ohh... Pindah karena apa?"
"Dikeluarin," jawab gue.
"Dikeluarin?" Ulang Fajar.
Gue mengangguk, "iyap"
"Karena?"
"Karena ngerokok di Kantor Kepala Sekolah."
"Beuh... Mantap," celetuk Adam ketawa.
"Gila gila. Kok bisa?"
"Gue waktu itu dipanggil sama kepala sekolah gue. Ya udah deh, karena gue baik hati gue pergi ke ruangannya. Eh pas sampe di sana taunya dia mau ke toilet dulu karena mau nomer, untung aja gue baik hati, gue izinin deh. Terus gue udah nunggu dua jam di sana, gue gak tau tuh orang nomer apa beranak, abisan lama amat. Karena bosen, baru aja gue ngeluarin bungkus rokok, dia tiba-tiba dateng. Kan anjir," cerita gue ke mereka. Mereka tertawa, kecuali Vito yang cuka diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Ketua Osis
HumorAnak baru yang mendapat julukan 'Bad Girl. Si tukang cari ribut di sekolah barunya sering mencari masalah dengan ketua osis yang sangat membenci keributan. Apakah yang terjadi?