10

1.6K 327 10
                                    

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

"Kau sudah sadar rupanya"

Yewon perlahan-lahan membuka kedua matanya dan mencoba beradaptasi dengan cahaya lampu yang masuk pada pupilnya.

Ia tersadar bahwa tubuhnya sekarang didudukkan di atas sebuah kursi dengan keadaan kedua tangan dan kakinya diikat cukup kuat dengan menggunakan tali tambang. Bagian sekitar leher belakangnya terlihat menimbulkan memar dan masih terasa nyeri akibat bekas pukulan yang cukup kuat.

Kedua netra Yewon kini terhenti tepat pada satu titik. SinB, gadis yang menjadi pelaku pemukulan terhadap dirinya tersebut tampak berdiri berhadapan dengan Yewon dengan pandangan tajam. Dingin, merupakan satu kata yang sangat tepat untuk menggambarkan ekspresi SinB saat ini, membuat Yewon sedikit gentar dan hanya bisa melihat SinB dengan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.

Tampilan SinB juga telah berubah. Dari piyama yang semula gadis itu kenakan, kini telah berganti menjadi sebuah pakaian dengan kesan futuristik dengan lambang aneh berbentuk huruf 'A' yang tercetak di area dada.

"Mengapa kau melakukan hal ini? Apa maumu sebenarnya?" Tanya Yewon mencoba untuk memberanikan diri menanyakan pertanyaan semacam itu kepada SinB.

"Kau ingin tahu?"

SinB tersenyum sinis sembari tertawa kecil. Gadis itu semakin mendekatkan wajahnya hingga berhadapan langsung ke arah wajah Yewon.

"Kau takut padaku sekarang, Kim Yewon?" Ujar SinB menatap mata Yewon yang kini menatap tajam ke arah dirinya dengan cairan bening yang mulai keluar. Benar, Yewon kini menangis di hadapannya.

Sebenarnya Yewon mencoba untuk menahan agar air matanya tidak keluar di hadapan SinB. Ia tidak ingin dianggap lemah oleh gadis bermarga Hwang itu. Akan tetapi ia tidak dapat menahan perasaan sedih dan kecewanya lagi entah kenapa. Melihat SinB berbuat seperti ini terhadap dirinya.

"Sepertinya kau sudah tahu semua hal ini dari lelaki itu, kan? Siapa namanya? Bangchan?"

SinB mundur perlahan dan berjalan menuju ke arah sebuah lukisan buah-buahan yang tergantung di dinding apartemen Yewon. Tangannya pun perlahan-lahan melepaskan pigura lukisan berbentuk persegi panjang itu dari dinding.

Yewon terkejut hingga matanya membulat sempurna. Dua buah senjata laras panjang berwarna putih tersembunyi di balik lukisan itu. Selama ini ia tidak pernah tahu jika ada senjata yang tersembunyi di balik sana.

"Bangchan pasti sudah menceritakannya kepadamu, Yewon" ucap SinB dengan nada bicaranya yang terdengar lirih.

"Maksudmu....soal keanehan yang terjadi disini?" Tanya Yewon mencoba menanggapi maksud pernyataan dari SinB,"Tentang Glitch?"

"Benar"

Tangan kanan SinB pun bergerak ke dalam saku celananya, mengeluarkan sebuah benda kecil panjang dengan ujungnya yang tajam dan terdapat cairan biru di dalamnya.

[1] GLITCH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang