pt.15

4.1K 438 50
                                    

Sorry for typo
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini Jimin, Hoseok dan Namjoon berada di bandara, mereka akan kembali ke Korea saat ini, mereka sedang menunggu penerbangan mereka di Bandar Udara Internasional O'Hare, saat ini Jimin sedang duduk bersama Namjoon, Hoseok sedang pergi membeli minuman.

"Hyung" Jimin memanggil Namjoon dengan mata yang memperhatikan orang-orang yang sedang berlalu lalang di bandara itu.

"Hmm"Namjoon berdehem singkat dengan tidak mengalihkan pandanganya dari layar persegi panjang yang ada di tangannya.

"Apa menurutmu aku bisa menemukannya disana?" Ucapan Jimin membuat Namjoon mengalihkan pandangannya, mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam saku celananya.

Namjoon menatap Jimin intens lalu merapatkan balutan matel tebalnya, mengingat ini masih memasuki musim dingin, salju masih terlihat tebal di luar sana.

"Entahlah, tapi kuharap kau bisa cepat bertemu dengannya" Jimin mengangguk, hening menyapa mereka hingga teriakan seseorang membuyarkan keheningan.

"Hei, ini minuman untuk kalian, minumlah"orang itu adalah Hoseok yang memberikan dua botol minuman pada Jimin dan Namjoon.

"Gomawo" ucap Jimin dan Namjoon serempak.

Jimin membuka tutup botol dan meneguknya hingga tersisa setengah dari botol itu, jujur saja saat ini dirinya sangat haus, dari pagi dia belum meminum apapun, saat sedang minum netranya nampak melihat seseorang.

Orang itu berdiri di dekat atm sambil menelfon seseorang, Jimin mendekati pria itu dan memanggilnya.

"Hei" pria itu menoleh agak terkejut dan tersenyum setelahnya.

"Nanti kutelfon lagi ya" pria itu mematikan telfonnya dan berbalik menghadap ke arah Jimin.

"Kau yang waktu malam itu kan?"Jimin mengangguk.

"Sedang apa kau disini?"tanya pria itu, "oh ya perkenalkan aku Min Seokjin"ucap pria yang telah di ketahui bernama Seokjin itu.

Jimin nampak sedikit terkejut dan menatap tangan yang terulur itu, tidak, tidak mungkin, marga Min itu banyak tidak mungkin keluarga Min yang itu, akhirnya Jimin menyambut uluran tangan hangat itu.

"Kim Jimin"

Deg...

Jantung Seokjin berdegup kencang, Kim Jimin, apakah Kim Jimin yang.....

"Kau... Kim Jimin?" Jimin mengangguk merasa heran dengan pria yang berada di hadapannya ini.

"Yang benar saja"Seokjin mengusap wajahnya kasar frustasi.

"Ada apa?apa ada masalah?" Seokjin kembali melihat ke arah Jimin.

"Kau kembarannya Kim Taehyung?"Jimin nampak membulatkan matanya, terkejut? Tentu saja, pria yang baru di kenalnya semalam tau tentang kehidupannya.

"Bagaimana kau bisa tau?!"tanya Jimin, masih tak menghilangkan wajah terkejutnya.

"Tentu saja bodoh, aku ini kakak tirinya" Jimin kembali dibuat terkejut karena ucapan Seokjin, jantungnya berdegup kencang. "Ternyata dunia sangat sempit, kau tau? Dia ingin sekali bertemu denganmu, saat dia tidur dia selalu mengigaukan namamu"

Seketika hening, Jimin bergelut dengan pikirannya hingga dia kembali membuka suara.

"Aku mohon, aku ingin bertemu dengannya, aku kemari ingin bertemu dengannya tapi, tapi dia tidak ada"Jimin menunduk, air matanya kembali menetes melewati pipinya.

My twins is my life [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang