Pt. 9

3.8K 366 19
                                    

Annyeong...

Sorry for typo

Disebuah tempat dimana banyak orang menari nari dengan pakaian minim, tempat yang terdapat banyak macam minuman minuman, ya tempat itu adalah salah satu club malam yang berada di Kota Seoul, disana terdapat tiga orang namja sedang berbincang.

"Jim... apa gara-gara Jungkook kau tadi mengerem mendadak?" Tanya Hoseok kepada Jimin yang memperhatikan orang-orang yang sedang menari-nari.

"Hmm... kenapa dia selalu mengacaukan semuanya? Aku yakin Jinyoung pasti akan membullyku disekolah nanti" Jimin menggebrak meja bar meluapkan amarahnya yang sudah meluap luap itu.

"Hei Jim ada apalagi?" Seorang namja menghampiri Jimin, seorang bartender dan pemilik club malam yang saat ini Jimin, Namjoon dan Hoseok tempati, walau pemilik club malam dia sangat baik dan bisa dibilang cukup dekat dengan Jimin, karena tak jarang Jimin pergi ke club ini.

"Mark hyung"

"Ada apa? Kalah balapan?" Tanya Mark yang kini menumpukan kedua sikunya menahan badannya menghadap Jimin.

"Hmm... kau tau gara-gara siapa?" Mark terlihat berpikir sejenak lalu kembali berucap.

"Jungkook?" Jimin mengangguk.

"Waw.. anak itu bisa membuatmu kalah balapan? Setahuku kau tidak pernah kalah balapan" Jimin mengangguk dan memperhatikan area bartender yang terdapat banyak minuman minuman bermerek.

"Hyung berikan aku whisky " Mark mengangguk meninggalkan Jimin, sedangkan Hoseok dan Namjoon harus pasrah karena sebentar lagi mereka akan bekerja ekstra.

🍁🍁🍁🍁🍁

Jungkook kembali ke kamar dengan langkah gontai, dia sungguh tidak bersemangat bahkan hanya untuk berjalan, dia juga sudah menangis, banyak lelehan air mata di pipinya, saat di ruang tamu terlihat appa dan eomma nya sedang duduk dengan gelisah di sofa, saat melihat kedatangan Jungkook mereka langsung menyerbunya dengan berbagai macam pertannyaan.

"Kookie-ah kau dari mana saja eoh? Eomma khawatir" Eunha memeluk Jungkook erat.

"Bagaimana eomma tau aku tidak ada dirumah?" Suara serak Jungkook efek habis menangis membuat Eunha melepaskan pelukannya.

"Tadi eomma ingin mengecekmu dikamarmu, ternyata kau tidak ada, ditelfon juga tidak diangkat" Jungkook langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celanannya dan melihat ada 30 panggilan masuk, 17 panggilan dari Eunha dan 13 panggilan dari Jaejoong.

"Aku mengukuti Jimin hyung eomma, dan hiks... aku mengacaukannya lagi" Jungkook mulai terisak membuat Eunha merengkuh tubuhnya berniat menenangkannya.

"Kau mengikuti Jimin? Tidak biasanya?" Kini Jaejoong yang bertanya pada anak tirinya yang sudah dia anggap seperti anak kandungnya itu.

"Appa tolong buat Jimin hyung berhenti dari kebiasaannya, dia... dia tadi balapan liar appa, dia kalah balapan gara-gara aku, dan sekarang dia semakin benci padaku hiks..." Jaejoong dan Eunha membulatkan matanya terkejut, apa yang dikatakan Jungkook? Balapan? Jadi selama ini Jimin mengikuti balapan liar?

Jaejoong dan Eunha sangat terkejut pasalnya selama ini mereka tidak tau kalau Jimin mengikuti hal-hal semacam itu, mereka memutuskan menunggu Jimin pulang di ruang tamu untuk meminta penjelasan padanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Terlihat Namjoon dan Hoseok sedang kesusahan membawa tubuh seorang namja untuk masuk kedalam mobil, untuk saat ini mereka ingin mengantar namja yang bernama Jimin itu pulang kerumahnya menggunakan mobil Namjoon sedangkan mobil Jimin dititipkan kepada Mark.

My twins is my life [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang