SEPARATION

315 13 0
                                    

"Aarav! Kahaan Van se? ", tanyanya. Kami masih di dalam taxi untuk menuju ke Apartemen Keira.

Aku baru ingat! Van masih di Stasiun dan melawan Pieter. Entah apa yang terjadi sekarang? Mungkin kah Pieter menyakitinya? Atau penjaga sudah datang untuk menangkap Pieter yang tak tau sebab akan sebuah masalah itu.

Drttt... Drtt....

Aku merasa ponselku berbunyi dan mengangkat nya. "Maaf! Ini telefon dari rumah sakit. Apa benar anda Aarav Taneja? "

Aku mengiyakan.

"Dan gadis bernama Keira bersama Anda? "

"Ya! "

"Sebaiknya anda bersama teman anda segera kemari! Van mencari kalian berdua. Ia telah mengatakannya di saat ia masih sadarkan diri. Tapi sekarang hidup nya dalam taruhan. Cepatlah menuju kemari! Seluruh keluarga nya telah datang disini! "

Aku terkejut mendengar. Aku memutuskan untuk berbelok ke rumah sakit. Sementara telah ku temukan wajah khawatir pada Keira saat ku ucapkan apa yang di katakan perawat tadi.

Sesampainya di rumah sakit, Keira berlari ke ruangan Van setelah perawat memberitahukanya.

Aku mengikuti nya dari belakang. Tapi, Keira berlari lebih cepat dariku sehingga jarak kami begitu jauh.

Di saat ku sampai di dekat ruangan Van. Aku melihat nyonya Rose Rowland (ibu Van) dan Vanesha Rowland (kakak Van)  yang tengah menangis keras sekali. Aku sangat heran? Apa yang terjadi sebenarnya?

Dan disaat ku masuk ke dalam ruangan. Aku melihat Keira memegang erat tangan Van yang terbujur tanpa alat medis di atas Ranjang. Apa itu artinya?

"Van! Dengarkan aku! ". Keira menggoyangkan tubuh Van.

Aku mendekat dengan perlahan.

Van? Meninggal? Pria yang selama ini ku benci dan baru saja ku mengerti dengan kebaikanya. Ia kini tiada? Apa ini termasuk kesalahanku?

Aku masih menatap Keira yang menangis sangat keras. Ia terlihat putus asa dengan kenyataan. Ia tertunduk sambil mendekap lengan Van erat. Tangisanya tumpah ruah tak karuan. Ia begitu kehilangan.

Begitu pula denganku. Aku baru sadar ia bukan pria buruk seperti yang ku pikirkan. Van adalah pria yang tau segalanya. Bahkan ia lebih baik dari diriku sendiri. Aku teringat saat terakhir kali ia bicara padaku 'selamat kan Keira untukku! Sebelum Semua nya berakhir! ' ia ingin aku menyelamatkan Keira untuk nya. Tapi diriku sendiri begitu egois.

Ia ingin Keira selamat, agar ia bisa memandang Keira yang terakhir kalinya. Tapi aku terlambat. Van tidak mendapatkan harapan terakhirnya nya. Aku sangat merasa bersalah.

Lihat lah Keira! Yang menangis begitu keras. Air mataku jatuh seketika saat melihat Van tak bernyawa lagi, tapi air mata ini juga karena Keira. Ada rasa cemburu, kasihan, terharu menyampur menjadi satu. Karena baru pertama kali ini aku melihat Keira menangis separah ini. Ia merasa sangat kehilangan.

sekarang aku hanya bisa berdiri dan memandang kesedihan Keira.

***

Beberapa waktu lalu aku baru tau. M. R Pieter telah berada di dalam penjara karena telah menembak Van yang kini hanya tinggal kenangan.

Dan selama ini aku belum pernah melihat Keira tersenyum bahagia lagi? Ada kebingungan dalam diriku. Sebenarnya Siapa yang Keira cintai?

"Keira! Setidaknya tersenyum lah walau kau tidak bahagia. Tersenyum lah untuk ku! ", ucapku padanya.

Ia masih menulis surat di atas meja. Sementara aku berada di dekatnya.

Ia menatapku. "Aarav! Kau tau? Apa yang dikatakan Van padaku? "

Aku menatapnya

"Ia bilang. Andhere ko andhera nahin. Sirf roshni mitta sakta hai. Navrat ko navrat nahin! Sirf pyaar mitta sakta hai! Dia bilang Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan. Hanya cahaya yang bisa melakukan nya. Kebencian tidak bisa mengusir kebencian! Hanya cinta yang bisa melakukanya. Aku tau ia mencintai ku. Tapi ia bilang bahwa tidak ada yang bisa membahagiakan diriku kecuali dirimu. Termasuk dirinya. Aku belajar hal itu darinya. Dan kau tau Aarav! Kau berhasil memenuhi sebuah harapan ku, tapi aku gagal dalam memenuhi satu harapanku. Kau telah berhasil menyelamatkan hidupku, tapi aku gagal menyelamatkan hidup Van. Aku mencintai mu, tapi dia juga salah satu bagian penting di dalam hidupku . Seperti apa yang dikatakan Aisha kepada Guru. Jab tak hum kisi ke hamdard nahin bhan te, hamdard se, aur dard hum se judhaa nahin hota! Sampai kita tak bisa merasa kan rasa sakit orang lain, kita tak akan bisa merasakan rasa sakit kita! "

Aku menatapnya dengan penuh perhatian. Aku mengerti bahwa kisah cinta di antara kita bertiga adalah 'Hamari Adhuri Kahani' kisah kita yang tidak lengkap. Dimana seseorang harus di korbankan untuk perasaan satu sama lain.  Dan seseorang itu adalah Van.

Keira akan menjadi separuh  dari jiwaku. Ia akan selalu ku jaga, dan akan selalu menjadi milikku. Ia mengingat kan ku pada ucapan Van yang mengatakan bahwa 'Ada seseorang yang hidup untukmu' Dan seseorang itu adalah Keira.

Tapi, ia palah menganggap bahwa aku berhasil menyelamatkan Hidupnya. Karena mungkin jika aku tak datang, mungkin ia kehilangan harapan hidupnya.

Cinta pertama memang tak selalu berakhir bahagia. Tapi aku yakin, hanya ada satu cinta di dunia ini. Yaitu cinta sejati. 'Sajja Pyaar'. Aku sering menyebutnya seperti itu. Dan dalam hidupku aku berhasil menemukan cinta sejatiku. Aku akan selalu menjadi salah satu pria beruntung di dunia ini. Karena aku mendapatkan Keira yang benar-benar telah menjadi bagian dari hidupku.

Tak akan ada cinta tanpa persahabatan!

The End!

Senin, 29 October 2018 17.52

~ DIRECTED BY USWATUN KHASANAH  ~

Tunggu cerita² aku yang lainya ya! Bye!

KOI TERI KHATIR HAI JEE RAHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang