Pt. 2

5.6K 423 18
                                    

Komen pertama di tag di next chapter ok👌

Sorry for typo

Matahari telah tergantikan oleh sinar rembulan yang menyinari kota Seoul, di dalam sebuah rumah yang terlihat cukup besar, terlihat seorang yeoja yang sedang berdandan di depan cermin, karena sebentar lagi dia akan segera menemui seseorang.

"Hmm... kurasa ini sudah cukup bagus, aku akan menemui Taehyungie di kamarnya" ucap yeoja yang tak lain lagi adalah bernama Yura itupun berdiri dari tempatnya duduk, lalu berjalan menuju kamar putra bungsunya yang bernama Taehyung itu.

Cklek.....

Yura masuk ke dalam kamar Taehyung yang tidak terkunci dan mendapati putranya yang masih terlelap dengan tidurnya, jarum infus yang menancap sempurna di punggung tangannya, dan juga sebuah nasal canula bertengger manis di hidung bangir sang putra membuat Yura tak tega melihat putranya seperti itu, Yura mendudukkan dirinya di samping ranjang Tehyung dan menyentuh dahi sang putra.

"Ssshh... masih panas" Yura sedikit meringis saat merasakan hawa panas saat menyentuh dahi sang putra.

Flashback on

"Eungghhh...." lenguh seorang bocah kecil yang sudah lama tertidur dan mengerjab ngerjabkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

"Eunghh...hiks..eomma" isak bocah itu dengan terduduk di kasurnya saat merasakan pening dan suhu panas di tubuhnya.

Brak....

Pintu kamar bocah itu terbuka secara kasar membuat sang bocah menatap ke arah pintu itu masih dengan isakannya, menampakkan seorang yeoja dengan guratan khawatir yang menyelimuti dirinya.

"Taehyungie...ada apa sayang?apa ada yang sakit hmm....?"tanya yeoja itu yang namanya adalah Yura sambil menghampiri sang putra dan menariknya lembut ke dalam rengkuhannya.

"Hiks...eomma, kepala hiks.. Tae sakit hiks.." ucap Taehyung dengan sesenggukan dan memegang kepalanya.

Yura merengkuh sang putra dan merasakan suhu panas menjalar saat dia merengkuh tubuh sang putra, Yura melepaskan pelukannya dan menatap khawatir pada Taehyung, menyentuh dahinya, menangkup pipinya, dan mengusap keringat di dahi Taehyung.

"Sayang... kau demam? Sssttt.... kau tak perlu menangis, eomma disini sayang" ucap Yura menenangkan Taehyung.

"Eomma... kepala Tae sangat sakit hiks..." lirih Taehyung, terlihat keringat kembali membasahi dahi Taehyung melihat itu Yura merasa sangat khawatir pada Taehyung, khawatir jika Taehyung akan kembali drop.

"Sssttt...Taehyungie jangan menangis nee? Eomma akan memanggil Kyungso ahjussi nee?" Taehyung hanya mengangguk lemah mengiyakan ucapan Yura.

Yura melepaskan pelukannya lalu berjalan keluar dari kamar Taehyung untuk menelpon Kyungso agar datang segera.

Tidak lama kemudian Yura kembali datang dan masuk kedalam kamar Taehyung, kembali merengkuh tubuh panas sang putra.

"Ssttt... gwaenchana semuanya akan baik-baik saja, eomma sudah menelpon Kyungso ahjussi, sebentar lagi dia akan datang untuk memeriksamu nee..." ucap Yura kepada Taehyung dengan membendung liquid bening yang siap terjatuh kapan saja, tak tega melihat keadaan sang putra yang terus seperti ini.

Inilah alasanya kenapa dia lebih memilih Taehyung yang dibawanya pergi, bukan berarti dia tidak menyayangi Jimin tapi dia jauh lebih khawatir saat Taehyung berada jauh darinya, karena fisiknya tak sekuat Jimin.

My twins is my life [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang